Fakta Baru, Valentino Rossi Sejenius MH Thamrin
A
A
A
JAKARTA - MotoGP musim 2015 masih diramaikan dengan keberadaan Valentino Rossi. Pembalap kebangsaan Italia itu akan terus balapan dengan menunggangi motor Yamaha YZR-M1.
Meski tak lagi muda, Rossi tetap jadi unggulan. Pengalamannya di ajang MotoGP membawa Rossi untuk bersaing dengan pembalap yang lebih muda seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.
Bicara soal bakat, tak perlu lagi meragukan kualitas pembalap berjuluk The Doctor ini. Sesuai karakteristik pria Aquarius, ia dikenal memiliki sifat tenang, obyektif , jenius, pintar, dan pantang menyerah.
Rossi lahir pada 16 Februari 1979. Kebetulan di tanggal yang sama 121 tahun lalu, juga lahir seorang pahlawan Indonesia yakni Mohammad Husni Thamrin. Sama seperti Rossi, sifat seorang Aquarius juga tertanam dalam diri MH Thamrin yang wafat pada 11 Januari 1941.
Kedua sosok terkenal itu memiliki kejeniusan yang membawa mereka ke puncak profesinya masing-masing. MH Thamrin jenius dalam berpolitik hingga akhirnya bisa menyandang gelar sebagai pahlawan nasional. Sedangkan Rossi, ia sukses di dunia kebut-kebutan dan dari usaha kerasnya sang pembalap mampu meraih sembilan gelar juara.
Rossi memulai kariernya di kelas 125cc pada 1996 lalu. Pada musim pertamanya, ia memperkuat Scuderia AGV Aprilia dan berakhir dengan menempati peringkat sembilan dunia.
Musim kedua ia masih berada di tim yang sama. Namun kali ini Rossi langsung berhasil meraih gelar juara. Ini yang membuat Rossi dipercaya naik ke kelas 250cc pada 1998.
Meski berada di arena berbeda, prestasi tetap mengikuti Rossi. Pada 1999 ia menyabet status juara dunia dan setahun berikutnya Rossi dipercaya tampil pada kelas 500cc.
Dengan mengendari Honda NSR500, The Doctor kembali mengibarkan namanya. Rossi akhirnya menembus ajang MotoGP dan langsung juara pada debutnya di tahun 2002.
Gelar paling bergengsi di dunia balap motor itu bisa dipertahankan Rossi empat tahun berturut-turut. Aksinya bisa dikalahkan lewat pertarungan sengit melawan rider Amerika Serikat, Nicky Hayden.
Setelah puasa gelar selama dua tahun, Rossi kembali bangkit dan akhirnya merebut gelar juara yang sempat hilang dari genggamannya. Pada 2008 dan 2009, fans berat Inter Milan itu kembali mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di arena MotoGP.
Namun prestasi Rossi sempat menurun lagi saat ia memperkuat Ducati di musim 2011 dan 2012. Rossi selalu mengakhiri musim dengan bertengger di luar peringkat lima besar.
Meski demikian, Yamaha tetap percaya pada kemampuan sang pembalap. Di awal 2013 Rossi kembali dipekerjakan pabrikan asal Jepang tersebut. Puncaknya, ia sukses menjadi runner up pada MotoGP 2014.
Kini Rossi kembali. Usia 36 tahun sepertinya tak akan menghentikan perjuangan Rossi, layaknya MH Thamrin yang terus melawan kelicikan penjajah hingga maut menjemputnya di umur 46 tahun.
Meski tak lagi muda, Rossi tetap jadi unggulan. Pengalamannya di ajang MotoGP membawa Rossi untuk bersaing dengan pembalap yang lebih muda seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.
Bicara soal bakat, tak perlu lagi meragukan kualitas pembalap berjuluk The Doctor ini. Sesuai karakteristik pria Aquarius, ia dikenal memiliki sifat tenang, obyektif , jenius, pintar, dan pantang menyerah.
Rossi lahir pada 16 Februari 1979. Kebetulan di tanggal yang sama 121 tahun lalu, juga lahir seorang pahlawan Indonesia yakni Mohammad Husni Thamrin. Sama seperti Rossi, sifat seorang Aquarius juga tertanam dalam diri MH Thamrin yang wafat pada 11 Januari 1941.
Kedua sosok terkenal itu memiliki kejeniusan yang membawa mereka ke puncak profesinya masing-masing. MH Thamrin jenius dalam berpolitik hingga akhirnya bisa menyandang gelar sebagai pahlawan nasional. Sedangkan Rossi, ia sukses di dunia kebut-kebutan dan dari usaha kerasnya sang pembalap mampu meraih sembilan gelar juara.
Rossi memulai kariernya di kelas 125cc pada 1996 lalu. Pada musim pertamanya, ia memperkuat Scuderia AGV Aprilia dan berakhir dengan menempati peringkat sembilan dunia.
Musim kedua ia masih berada di tim yang sama. Namun kali ini Rossi langsung berhasil meraih gelar juara. Ini yang membuat Rossi dipercaya naik ke kelas 250cc pada 1998.
Meski berada di arena berbeda, prestasi tetap mengikuti Rossi. Pada 1999 ia menyabet status juara dunia dan setahun berikutnya Rossi dipercaya tampil pada kelas 500cc.
Dengan mengendari Honda NSR500, The Doctor kembali mengibarkan namanya. Rossi akhirnya menembus ajang MotoGP dan langsung juara pada debutnya di tahun 2002.
Gelar paling bergengsi di dunia balap motor itu bisa dipertahankan Rossi empat tahun berturut-turut. Aksinya bisa dikalahkan lewat pertarungan sengit melawan rider Amerika Serikat, Nicky Hayden.
Setelah puasa gelar selama dua tahun, Rossi kembali bangkit dan akhirnya merebut gelar juara yang sempat hilang dari genggamannya. Pada 2008 dan 2009, fans berat Inter Milan itu kembali mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di arena MotoGP.
Namun prestasi Rossi sempat menurun lagi saat ia memperkuat Ducati di musim 2011 dan 2012. Rossi selalu mengakhiri musim dengan bertengger di luar peringkat lima besar.
Meski demikian, Yamaha tetap percaya pada kemampuan sang pembalap. Di awal 2013 Rossi kembali dipekerjakan pabrikan asal Jepang tersebut. Puncaknya, ia sukses menjadi runner up pada MotoGP 2014.
Kini Rossi kembali. Usia 36 tahun sepertinya tak akan menghentikan perjuangan Rossi, layaknya MH Thamrin yang terus melawan kelicikan penjajah hingga maut menjemputnya di umur 46 tahun.
(bep)