Kompetisi Terancam Izin Laga
A
A
A
MALANG - Jadwal laga lanjutan QNB League di wilayah Jawa Timur (Jatim) terancam berantakan. Kepolisian Daerah (Polda) Jatim dikabarkan tak mengeluarkan izin rekomendasi kepada tim peserta untuk menggelar pertandingan.
Kabar tersebut disampaikan Media Officer Persela Arif Bakhtiar. Menurut Arif, kabar terbaru menyebutkan jika Polda Jatim urung mengeluarkan izin pertandingan. “Kabar terakhir yang kami terima, kepolisian tak memberikan izin melaksanakan pertandingan,” kata Arif, kemarin sore. Padahal, lanjut Arif, Persela sudah sangat siap menggelar pertandingan.
Perangkat sudah siap, panitia pelaksana siap, tiket juga demikian. Semen Padang yang akan menjadi lawan Persela, bahkan sudah sampai Lamongan dan menginap di Grand Mahkota, Lamongan. “Sekarang, manajemen akan menyikapi persoalan ini. Secepat mungkin kami berharap ada keputusan,” tambah Arif. Selain Persela, Arema Cronus, Persegres Gresik United, dan Persebaya Surabaya juga memiliki jadwal menggelar laga kandang. Arema menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR), Sabtu (25/4), Persegres menjamu PSM Makassar (25/4) dan Persebaya Surabaya melawan Persiba Balikpapan, Minggu (26/4).
Ketiga tim tersebut sejauh ini masih menunggu kepastian izin dari aparat keamanan. "Kami sudah mengirimkan surat izin ke pihak kepolisian untuk laga lawan PBR. Terkait ada izin atau tidak, itu wewenang kepolisian. Yang jelas semua elemen di Arema sudah siap menggelar pertandingan, termasuk cetak tiket. Sekali lagi, Arema hanya inginn patuh pada federasi," papar CEO Arema Iwan Budianto, kemarin. Sikap Arema sejauh ini masih sama.
Tetap mempersiapkan pertandingan lawan PBR sepenuh hati walau mungkin tanpa dilengkapi surat izin. Langkah serupa juga pernah mereka lakukan ketika menggelar pertandingan melawan Persija Jakarta dan Barito Putra di Stadion Kanjuruhan. "Pemikiran dan sikap kami sama dengan pertandingan sebelumnya," sebut CEO Arema Cronus Iwan Budianto di Malang. Iwan menjelaskan, Singo Edan dalam posisi sulit terkait polemik sepak bola belakangan ini.
Di satu sisi Arema harus tetap bertanding agar tak melanggar aturan federasi yakni PSSI, sedangkan di sisi lain tidak mau berseteru atau melawan Menpora. Sikap seperti ini sudah pernah ditunjukkan Arema ketika jelang laga lawan Persija. Saat itu Arema menjadi sorotan karena menjadi salah satu klub yang tak lolos verifikasi BOPI. Nyatanya tim berkostum biru-kuning masih tetap bisa berlaga di Kanjuruhan.
Walau situasinya tetap sama, namun belakangan isu yang dilontarkan Menpora berubah, karena menyangkut pembekuan PSSI. Sehingga sekarang bukan Arema saja yang pertandingannya dianggap ilegal, tapi semua laga QNB League di bawah kendali PT Liga Indonesia. Persebaya juga memutuskan terus melakukan persiapan jelang laga melawan Persiba, meski hingga kemarin, panitia belum mengantongi izin pertandingan dari aparat keamanan. Ketua Panpel Persebaya Baso Juherman mengatakan izin masih dalam proses pengurusuan.
"Masih menunggu rekomendasi dari Polda, sekarang masih sedang diurus. Semoga semua bisa membutu untuk keamanan Surabaya," harapnya. Sesuai kebiasan, alur keluarnya izin keramaian didapatkan Persebaya dari Polrestabes Surabaya setalah mendapatkan rekomendasi dari Polda Jatim. Pihak Polda Jatim sendiri masih menunggu intruksi dari Polri. "Kami yakin pihak kemananan membantu. Selama ini pertandingan Persebaya aman-aman saja, " ucapnya. Meski belum mengantongi restu dari aparat kepolisan, Panpel Persebaya sudah mendapatkan izin memakai Stadion Gelora Bung Tomo dari Pemkot Surabaya.
"Kita sudah diberikan ijin memakai Stadion GBT. Kami yakin pertandingan Persebaya tetap bisa digelar, seperti sebelumnya," tandasnya. Sementara Manajemen Sriwijaya FC (SFC) ternyata masih was-was terkait masa depan kompetisi QNB-League. Manajemen menilai rilis anyar PT Liga Indonesia (LI) sesuai mandat PSSI masih diragukan.
"Kami masih ingin melihat kepastian kompetisi itu pada tanggal 25 April nanti. Apabila begulir dan tidak ada kendala, jadi kami SFC bisa benar-benar lega," kata Sekertaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid.
