SFC Raja Imbang
A
A
A
MAKASSAR - Enam gol tersaji di laga PSM Makassar melawan Sriwijaya FC (SFC) di Stadion Andi Mattalatta Mantoanging, Makassar, kemarin sore, setelah laga berakhir dengan skor imbang 3-3. Hasil yang membuat SFC layak diberi predikat raja imbang.
Inilah hasil imbang ketiga dalam tiga laga yang dilakoni SFC di QNB League 2015. Sebelumnya tim berjuluk Laskar Wong Kitotersebut berbagi angka 1-1 melawan Pelita Bandung Raya (PBR) dan ditahan 2- 2 saat menjamu Semen Padang di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Pelatih SFC Benny ”Bendol” Dollo langsung mengaku tidak puas dengan kinerja pasukannya.
”Ini laga yang ketat, kami tidak terlalu puas. Meskipun hasilnya imbang. Pemain juga tidak terlalu bagus menjalankan strategi,” katanya. PSM yang memiliki tren positif di laga perdana melawan Persiba Balikpapan dengan kemenangan telak 4-0 sebenarnya tampil cukup bagus. Mereka bahkan tiga kali unggul skor dari tim tamu sebelum disamakan Titus Bonai dkk yang mengandalkan serangan balik.
”Ini (serangan balik) memang strategi kami supaya bisa melakukan serangan cepat karena kami punya pemain cepat, seperti Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Goran Ljubojevic yang memiliki kekuatan,” ujar Bendol. Tuan rumah PSM membuka keunggulan lewat kapten tim Syamsul Haeruddin. Mantan gelandang timnas yang juga pernah memperkuat SFC itu mencetak gol indah saat pertandingan baru berlangsung pada menit ke-28 setelah menerima sodoran Nemanja Vucicevic.
Tertinggal satu gol, Laskar Wong Kitolangsung tersengat. Setelah berbagai usaha dilakukan mereka sukses menyamakan kedudukan satu menit sebelum turun minum melalui sundulan Goran Ljubojevic menyambar tendangan bebas Ferdinand Sinaga. Skor 1-1 pada paruh pertama membuat pertandingan pada babak kedua berlangsung terbuka.
Berawal dari kesalahan pemain belakang SFC, PSM mendapatkan hadiah penalti dari wasit Iwan Sukoco pada menit ke-54. Penalti diberikan karena pemain SFC Wildansyah dianggap sengaja menjatuhkan gelandang PSM Kurniawan Karman. Vucicevic yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugas setelah tendangannya gagal dibaca penjaga gawang SFC Dian Agus. PSM unggul 2-1. Namun, dengan sederet pemain bintang yang dimiliki, SFC kembali menunjukkan semangat juangnya.
Pergantian yang dilakukan Pelatih SFC Benny Dollo juga terbilang efektif. Salah satunya adalah Morimakan Koita yang masuk menggantikan Asri Akbar. Masuk pada menit ke-65, Koita sudah memaksa pendukung Juku Eja terdiam pada menit ke-70. Berawal dari Patrick Wanggai yang menyisir dari sisi kanan lalu mengirimkan umpan ke tengah, Koita yang tanpa pengawalan muncul dari second line untuk menanduk bola ke gawang PSM tanpa bisa diamankan kiper Markus Horison.
PSM kembali memiliki asa mengamankan tiga angka setelah Aditya Dewa membuat pasukan Hans Peter unggul pada menit ke- 77. Namun, lagi-lagi SFC berhasil menyamakan kedudukan melalui Ljubojevic, lima menit sebelum pertandingan usai. Pelatih PSM Hans Peter Schaller mengatakan, hasil imbang kemarin disebabkan kesalahan individu pemainnya, terutama di lini belakang. ”Kami akan melakukan evaluasi karena sangat banyak kesalahan individu yang dilakukan pemain,” ungkapnya.
