Aji Bantah Kekurangan Program Latihan

Minggu, 29 Maret 2015 - 09:05 WIB
Aji Bantah Kekurangan...
Aji Bantah Kekurangan Program Latihan
A A A
Fisik pemain timnas Indonesia U-23 mendapat sorotan. Saat laga melawan Timor Leste, beberapa pemain terlihat kepayahan sehingga tidak bisa tampil maksimal. Adam Alis, misalnya.

Gelandang kiri yang mencetak gol perdana timnas ke gawang Timor Leste tersebut mengalami kram sebelum laga berakhir. Parahnya, Adam terkena kram ketika pergantian pemain sudah habis. Akibatnya, Indonesia harus bermain 10 pemain setelah Zulfiandi mendapat kartu merah. Imbasnya, Adam tetap dipaksakan tampil, meski terkesan seremoni agar jumlah pemain Indonesia tidak berkurang.

Abduh Lestaluhu juga harus diganti karena cedera kaki. Belum lagi Evan Dimas yang mengalami cedera bahu. Khusus Evan, bahkan harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Jakarta untuk mendapatkan penanganan lebih rinci setelah terus mengeluh kesakitan. Evan membutuhkan pemeriksaan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) atau teknik diagnosis yang menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk mengetahui gambaran rinci jaringan lunak tubuh dan tulang.

“Evan masih di rumah sakit. Masih akan dilakukan MRI. Sekarang belum tahu hasilnya seperti apa. Tapi, kemarin sudah diperiksa dan tidak ada disposisi tulang, patah tidak ada, cuma dia masih merasa sakit. Makannya masih mau di MRI,” ungkap Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso, selepas memimpin latihan pagi timnas di hotel tempat tim menginap, kemarin.

Badai cedera pemain timnas tersebut memunculkan pertanyaan tentang kinerja pelatih, terutama yang bertanggung jawab pada fisik pemain. Anggapan muncul jika badai cedera tersebut disebabkan kurangnya intensitas latihan yang dibebankan Aji. Terakhir kali Garuda Muda berlatih di lapangan saat menutup pelatihan nasional (pelatnas) tahap akhir di Lapangan Sutasoma, Halim, Jakarta, Rabu (25/3).

Namun, Aji membantah faktor latihan yang jadi kendala. Latihan dengan intensitas rendah yang diambilnya termasuk jelang laga kontra Brunei, pemain hanya berlatih di hotel tempat tim menginap lebih dikarenakan demi menjaga kondisi fisik pemain dalam kondisi bagus selama kualifikasi Piala AFC berlangsung.

“Kalau kurang latihan, tidak. Saya ciptakan satu program latihan yang membuat anak-anak cukup istirahat. Kalau saya memberikan mereka latihan yang kebanyakan, akhirnya pemain kelelahan juga kan percuma. Jadi, saya bikin program agar para pemain selalu dalam kondisi fresh ,” kata pelatih berusia 44 tahun tersebut.

Decky irawan jasri
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0741 seconds (0.1#10.140)