Kesabaran Fellaini Berbuah Kepercayan Van Gaal
A
A
A
MANCHESTER - Kegigihan Marouane Fellaini dalam mencari tempat utama di klub layak diacungi jempol. Sempat frustrasi dan ingin hengkang setelah menjalani debut mengecewakan di Manchester United (MU), penyerang timnas Belgia itu akhirnya menemukan tempatnya di Old Trafford lewat kegigihan perjuangannya.
Fellaini, 27 tahun, bergabung dengan MU dari Everton, dengan nilai transfer 27 juta pounds (sekitar Rp530 miliar) pada tahun 2013, dan menjadi rekrutan pertama David Moyes sebagai manajer MU. Namun, tak mudah bagi Fellaini untuk beradaptasi dengan kehidupan di Old Trafford, meski Moyes merupakan pelatihnya di Everton. Saat itu, MU finis ketujuh, dengan 22 poin di belakang jawara Manchester City.
"Itu adalah musim yang sulit bagi semua orang, tak hanya saya, tapi kritik itu semua tertuju pada saya karena saya pemain yang direkrut Moyes," kata Fellaini kepada Daily Mail, Sabtu (25/4/2015), sehari sebelum perjalanan ke Everton dalam lanjutan Liga Primer.
"Saya menjalani beberapa permainan yang baik, tapi tetap saja mereka mengkritik penampilan saya. Banyak orang berbicara tentang saya, tentang kualitas saya. Saya telah bermain lima tahun di Inggris dan setiap musim saya bermain sangat baik untuk Everton. Kemudian, selama satu tahun, saya kehilangan sentuhan permainan dan kualitas saya. Saat itu saya kehilangan segalanya," imbuh penyerang berambut gimbal itu. "Itu pendapat saya, dan kini kualitas saya telah kembali."
Fellaini juga berbicara tentang suksesi Moyes oleh Louis van Gaal pada awal kampanye. Fellaini sepakat untuk memperjuangkan tempatnya di skuat Van Gaal. "Saya bicara dengan manajer baru (Van Gaal) dan dia bilang saya harus menunjukkan kepadanya, membuktikan kepadanya kualitas saya. Saya menerima itu," kata Fellaini. "Saya pesepak bola jadi saya suka kompetisi. Ini adalah klub besar dan saya ingin menunjukkan saya bisa bermain di sini."
Kini, Fellaini merasakan buah kesabaran dan perjuangannya. Dia membalas kepercayaan Van Gaal dengan membawa The Red Devils sementara ke posisi ketiga klasemen Liga Primer. Peran Fellaini berkembang sebagai gelandang dan penyerang.
"Saat ini semua berbeda," katanya. "Fans, orang-orang, kini semua bersama saya bukan sebagai musuh. Musim lalu adalah buruk bagi semua orang, tapi saya memiliki kekuatan untuk melanjutkan. Saya bermain jauh lebih baik dari tahun lalu, tapi tim bermain jauh lebih baik juga, sehingga baik bagi kami semua. Itulah sepakbola. Saya belajar banyak dari itu. Saya cukup kuat mental."
Fellaini, 27 tahun, bergabung dengan MU dari Everton, dengan nilai transfer 27 juta pounds (sekitar Rp530 miliar) pada tahun 2013, dan menjadi rekrutan pertama David Moyes sebagai manajer MU. Namun, tak mudah bagi Fellaini untuk beradaptasi dengan kehidupan di Old Trafford, meski Moyes merupakan pelatihnya di Everton. Saat itu, MU finis ketujuh, dengan 22 poin di belakang jawara Manchester City.
"Itu adalah musim yang sulit bagi semua orang, tak hanya saya, tapi kritik itu semua tertuju pada saya karena saya pemain yang direkrut Moyes," kata Fellaini kepada Daily Mail, Sabtu (25/4/2015), sehari sebelum perjalanan ke Everton dalam lanjutan Liga Primer.
"Saya menjalani beberapa permainan yang baik, tapi tetap saja mereka mengkritik penampilan saya. Banyak orang berbicara tentang saya, tentang kualitas saya. Saya telah bermain lima tahun di Inggris dan setiap musim saya bermain sangat baik untuk Everton. Kemudian, selama satu tahun, saya kehilangan sentuhan permainan dan kualitas saya. Saat itu saya kehilangan segalanya," imbuh penyerang berambut gimbal itu. "Itu pendapat saya, dan kini kualitas saya telah kembali."
Fellaini juga berbicara tentang suksesi Moyes oleh Louis van Gaal pada awal kampanye. Fellaini sepakat untuk memperjuangkan tempatnya di skuat Van Gaal. "Saya bicara dengan manajer baru (Van Gaal) dan dia bilang saya harus menunjukkan kepadanya, membuktikan kepadanya kualitas saya. Saya menerima itu," kata Fellaini. "Saya pesepak bola jadi saya suka kompetisi. Ini adalah klub besar dan saya ingin menunjukkan saya bisa bermain di sini."
Kini, Fellaini merasakan buah kesabaran dan perjuangannya. Dia membalas kepercayaan Van Gaal dengan membawa The Red Devils sementara ke posisi ketiga klasemen Liga Primer. Peran Fellaini berkembang sebagai gelandang dan penyerang.
"Saat ini semua berbeda," katanya. "Fans, orang-orang, kini semua bersama saya bukan sebagai musuh. Musim lalu adalah buruk bagi semua orang, tapi saya memiliki kekuatan untuk melanjutkan. Saya bermain jauh lebih baik dari tahun lalu, tapi tim bermain jauh lebih baik juga, sehingga baik bagi kami semua. Itulah sepakbola. Saya belajar banyak dari itu. Saya cukup kuat mental."
(sha)