Dia juga mengakui jika SFC merupakan tim yang bagus karena memiliki sampai empat pemain nasional, tapi kata dia pemain sudah bekerja keras. ”Ini hasil akhirnya, tapi yang jelas pemain sudah bekerja keras,” ujarnya.
Agus nyomba
Inilah hasil imbang ketiga dalam tiga laga yang dilakoni SFC di QNB League 2015. Sebelumnya tim berjuluk Laskar Wong Kitotersebut berbagi angka 1-1 melawan Pelita Bandung Raya (PBR) dan ditahan 2- 2 saat menjamu Semen Padang di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Pelatih SFC Benny ”Bendol” Dollo langsung mengaku tidak puas dengan kinerja pasukannya.
”Ini laga yang ketat, kami tidak terlalu puas. Meskipun hasilnya imbang. Pemain juga tidak terlalu bagus menjalankan strategi,” katanya. PSM yang memiliki tren positif di laga perdana melawan Persiba Balikpapan dengan kemenangan telak 4-0 sebenarnya tampil cukup bagus. Mereka bahkan tiga kali unggul skor dari tim tamu sebelum disamakan Titus Bonai dkk yang mengandalkan serangan balik.
”Ini (serangan balik) memang strategi kami supaya bisa melakukan serangan cepat karena kami punya pemain cepat, seperti Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, Goran Ljubojevic yang memiliki kekuatan,” ujar Bendol. Tuan rumah PSM membuka keunggulan lewat kapten tim Syamsul Haeruddin. Mantan gelandang timnas yang juga pernah memperkuat SFC itu mencetak gol indah saat pertandingan baru berlangsung pada menit ke-28 setelah menerima sodoran Nemanja Vucicevic.
Tertinggal satu gol, Laskar Wong Kitolangsung tersengat. Setelah berbagai usaha dilakukan mereka sukses menyamakan kedudukan satu menit sebelum turun minum melalui sundulan Goran Ljubojevic menyambar tendangan bebas Ferdinand Sinaga. Skor 1-1 pada paruh pertama membuat pertandingan pada babak kedua berlangsung terbuka.
Berawal dari kesalahan pemain belakang SFC, PSM mendapatkan hadiah penalti dari wasit Iwan Sukoco pada menit ke-54. Penalti diberikan karena pemain SFC Wildansyah dianggap sengaja menjatuhkan gelandang PSM Kurniawan Karman. Vucicevic yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugas setelah tendangannya gagal dibaca penjaga gawang SFC Dian Agus. PSM unggul 2-1. Namun, dengan sederet pemain bintang yang dimiliki, SFC kembali menunjukkan semangat juangnya.
Pergantian yang dilakukan Pelatih SFC Benny Dollo juga terbilang efektif. Salah satunya adalah Morimakan Koita yang masuk menggantikan Asri Akbar. Masuk pada menit ke-65, Koita sudah memaksa pendukung Juku Eja terdiam pada menit ke-70. Berawal dari Patrick Wanggai yang menyisir dari sisi kanan lalu mengirimkan umpan ke tengah, Koita yang tanpa pengawalan muncul dari second line untuk menanduk bola ke gawang PSM tanpa bisa diamankan kiper Markus Horison.
PSM kembali memiliki asa mengamankan tiga angka setelah Aditya Dewa membuat pasukan Hans Peter unggul pada menit ke- 77. Namun, lagi-lagi SFC berhasil menyamakan kedudukan melalui Ljubojevic, lima menit sebelum pertandingan usai. Pelatih PSM Hans Peter Schaller mengatakan, hasil imbang kemarin disebabkan kesalahan individu pemainnya, terutama di lini belakang. ”Kami akan melakukan evaluasi karena sangat banyak kesalahan individu yang dilakukan pemain,” ungkapnya.
Dia juga mengakui jika SFC merupakan tim yang bagus karena memiliki sampai empat pemain nasional, tapi kata dia pemain sudah bekerja keras. ”Ini hasil akhirnya, tapi yang jelas pemain sudah bekerja keras,” ujarnya.
Agus nyomba
(ars)