Menguji Generasi Emas
A
A
A
JAKARTA - Timnas U-19 yang menjadi juara Piala AFF 2013 dianggap sebagai generasi emas sepak bola Indonesia. Di bawah polesan Pelatih Indra Sjafri, Evan Dimas dkk tidak saja memberikan gelar, tapi juga penampilan menawan yang mengundang tepuk tangan.
Kini, beban mantan punggawa Garuda Jaya, julukan timnas U-19, bergeser ke level turnamen dan usia lebih tinggi. Kualitas individu Ravi Murdianto (penjaga gawang), I Putu Gede, Hansamu Yama Pranata (belakang), Evan Dimas, Zulfiandi, dan Paulo Oktavianus Sitanggang (tengah), Ilham Udin Armaiyn (sayap) serta Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (depan) akan diuji saat memperkuat timnas U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23 Grup H.
Kedelapan pemain tersebut diharapkan Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso memberikan warna lebih pada performa tim. “Memang ada beberapa pemain dari timnas U-19, ada pula pemain yang luar (timnas U-19). Artinya, saya tidak hanya menyoroti adanya pemain timnas U-19, tapi pada keseluruhan tim. Kebetulan saja menurut pengamatan kami mantan pemain timnas U-19 memang layak bergabung dengan timnas saat ini,” kata Aji kepada KORAN SINDO, kemarin.
Demi menutup kesan perlakuan khusus, Aji menegaskan semua pemain memiliki beban dan tanggung jawab sama besar. “Semua pemain berdampak, tidak hanya pemain eks timnas U-19. Pemain-pemain timnas U-19 sudah lumayan pengalaman di turnamen. Itu keuntungannya di sini. Kemungkinan besar untuk turnamen-turnamen seperti ini sudah tidak grogi lagi. Lebih ke mental,” papar pelatih asal Malang, Jawa Timur, itu.
Apalagi, menurut Aji, generasi Evan dkk bukan tanpa saingan di skuad Garuda Muda, julukan timnas U-23. Ravi, misalnya. Kiper yang musim ini dikontrak Mitra Kukar itu harus bersaing dengan Teguh Amiruddin dan Muhammad Natshir untuk mendapatkan posisi utama.
Adapun Hansamu dan Putu Gede memiliki peluang masuk starting eleven Garuda Muda walau di posisi itu ada nama-nama seperti Manahati Lestusen, Jajang Maulana, Rudolf Yanto Basna, dan Abduh Lestaluhu. Di barisan tengah, mungkin hanya posisi Evan yang sedikit aman.
Dua nama lain seperti Zulfiandi dan Paulo sepertinya harus lebih bekerja keras dalam meyakinkan Aji. Hal itu mengingat menumpuknya posisi di lini kedua Garuda Mudauntuk menembus persaingan Grup H yang ditempati Timor Leste, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan (Korsel).
Lini depan, posisi Ilham yang sebetulnya bisa tampil di beberapa pos, boleh jadi lebih aman dibandingkan Muchlis. Apalagi, jika mengingat skema satu orang striker yang kerap dimainkan Aji di beberapa uji coba. Nama Anthony Putra Nugroho adalah saingan terkuat pemain yang kini diikat PSM Makassar tersebut.
“Intinya saya tidak pernah melihat dia mantan pemain dari mana. Mau itu eks timnas U-19 atau dari mana datangnya. Yang terpenting, menurut saya, penilaian dari tim pelatih jika pemain-pemain yang ada sekarang layak bersama tim yang saya pimpin,” tandas Aji.
Decky irawan jasri
Kini, beban mantan punggawa Garuda Jaya, julukan timnas U-19, bergeser ke level turnamen dan usia lebih tinggi. Kualitas individu Ravi Murdianto (penjaga gawang), I Putu Gede, Hansamu Yama Pranata (belakang), Evan Dimas, Zulfiandi, dan Paulo Oktavianus Sitanggang (tengah), Ilham Udin Armaiyn (sayap) serta Muchlis Hadi Ning Syaifulloh (depan) akan diuji saat memperkuat timnas U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23 Grup H.
Kedelapan pemain tersebut diharapkan Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso memberikan warna lebih pada performa tim. “Memang ada beberapa pemain dari timnas U-19, ada pula pemain yang luar (timnas U-19). Artinya, saya tidak hanya menyoroti adanya pemain timnas U-19, tapi pada keseluruhan tim. Kebetulan saja menurut pengamatan kami mantan pemain timnas U-19 memang layak bergabung dengan timnas saat ini,” kata Aji kepada KORAN SINDO, kemarin.
Demi menutup kesan perlakuan khusus, Aji menegaskan semua pemain memiliki beban dan tanggung jawab sama besar. “Semua pemain berdampak, tidak hanya pemain eks timnas U-19. Pemain-pemain timnas U-19 sudah lumayan pengalaman di turnamen. Itu keuntungannya di sini. Kemungkinan besar untuk turnamen-turnamen seperti ini sudah tidak grogi lagi. Lebih ke mental,” papar pelatih asal Malang, Jawa Timur, itu.
Apalagi, menurut Aji, generasi Evan dkk bukan tanpa saingan di skuad Garuda Muda, julukan timnas U-23. Ravi, misalnya. Kiper yang musim ini dikontrak Mitra Kukar itu harus bersaing dengan Teguh Amiruddin dan Muhammad Natshir untuk mendapatkan posisi utama.
Adapun Hansamu dan Putu Gede memiliki peluang masuk starting eleven Garuda Muda walau di posisi itu ada nama-nama seperti Manahati Lestusen, Jajang Maulana, Rudolf Yanto Basna, dan Abduh Lestaluhu. Di barisan tengah, mungkin hanya posisi Evan yang sedikit aman.
Dua nama lain seperti Zulfiandi dan Paulo sepertinya harus lebih bekerja keras dalam meyakinkan Aji. Hal itu mengingat menumpuknya posisi di lini kedua Garuda Mudauntuk menembus persaingan Grup H yang ditempati Timor Leste, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan (Korsel).
Lini depan, posisi Ilham yang sebetulnya bisa tampil di beberapa pos, boleh jadi lebih aman dibandingkan Muchlis. Apalagi, jika mengingat skema satu orang striker yang kerap dimainkan Aji di beberapa uji coba. Nama Anthony Putra Nugroho adalah saingan terkuat pemain yang kini diikat PSM Makassar tersebut.
“Intinya saya tidak pernah melihat dia mantan pemain dari mana. Mau itu eks timnas U-19 atau dari mana datangnya. Yang terpenting, menurut saya, penilaian dari tim pelatih jika pemain-pemain yang ada sekarang layak bersama tim yang saya pimpin,” tandas Aji.
Decky irawan jasri
(ftr)