Berbatov Ingin Ikuti Jejak Stoichkov
A
A
A
FONTVIEILLE - Nama legendaris Bulgaria Hristo Stoichkov begitu dikenang saat membela Barcelona. Mantan pemain Parma itu menjadi pahlawan kemenangan Blaugrana saat mencetak dua gol untuk membawa Barcelona menang 3-1 atas Juventus, pada leg pertama semifinal Piala Winners Eropa, pada 10 April 1991.
Itu menjadi salah satu pertunjukan penting yang membuat nama Stoichkov terdengar di Eropa. Aksi Stoichkov menit ke-55 dan 60, membuat spirit Barcelona terangkat setelah Juventus sempat memimpin lewat gol Pierluigi Casiraghi menit ke-12. Namun, Ion Andoni Goikoetxea Lasa memastikan kemenangan Barcelona 3-2.
Pertandingan dilanjutkan di leg kedua di Stadio delle Alpi, Turin, 24 April 1991. Juventus yang saat itu favorit juara dan diperkuat sejumlah pemain bintang, tak mampu mengejar defisit karena hanya unggul 1-0 lewat Roberto Baggio menit ke-60. Hasil ini membuat Barcelona lolos ke final, dan bertemu Manchester United yang menyingkirkan Legia Warsawa. Namun, di final Barcelona menyerah 1-2.
Kini, striker AS Monaco Dimitar Berbatov ingin mengulang kisah Stoichkov. Mantan penyerang Tottenham Hotspur itu bertekat membawa Monaco menang atas Juventus pada pertemuan kedua perempat final Liga Champions di Stade Louis II, Rabu (22/4/2015) atau Kamis (23/4/2015) pukul 01.45 WIB.
Di pertemuan pertama, Monaco menyerah 0-1 lewat gol Arturo Vidal dari titik penalti menit ke-57. Berbatov yakin timnya bisa memanfaatkan kesemptan tampil di kandang, dan tiket semifinal masih ada dalam jangkauan. "Kami paham, tim ini memiliki kemampuan untuk sampai ke babak berikutnya. Semifinal Liga Champions ada dalam jangkauan kami," kata mantan pemain Manchester United itu kepada Tuttosport.
"Kami bisa melakukannya melawan Juventus. Kami tim yang bagus, dan sudah menunjukkannya saat melawan Arsenal, dan pekan lalu di Turin. Pada pertemuan pertama, kami tidak pantas kalah. Di babak pertama kami harusnya mendapat hadiah penalti. Jika saat itu wasit memberi kami keuntungan, maka hasilnya akan berbeda."
Berbatov berharap, dengan keyakinan dan optimisme, timnya mempersiapkan diri dengan baik untuk bisa membalikkan keadaan. "Kami tahu, Juventus merupakan tim yang banyak menciptakan peluang, tetapi juga memberikan kesempatan tim kami mencetak peluang." (Baca juga: Si Nyonya Tua Incar Kemenangan 100%)
Sementara bek Juventus Leonardo Bonucci mewaspadai gerakan Berbatov yang memiliki karisma Stoichkov dan sebagai striker yang bagus. "Senjata terbaik Monaco adalah serangan balik dan Berbatov adalah salah satu striker terbaik di Eropa," kata Bonucci seperti dilansir laman resmi Uefa.
Itu menjadi salah satu pertunjukan penting yang membuat nama Stoichkov terdengar di Eropa. Aksi Stoichkov menit ke-55 dan 60, membuat spirit Barcelona terangkat setelah Juventus sempat memimpin lewat gol Pierluigi Casiraghi menit ke-12. Namun, Ion Andoni Goikoetxea Lasa memastikan kemenangan Barcelona 3-2.
Pertandingan dilanjutkan di leg kedua di Stadio delle Alpi, Turin, 24 April 1991. Juventus yang saat itu favorit juara dan diperkuat sejumlah pemain bintang, tak mampu mengejar defisit karena hanya unggul 1-0 lewat Roberto Baggio menit ke-60. Hasil ini membuat Barcelona lolos ke final, dan bertemu Manchester United yang menyingkirkan Legia Warsawa. Namun, di final Barcelona menyerah 1-2.
Kini, striker AS Monaco Dimitar Berbatov ingin mengulang kisah Stoichkov. Mantan penyerang Tottenham Hotspur itu bertekat membawa Monaco menang atas Juventus pada pertemuan kedua perempat final Liga Champions di Stade Louis II, Rabu (22/4/2015) atau Kamis (23/4/2015) pukul 01.45 WIB.
Di pertemuan pertama, Monaco menyerah 0-1 lewat gol Arturo Vidal dari titik penalti menit ke-57. Berbatov yakin timnya bisa memanfaatkan kesemptan tampil di kandang, dan tiket semifinal masih ada dalam jangkauan. "Kami paham, tim ini memiliki kemampuan untuk sampai ke babak berikutnya. Semifinal Liga Champions ada dalam jangkauan kami," kata mantan pemain Manchester United itu kepada Tuttosport.
"Kami bisa melakukannya melawan Juventus. Kami tim yang bagus, dan sudah menunjukkannya saat melawan Arsenal, dan pekan lalu di Turin. Pada pertemuan pertama, kami tidak pantas kalah. Di babak pertama kami harusnya mendapat hadiah penalti. Jika saat itu wasit memberi kami keuntungan, maka hasilnya akan berbeda."
Berbatov berharap, dengan keyakinan dan optimisme, timnya mempersiapkan diri dengan baik untuk bisa membalikkan keadaan. "Kami tahu, Juventus merupakan tim yang banyak menciptakan peluang, tetapi juga memberikan kesempatan tim kami mencetak peluang." (Baca juga: Si Nyonya Tua Incar Kemenangan 100%)
Sementara bek Juventus Leonardo Bonucci mewaspadai gerakan Berbatov yang memiliki karisma Stoichkov dan sebagai striker yang bagus. "Senjata terbaik Monaco adalah serangan balik dan Berbatov adalah salah satu striker terbaik di Eropa," kata Bonucci seperti dilansir laman resmi Uefa.
(sha)