Di Atas Pusara Soeratin, Umuh Ratapi Kondisi PSSI
A
A
A
BANDUNG - Momen mengharukan tercipta saat Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar berziarah ke makam pendiri PSSI Ir Soeratin Sosrosoegondodi di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga, Pajajaran, Kota Bandung, Minggu (19/4/2015). Umuh bermaksud mengajak semua pencinta sepak bola Tanah Air mengingat kembali bagaimana sulitnya Soeratin dalam mendirikan induk sepak bola Indonesia 85 tahun silam.
"Ini sebagai penghormatan sekaligus penghargaan kepada ketua PSSI pertama. Beliau telah berjuang dengan keras untuk mendirikan PSSI, maka saya ingin menghormatinya pada momen ulang tahun PSSI hari ini," kata Umuh seusai berziarah seperti dilansir laman resmi Persib Bandung (persib.co.id).
Ya, 19 April 1930 merupakan hari berdirinya Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia (PSSI) yang namanya berubah menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam Kongres pertama PSSI di Solo tahun 1930, yang menetapkan Soeratin sebagai ketua umum pertama. Pada awal berdirinya, jelas PSSI merupakan organisasi perlawanan terhadap penjajahan dengan strategi menyemai benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.
Setelah 88 tahun berselang, kondisi PSSI justru memprihatinkan. Setelah Indonesia Super League 2015 yang berganti nama menjadi QNB League tertunda jadwal pelaksanaannya, pada Jumat (17/4/2015), Pemerintah melalui Kemenpora yang dipimpin Imam Nahrawi tidak mengakui segala aktivitas PSSI yang tertuang dalam Keputusan Menpora No.0137 Tahun 2015 Tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui. Termasuk, hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 di Surabaya yang menghasilkan ketua umum baru periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti.
Umuh yang berziarah bersama Komunitas Wartawan Sepakbola Bandung (KWSB) dan Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar, menggelar doa bersama dan melakukan tabur bunga di atas pusara Soeratin.
Suasana haru sangat terasa pada peringatan yang berlangsung sederhana namun khidmat ini. Kondisi dunia sepak bola Indonesia sedang dirundung masalah menambah ziarah ini lebih berarti dan mendalam. Umuh mengakui saat ini PSSI dalam momen sulit di tengah perayaan ulang tahunnya ke-85.
"Sebenarnya ini momen yang sulit, satu sisi ulang tahun, tapi pada tahun ini, PSSI dikenang dalam keadaan sedih karena dibekukan pemerintah. Tentu saja itu sangat sedih dan kita berduka akan hal ini. Seharusnya sepakbola menjadi hiburan bahkan pemersatu rakyat Indonesia," ujarnya.
"Ini sebagai penghormatan sekaligus penghargaan kepada ketua PSSI pertama. Beliau telah berjuang dengan keras untuk mendirikan PSSI, maka saya ingin menghormatinya pada momen ulang tahun PSSI hari ini," kata Umuh seusai berziarah seperti dilansir laman resmi Persib Bandung (persib.co.id).
Ya, 19 April 1930 merupakan hari berdirinya Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia (PSSI) yang namanya berubah menjadi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam Kongres pertama PSSI di Solo tahun 1930, yang menetapkan Soeratin sebagai ketua umum pertama. Pada awal berdirinya, jelas PSSI merupakan organisasi perlawanan terhadap penjajahan dengan strategi menyemai benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.
Setelah 88 tahun berselang, kondisi PSSI justru memprihatinkan. Setelah Indonesia Super League 2015 yang berganti nama menjadi QNB League tertunda jadwal pelaksanaannya, pada Jumat (17/4/2015), Pemerintah melalui Kemenpora yang dipimpin Imam Nahrawi tidak mengakui segala aktivitas PSSI yang tertuang dalam Keputusan Menpora No.0137 Tahun 2015 Tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui. Termasuk, hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 di Surabaya yang menghasilkan ketua umum baru periode 2015-2019 La Nyalla Mattalitti.
Umuh yang berziarah bersama Komunitas Wartawan Sepakbola Bandung (KWSB) dan Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar, menggelar doa bersama dan melakukan tabur bunga di atas pusara Soeratin.
Suasana haru sangat terasa pada peringatan yang berlangsung sederhana namun khidmat ini. Kondisi dunia sepak bola Indonesia sedang dirundung masalah menambah ziarah ini lebih berarti dan mendalam. Umuh mengakui saat ini PSSI dalam momen sulit di tengah perayaan ulang tahunnya ke-85.
"Sebenarnya ini momen yang sulit, satu sisi ulang tahun, tapi pada tahun ini, PSSI dikenang dalam keadaan sedih karena dibekukan pemerintah. Tentu saja itu sangat sedih dan kita berduka akan hal ini. Seharusnya sepakbola menjadi hiburan bahkan pemersatu rakyat Indonesia," ujarnya.
(sha)