Bongkar Mafia Bola!

Kamis, 09 April 2015 - 09:49 WIB
Bongkar Mafia Bola!
Bongkar Mafia Bola!
A A A
JAKARTA - Tindakan penyuapan menggemparkan Kompetisi QNB League 2015. Kejadian ini terungkap setelah manajemen Pusamania Borneo FC (PBFC) yang menjadi target penyuapan menangkap basah pria yang belakangan diketahui adalah Johan Ibo.

Ibo adalah mantan pemain sepak bola yang pernah menjadi pilar Pelita Jaya dan Persebaya. Menurut informasi yang diperoleh Sindonews, Rabu (8/4), penyuapan yang dilakukan Ibo terhadap tiga pemain PBFC ini agar mereka mengalah saat sowan ke markas Persebaya Surabaya tadi malam.

Penangkapan itu sendiri terjadi pada pukul 22.00 Wita, Selasa (7/4). Manajemen PBFC saat itu langsung dipimpin Manajer PBFC Dandri Dauri di sebuah rumah makan cepat saji di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Jawa Timur. Dandri menuturkan, mereka memang sengaja menjebak Ibo yang sebelumnya dikabarkan telah menghubungi Erick Weeks, Oktovianus Maniani, dan satu pemain tidak disebutkan namanya.

Namun, bukannya bertemu pemain yang dimaksud, Ibo justru bertemu Dandri, bahkan dalam penangkapan itu sempat terjadi perkelahian. ”Saya sempat kena pukul, jadi kami lakukan perlawanan,” kata Dandri. Namun, setelah beberapa lama Ibo bisa diringkus dan dibawa ke Hotel Inna Simpang, tempat tim berjuluk Pesut Etamitu menginap selama di Surabaya. Ibo pun diinterogasi.

Dari keterangannya ternyata, Ibo ternyata tidak bekerja sendiri. Dia bersama seorang asal Mali yang juga pesepak bola. Sayangnya, dia berhasil melarikan diri. Kemudian, Ibo diserahkan kepada pihak kepolisian Polsek Genteng. Terungkapnya kasus penyuapan ini setelah para pemain yang menjadi target menceritakannya kepada manajemen saat makan siang. ”Ada tiga pemain yang berusaha dia suap.

Satu pemain ditemui langsung, satu pemain dihubungi lewat telepon, dan satu lagi belum sempat dihubungi,” kata Dandri, yang enggan menyebutkan siapa saja pemain yang hendak disuap. Masih belum jelas apa motif dari penyuapan ini. Apakah suruhan dari pihak Persebaya atau lainnya. Dandri juga belum bisa memastikan kedua mafia tersebut disuruh siapa. Namun, besar kemungkinan itu adalah suruhan dari bandar judi.

Setelah penangkapan tersebut Ibo mengaku dirinya dijebak oleh seorang bandar judi berinisial H. Dia bahkan bersumpah bahwa dirinya baru sekali terlibat kasus penyuapan terhadap pemain. ”Saya akan bongkar semua mafia sepak bola di Indonesia selama ini, meski saya baru kali ini melakukannya,” kata Ibo kemarin. Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot Dewa Broto mengaku tidak terkejut dengan peristiwa penangkapan Ibo terkait dugaan menyuap tiga pemain PBFC jelang laga kontra Persebaya.

Pemerintah memang sudah mencium adanya praktik pengaturan skor (match fixing) di kompetisi sepak bola Tanah Air. Menurut dia, itulah sebabnya Tim Sembilan yang dibentuk Kemenpora untuk menata profesionalisme kompetisi sepak bola di Indonesia sempat menggali informasi dari Alvero Septiawan, mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia yang meneliti tentang match fixingdi Indonesia.

Tidak hanya menggali informasi dari Alvero, Gatot menjelaskan bahwa Tim Sembilan bahkan pernah mendatangkan informan seorang whistleblowersebagai upaya mendalami praktik match fixingdi Indonesia. Atas permintaan informan itu, hingga kini Tim Sembilan terus merahasiakan identitas sang pelapor. ”Kemenpora akan memonitor terus perkembangan kasus ini dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” kata Gatot.

Lebih jauh, Gatot yang juga merupakan bagian dari Tim Sembilan akan fokus menggali informasi lebih dalam terkait praktik pengaturan skor menyusul mencuatnya kasus Ibo. Dia berjanji timnya akan terus berupaya memberantas praktek judi bola yang menurut dia sudah mendunia.

”Ini (pengaturan skor) sebetulnya kan tidak hanya terjadi di Indonesia, makanya kami ingin sepak bola Indonesia tidak makin terjerumus dalam praktik match fixing,” pungkasnya.

Sindonews
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1142 seconds (0.1#10.140)