Kalah di Kandang, Pelatih Persela Mengamuk
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan meraih hasil buruk di laga perdana QNB League 2015. Menjamu Barito Putera di Stadion Surajaya, Sabtu (4/4/2015), Persela keok 0-2.
Kekalahan tersebut langsung ditanggapi serius oleh Iwan Setiawan. Pelatih Persela itu murka anak didiknya tampil buruk ketika bermain di kandang sendiri.
"Saya kecewa dengan kekalahan ini. Masalahnya masih tetap sama dengan pra musim lalu, yakni lemah dalam mengantisipasi serangan balik lawan. Selain itu masalah Persela adalah penyelesaian akhir dan penguasaan bola. Gol terjadi karena pemain kehilangan bola dan terkena serangan balik," ungkapnya.
"Kalah di pertandingan home sangat berat bagi tim. Saya akan melakukan evaluasi lagi secepatnya agar tidak terulang lagi di laga kedua," lanjut Iwan.
Dua gol yang bersarang ke gawang Persela memang lahir dari skenario serangan balik. Barito membuka keunggulan lewat aksi Agi Pratama menit 87. Lalu dua menit kemudian TA Musafri sukses memperbesar kemenangan.
Persela sebenarnya memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Di babak pertama, ada kesempatan yang lahir melalui aksi David Pagbe dan Jusmadi. Sedangkan di paruh kedua, kesempatan lahir lewat Pedro Javier dan Agus Salim.
Barito sendiri sejak awal cenderung menunggu momentum melakukan serangan balik. Ketika kesempatan datang, Barito terbukti sangat mematikan.
"Kami menjaga Pedro Javier dan Balsa Bozovic karena keduanya berbahaya. Kami bisa kontrol dan akhirnya mendapatkan peluang yang lebih bagus. Pertandingan berlangsung menarik, wasit juga bagus, Persela sebenarnya bermain lebih bagus dibanding kami," ujar Direktur Teknik Barito, Milomir Seslija.
Pada laga selanjutnya, Barito langsung bertemu dengan lawan yang tidak kalah tangguh. Pada 7 April mendatang, mereka dijadwalkan menghadapi Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan Malang.
Kekalahan tersebut langsung ditanggapi serius oleh Iwan Setiawan. Pelatih Persela itu murka anak didiknya tampil buruk ketika bermain di kandang sendiri.
"Saya kecewa dengan kekalahan ini. Masalahnya masih tetap sama dengan pra musim lalu, yakni lemah dalam mengantisipasi serangan balik lawan. Selain itu masalah Persela adalah penyelesaian akhir dan penguasaan bola. Gol terjadi karena pemain kehilangan bola dan terkena serangan balik," ungkapnya.
"Kalah di pertandingan home sangat berat bagi tim. Saya akan melakukan evaluasi lagi secepatnya agar tidak terulang lagi di laga kedua," lanjut Iwan.
Dua gol yang bersarang ke gawang Persela memang lahir dari skenario serangan balik. Barito membuka keunggulan lewat aksi Agi Pratama menit 87. Lalu dua menit kemudian TA Musafri sukses memperbesar kemenangan.
Persela sebenarnya memiliki banyak peluang untuk mencetak gol. Di babak pertama, ada kesempatan yang lahir melalui aksi David Pagbe dan Jusmadi. Sedangkan di paruh kedua, kesempatan lahir lewat Pedro Javier dan Agus Salim.
Barito sendiri sejak awal cenderung menunggu momentum melakukan serangan balik. Ketika kesempatan datang, Barito terbukti sangat mematikan.
"Kami menjaga Pedro Javier dan Balsa Bozovic karena keduanya berbahaya. Kami bisa kontrol dan akhirnya mendapatkan peluang yang lebih bagus. Pertandingan berlangsung menarik, wasit juga bagus, Persela sebenarnya bermain lebih bagus dibanding kami," ujar Direktur Teknik Barito, Milomir Seslija.
Pada laga selanjutnya, Barito langsung bertemu dengan lawan yang tidak kalah tangguh. Pada 7 April mendatang, mereka dijadwalkan menghadapi Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan Malang.
(bep)