Kukuh setyawan/rachmad tomy/ muhammad moeslim
Kabar tersebut disampaikan Media Officer Persela Arif Bakhtiar. Menurut Arif, kabar terbaru menyebutkan jika Polda Jatim urung mengeluarkan izin pertandingan. “Kabar terakhir yang kami terima, kepolisian tak memberikan izin melaksanakan pertandingan,” kata Arif, kemarin sore. Padahal, lanjut Arif, Persela sudah sangat siap menggelar pertandingan.
Perangkat sudah siap, panitia pelaksana siap, tiket juga demikian. Semen Padang yang akan menjadi lawan Persela, bahkan sudah sampai Lamongan dan menginap di Grand Mahkota, Lamongan. “Sekarang, manajemen akan menyikapi persoalan ini. Secepat mungkin kami berharap ada keputusan,” tambah Arif. Selain Persela, Arema Cronus, Persegres Gresik United, dan Persebaya Surabaya juga memiliki jadwal menggelar laga kandang. Arema menghadapi Pelita Bandung Raya (PBR), Sabtu (25/4), Persegres menjamu PSM Makassar (25/4) dan Persebaya Surabaya melawan Persiba Balikpapan, Minggu (26/4).
Ketiga tim tersebut sejauh ini masih menunggu kepastian izin dari aparat keamanan. "Kami sudah mengirimkan surat izin ke pihak kepolisian untuk laga lawan PBR. Terkait ada izin atau tidak, itu wewenang kepolisian. Yang jelas semua elemen di Arema sudah siap menggelar pertandingan, termasuk cetak tiket. Sekali lagi, Arema hanya inginn patuh pada federasi," papar CEO Arema Iwan Budianto, kemarin. Sikap Arema sejauh ini masih sama.
Tetap mempersiapkan pertandingan lawan PBR sepenuh hati walau mungkin tanpa dilengkapi surat izin. Langkah serupa juga pernah mereka lakukan ketika menggelar pertandingan melawan Persija Jakarta dan Barito Putra di Stadion Kanjuruhan. "Pemikiran dan sikap kami sama dengan pertandingan sebelumnya," sebut CEO Arema Cronus Iwan Budianto di Malang. Iwan menjelaskan, Singo Edan dalam posisi sulit terkait polemik sepak bola belakangan ini.
Di satu sisi Arema harus tetap bertanding agar tak melanggar aturan federasi yakni PSSI, sedangkan di sisi lain tidak mau berseteru atau melawan Menpora. Sikap seperti ini sudah pernah ditunjukkan Arema ketika jelang laga lawan Persija. Saat itu Arema menjadi sorotan karena menjadi salah satu klub yang tak lolos verifikasi BOPI. Nyatanya tim berkostum biru-kuning masih tetap bisa berlaga di Kanjuruhan.
Walau situasinya tetap sama, namun belakangan isu yang dilontarkan Menpora berubah, karena menyangkut pembekuan PSSI. Sehingga sekarang bukan Arema saja yang pertandingannya dianggap ilegal, tapi semua laga QNB League di bawah kendali PT Liga Indonesia. Persebaya juga memutuskan terus melakukan persiapan jelang laga melawan Persiba, meski hingga kemarin, panitia belum mengantongi izin pertandingan dari aparat keamanan. Ketua Panpel Persebaya Baso Juherman mengatakan izin masih dalam proses pengurusuan.
"Masih menunggu rekomendasi dari Polda, sekarang masih sedang diurus. Semoga semua bisa membutu untuk keamanan Surabaya," harapnya. Sesuai kebiasan, alur keluarnya izin keramaian didapatkan Persebaya dari Polrestabes Surabaya setalah mendapatkan rekomendasi dari Polda Jatim. Pihak Polda Jatim sendiri masih menunggu intruksi dari Polri. "Kami yakin pihak kemananan membantu. Selama ini pertandingan Persebaya aman-aman saja, " ucapnya. Meski belum mengantongi restu dari aparat kepolisan, Panpel Persebaya sudah mendapatkan izin memakai Stadion Gelora Bung Tomo dari Pemkot Surabaya.
"Kita sudah diberikan ijin memakai Stadion GBT. Kami yakin pertandingan Persebaya tetap bisa digelar, seperti sebelumnya," tandasnya. Sementara Manajemen Sriwijaya FC (SFC) ternyata masih was-was terkait masa depan kompetisi QNB-League. Manajemen menilai rilis anyar PT Liga Indonesia (LI) sesuai mandat PSSI masih diragukan.
"Kami masih ingin melihat kepastian kompetisi itu pada tanggal 25 April nanti. Apabila begulir dan tidak ada kendala, jadi kami SFC bisa benar-benar lega," kata Sekertaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid.
Kukuh setyawan/rachmad tomy/ muhammad moeslim
(ars)