Manager Meeting Gelap Sinyal Divisi Utama Molor
A
A
A
BANTUL - Angin molornya kompetisi Divisi Utama 2015 mulai dikhawatirkan Asisten Manajer Persiba Bantul Endro Sulastomo. Kkhawatiran itu muncul dipengaruhi masih belum jelasnya kabar dari PT. Liga Indonesia selaku operator kompetisi mengenai agenda manager meeting.
Sebelumnya dari hasil pertemuan klub yang digelar akhir Maret lalu, kick off kompetisi direncanakan pada 26 April mendatang. Sementara untuk manajer meeting direncanakan berlangsung 20 April mendatang. "Hingga kini belum ada kabar apapun dari PT Liga mengenai rencana kompetisi termasuk undangan resmi untuk manager meeting juga belum ada," tandas Endro.
Meski secara teknis berharap kompetisi tidak lagi mengalami kemunduran, Endro mengaku tidak bisa berbuat banyak jika operator menyatakan kompetisi kembali mengalami kemunduran. Namun demikian, hal tersebut kemungkinan akan dicoba untuk dibicarakan dengan klub-klub lain.
Hal itu tidak terlepas dari persiapan yang sudah dilakukan Persiba Bantul yang tahun ini turun kasta dari Liga Indonesia ke Divisi Utama sudah cukup matang. Pembentukan tim sudah dilakukan sejak Februari lalu. Artinya Wahyu Tanto dan kawan-kawan sudah empat bulan ditempat secara khusus oleh jajaran pelatih yang dipimpin oleh Didik Listyantara.
Disebutkan Endro banyak hal yang akhirnya menjadi beban tersendiri bagi klub dengan tidak adanya kejelasan perguliran kompetisi. Salah satunya adalah, kontrak kerja baik dengan pemain maupun sponsor menjadi tidak segera dapat difinalkan. "Kontrak dengan pemain masih menunggu draf dari operator," tambahnya.
Sementara itu sejak mulai diseleksi oleh Didik Listyantara, para pemain Bantul sudah melakukan penandatanganan prakontrak. Hal tersebut untuk mengikat para pemain agar tidak hengkang ke klub lain. Kendati demikian, dengan belum adanya kejelasan kompetisi, tercatat pemain di Bantul sudah mengalami pergantian.
Dua pemain telah meninggalkan Laskar Sultan Agung yakni Mahmud Mone dan Bahroni Fadli. Namun demikian, Persiba Bantul juga sudah kedatangan dua pemain baru yakni Ugiek Sugianto dan Yoga Wahyu.
Sebelumnya dari hasil pertemuan klub yang digelar akhir Maret lalu, kick off kompetisi direncanakan pada 26 April mendatang. Sementara untuk manajer meeting direncanakan berlangsung 20 April mendatang. "Hingga kini belum ada kabar apapun dari PT Liga mengenai rencana kompetisi termasuk undangan resmi untuk manager meeting juga belum ada," tandas Endro.
Meski secara teknis berharap kompetisi tidak lagi mengalami kemunduran, Endro mengaku tidak bisa berbuat banyak jika operator menyatakan kompetisi kembali mengalami kemunduran. Namun demikian, hal tersebut kemungkinan akan dicoba untuk dibicarakan dengan klub-klub lain.
Hal itu tidak terlepas dari persiapan yang sudah dilakukan Persiba Bantul yang tahun ini turun kasta dari Liga Indonesia ke Divisi Utama sudah cukup matang. Pembentukan tim sudah dilakukan sejak Februari lalu. Artinya Wahyu Tanto dan kawan-kawan sudah empat bulan ditempat secara khusus oleh jajaran pelatih yang dipimpin oleh Didik Listyantara.
Disebutkan Endro banyak hal yang akhirnya menjadi beban tersendiri bagi klub dengan tidak adanya kejelasan perguliran kompetisi. Salah satunya adalah, kontrak kerja baik dengan pemain maupun sponsor menjadi tidak segera dapat difinalkan. "Kontrak dengan pemain masih menunggu draf dari operator," tambahnya.
Sementara itu sejak mulai diseleksi oleh Didik Listyantara, para pemain Bantul sudah melakukan penandatanganan prakontrak. Hal tersebut untuk mengikat para pemain agar tidak hengkang ke klub lain. Kendati demikian, dengan belum adanya kejelasan kompetisi, tercatat pemain di Bantul sudah mengalami pergantian.
Dua pemain telah meninggalkan Laskar Sultan Agung yakni Mahmud Mone dan Bahroni Fadli. Namun demikian, Persiba Bantul juga sudah kedatangan dua pemain baru yakni Ugiek Sugianto dan Yoga Wahyu.
(aww)