Semakin Panas

Jum'at, 01 Mei 2015 - 08:12 WIB
Semakin Panas
Semakin Panas
A A A
LAS VEGAS - Aura panas terus diembuskan kubu Manny Pacquiao jelang megaduel kontra Floyd Mayweather Jr, Minggu (3/5) WIB. Pacquiao selaku penantang mengungkapkan bahwa Mayweather selalu menghindari pertemuan dengan petinju berkebangsaan Filipina tersebut.

Bukan pada kesempatan kali ini saja. Pernyataan serupa dilontarkan kubu Pacquiao mengenai usaha Mayweather menghindari pertemuan, meski pertarungan mereka akhirnya terwujud setelah menunggu cukup lama. Mayweather sebelumnya kerap mempersoalkan isu tes doping sejak 2011.

Tidak hanya soal doping yang kerap membuat pertemuan mereka terganjal. Pembagian uang hasil pertandingan juga selalu menjadi masalah. Keduanya sering kali tidak menemui kata sepakat mengenai pembagian porsi di antara keduanya. Karena itu, Freddie Roach tetap ragu dengan pertarungan ini. Pelatih Pacquiao itu mengaku Mayweather sebetulnya tidak pernah ingin berduel dengan anak asuhnya.

“Saya sungguh bertanya-tanya, apakah dia akan muncul malam itu atau tidak. Saya rasa tidak ada satu petinju pun yang merasa takut. Tapi, menurut saya, dia (Mayweather) tidak pernah menginginkan pertarungan ini. Dia dipaksa melakoni apa yang tidak mau dilakukannya,” ungkap Roach, dilansir BBC. Mayweather kemudian menimpali pernyataan Roach. Money, julukan Mayweather, tak pernah gentar menghadapi petinju kebanggaan Asia, khususnya Filipina.

“Saya kerap berbicara kotor di masa lalu. Namun, saya sepakat menjalani pertarungan itu. Saya pasti akan datang,” tutur petinju kelahiran Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat, 38 tahun silam, tersebut. Di luar persiapan sekaligus intrik sebelum duel, pertarungan mereka jelas menyedot banyak pihak. Legendaris tinju George Foreman menjadi satu di antara sekian banyak pihak yang tak sabar menyaksikan laga tersebut. Apalagi, petinju berjuluk Big Georgeitu pernah merasakan situasi serupa saat masih aktif sebagai petinju.

Petinju asal Amerika Serikat itu pernah menjalani megaduel melawan Muhammad Ali, yang mana laga itu bertajuk ‘Rumble in the Jungle’ pada 1974. Kemudian, dia berhadapan dengan Joe Frazier sebanyak dua kali pada 1973 dan 1976. Foreman juga sempat bertarung dengan Evander Holyfield pada 1991. “Hal ini mungkin akan menjadi waktu yang paling menyita Pacquiao dan Mayweather. Sebab, Anda berlatih keras dan ada seribu orang di sekitar Anda, tapi tak ada yang membicarakan duel ini secara tepat. Anda harus menghabiskan banyak waktu untuk diri sendiri,” tutur Foreman.

“Saya ingat bagaimana situasi saat melangsungkan duel terbesar, yakni merasa kesepian karena topik pertarungan. Anda sendiri yang bisa memahami pertarungan tersebut. Semakin besar topik pertarungan yang dibicarakan, Anda harus semakin dalam memahaminya. Ini masalah sendiri, lebih dari kesendirian,” tuturnya.

Decky irawan jasri
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7273 seconds (0.1#10.140)