3 Tim Ini Waspadai Gesekan Derby Yogya
A
A
A
YOGYAKARTA - Manajemen PSIM Yogyakarta mengantisipasi terjadinya gesekan setelah tiga tim asal Yogyakarta satu grup di kompetisi Divisi Utama 2015. Dalam pertemuan klub yang diselenggarakan PT. Liga Indonesia, Sabtu (28/3), PSIM berada satu grup dengan dua saudara mudanya, PSS Sleman dan Persiba Bantul.
Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, pihaknya akan melibatkan manajemen dan suporter dari ketiga klub Yogya untuk mengantisipasi gesekan dalam derby. Pertemuan tersebut dapat melibatkan pihak keamanan dengan kesepakatan semua klub dan kelompok pendukung bisa ikut menjaga kondusifitas suasana termasuk saat kompetisi.
Dari persoalan tersebut lelaki yang juga menjadi ketua umum PSIM tersebut mengatakan, perubahan grup masih mungkin terjadi pada proses manager meeting. Dengan rencana kick off pada 26 April mendatang, manager meeting direncanakan akan digelar pada 20 April atau sepekan sebelum kompetisi digulirkan.
Hanya saja dari penjelasan CEO PT. Liga Indonesia Djoko Driyono, diharapkan pembagian grup yang sudah dilakukan diubah kembali. Meski secara teknis klub bisa mengajukan keberatan dengan alasan yang dihadapi kepada PT. Liga selaku operator kompetisi.
Terpisah Asisten Manajer Persiba Bantul Endro Sulaksono mengatakan, pembagian grup yang didapatkan Persiba tidak menjadi persoalan. Dari sisi teknis pelaksanaan, biaya yang harus ditanggung untuk mengikuti kompetisi menjadi lebih murah. Hanya saja dengan potensi adanya singgungan antar kelompok suporter, ada risiko yang harus siap dihadap oleh manajemen tim.
Jika terjadi keributan antar suporter, bukan tidak mungkin klub akan mendapatkan sanksi dari PT Liga. Hal tersebut tentu saja akan menjadi sebuah beban tersendiri bagi klub. "Kita dukung dilakukan pertemuan yang melibatkan semua klub (dari DIY) untuk menjaga kondusifitas suasana dan kompetisi,"tandasnya.
Grup IV
PSIM Yogyakarta
PSS Sleman
Persiba Bantul
Madiun Putra
Persinga Ngawi
Persik Kediri
Persepam Madura
PSBI Blitar
PSMP Mojokerto
Persatu Tuban
Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru mengatakan, pihaknya akan melibatkan manajemen dan suporter dari ketiga klub Yogya untuk mengantisipasi gesekan dalam derby. Pertemuan tersebut dapat melibatkan pihak keamanan dengan kesepakatan semua klub dan kelompok pendukung bisa ikut menjaga kondusifitas suasana termasuk saat kompetisi.
Dari persoalan tersebut lelaki yang juga menjadi ketua umum PSIM tersebut mengatakan, perubahan grup masih mungkin terjadi pada proses manager meeting. Dengan rencana kick off pada 26 April mendatang, manager meeting direncanakan akan digelar pada 20 April atau sepekan sebelum kompetisi digulirkan.
Hanya saja dari penjelasan CEO PT. Liga Indonesia Djoko Driyono, diharapkan pembagian grup yang sudah dilakukan diubah kembali. Meski secara teknis klub bisa mengajukan keberatan dengan alasan yang dihadapi kepada PT. Liga selaku operator kompetisi.
Terpisah Asisten Manajer Persiba Bantul Endro Sulaksono mengatakan, pembagian grup yang didapatkan Persiba tidak menjadi persoalan. Dari sisi teknis pelaksanaan, biaya yang harus ditanggung untuk mengikuti kompetisi menjadi lebih murah. Hanya saja dengan potensi adanya singgungan antar kelompok suporter, ada risiko yang harus siap dihadap oleh manajemen tim.
Jika terjadi keributan antar suporter, bukan tidak mungkin klub akan mendapatkan sanksi dari PT Liga. Hal tersebut tentu saja akan menjadi sebuah beban tersendiri bagi klub. "Kita dukung dilakukan pertemuan yang melibatkan semua klub (dari DIY) untuk menjaga kondusifitas suasana dan kompetisi,"tandasnya.
Grup IV
PSIM Yogyakarta
PSS Sleman
Persiba Bantul
Madiun Putra
Persinga Ngawi
Persik Kediri
Persepam Madura
PSBI Blitar
PSMP Mojokerto
Persatu Tuban
(aww)