Persiram Minta Menpora Buang Ego
A
A
A
YOGYAKARTA - Salah satu klub peserta QNB League 2015, Persiram Raja Ampat meminta Menpora membuang ego demi berlangsungnya pengembangan sepak bola di tanah air. Pasalnya, dengan mempertahankan ego kompetisi yang sudah berlangsung beberapa pertandingan akan mati dan berhenti di awal jalan.
Harapan ini disampaikan manajer Persiram, Hendri Wairara di Yogyakarta, Jumat (1/5/2015). Hendri dan Persiram tengah melakukan uji coba di Kota Gudeg dengan Persiba Bantul.
Menpora Imam Nahrawi disebutkannya, menjadi sosok bapak yang seharusnya bisa mengayomi seluruh aktivitas olah raga baik profesional maupun amatir. Sementara PSSI sebagai lembaga, disebutkannya adalah mitra dari pemerintah khusus untuk pembinaan olah raga sepak bola. "Kalau mau dilanjutkan, kita punya induk organisasi namanya PSSI. Sudahlah buang ego masing-masing, dosanya PSSI itu apa," tandas Hendri.
Ketidakjelasan kompetisi yang terjadi saat ini disebutkannya, sangat merugikan tim. Dari sisi finansial tentu ada pembengkakan biaya yang harus ditanggung oleh tim. Sejak pramusim hingga saat ini Hendri mencatat, pengeluaran timnya sudah mencapai Rp6 miliar. "Ingat Persiram nggak pernah nunggak gaji pemain lho," tambahnya.
Secara tegas Hendri berharap persoalan antara Menpora dan PSSI tidak menjadi force major penyelenggaraan kompetisi di 2015. Jika hal tersebut terjadi dan kompetisi tidak jadi bergulir, maka tim akan semakin dirugikan. Pembatalan kompetisi tentu saja menjadikan segala persiapan yang telah dilakukan menjadi tidak berguna sama sekali.
Disinggung mengenai perguliran kompetisi di tangan tim transisi, Hendri mempertanyakan siapakah tim transisi yang dimaksud. Sementara dengan perkembangan pembinaan sepakbola di Indonesia, segala faktor teknis dan administrasi penyelenggaraan kompetisi ada di tangan PSSI termasuk PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi.
"Kalau mau dipaksakan juga kompetisi berjalan oleh tim transisi, mereka punya kemampuan tidak mengelola kompetisi. Wasitnya dari mana, manual pertandingan dan kompetisi liganya dari mana? Itu kan semua ada di PT Liga," tukas Hendri lebih lanjut.
Seperti diketahui, hingga kini perguliran QNB League 2015 maupun Divisi Utama 2015 masih simpang siur paska kebijakan pembekuan PSSI oleh Menpora. Wacana yang muncul, perguliran Liga Indonesia baru akan berlangsung 19 Juni mendatang sementara untuk Divisi Utama menunggu hasil pertemuan Exco PSSI yang berlangsung, Sabtu (2/5/2015).
Jika Liga Indonesia baru bergulir 19 Juni mendatang, pelatih Persiram Eduard "Edu" Tjong menilai, Mbida Messi dan kawan-kawan layak untuk diliburkan terlebih dahulu. Hal itu untuk mencegah adanya kejenuhan dari pemain karena selalu berlatih tapi kompetisi tidak jelas kapan akan dilanjutkan.
"Kalau di Mei ini bergulir mungkin tidak perlu libur. Tapi kalau 19 Juni baru berlanjut, itu masih satu setengah bulan lagi. Libur sebentar lebih baik agar mereka (pemain) tidak jenuh," tandasnya.
Dari perhitungannya, libur 10 hari sambil menunggu kompetisi yang masih akan bergulir 19 Juni diakui tidak akan mengganggu persiapan tim. Justru pemain bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk memberikan perhatian lebih sedikit kepada keluarga. Seperti diketahui di musim ini Persiram Raja Ampat mempergunakan Stadion Maguwoharjo Sleman untuk homebase dan Lapangan Sepakbola UNY menjadi tempat latihan tim.
Harapan ini disampaikan manajer Persiram, Hendri Wairara di Yogyakarta, Jumat (1/5/2015). Hendri dan Persiram tengah melakukan uji coba di Kota Gudeg dengan Persiba Bantul.
Menpora Imam Nahrawi disebutkannya, menjadi sosok bapak yang seharusnya bisa mengayomi seluruh aktivitas olah raga baik profesional maupun amatir. Sementara PSSI sebagai lembaga, disebutkannya adalah mitra dari pemerintah khusus untuk pembinaan olah raga sepak bola. "Kalau mau dilanjutkan, kita punya induk organisasi namanya PSSI. Sudahlah buang ego masing-masing, dosanya PSSI itu apa," tandas Hendri.
Ketidakjelasan kompetisi yang terjadi saat ini disebutkannya, sangat merugikan tim. Dari sisi finansial tentu ada pembengkakan biaya yang harus ditanggung oleh tim. Sejak pramusim hingga saat ini Hendri mencatat, pengeluaran timnya sudah mencapai Rp6 miliar. "Ingat Persiram nggak pernah nunggak gaji pemain lho," tambahnya.
Secara tegas Hendri berharap persoalan antara Menpora dan PSSI tidak menjadi force major penyelenggaraan kompetisi di 2015. Jika hal tersebut terjadi dan kompetisi tidak jadi bergulir, maka tim akan semakin dirugikan. Pembatalan kompetisi tentu saja menjadikan segala persiapan yang telah dilakukan menjadi tidak berguna sama sekali.
Disinggung mengenai perguliran kompetisi di tangan tim transisi, Hendri mempertanyakan siapakah tim transisi yang dimaksud. Sementara dengan perkembangan pembinaan sepakbola di Indonesia, segala faktor teknis dan administrasi penyelenggaraan kompetisi ada di tangan PSSI termasuk PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi.
"Kalau mau dipaksakan juga kompetisi berjalan oleh tim transisi, mereka punya kemampuan tidak mengelola kompetisi. Wasitnya dari mana, manual pertandingan dan kompetisi liganya dari mana? Itu kan semua ada di PT Liga," tukas Hendri lebih lanjut.
Seperti diketahui, hingga kini perguliran QNB League 2015 maupun Divisi Utama 2015 masih simpang siur paska kebijakan pembekuan PSSI oleh Menpora. Wacana yang muncul, perguliran Liga Indonesia baru akan berlangsung 19 Juni mendatang sementara untuk Divisi Utama menunggu hasil pertemuan Exco PSSI yang berlangsung, Sabtu (2/5/2015).
Jika Liga Indonesia baru bergulir 19 Juni mendatang, pelatih Persiram Eduard "Edu" Tjong menilai, Mbida Messi dan kawan-kawan layak untuk diliburkan terlebih dahulu. Hal itu untuk mencegah adanya kejenuhan dari pemain karena selalu berlatih tapi kompetisi tidak jelas kapan akan dilanjutkan.
"Kalau di Mei ini bergulir mungkin tidak perlu libur. Tapi kalau 19 Juni baru berlanjut, itu masih satu setengah bulan lagi. Libur sebentar lebih baik agar mereka (pemain) tidak jenuh," tandasnya.
Dari perhitungannya, libur 10 hari sambil menunggu kompetisi yang masih akan bergulir 19 Juni diakui tidak akan mengganggu persiapan tim. Justru pemain bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk memberikan perhatian lebih sedikit kepada keluarga. Seperti diketahui di musim ini Persiram Raja Ampat mempergunakan Stadion Maguwoharjo Sleman untuk homebase dan Lapangan Sepakbola UNY menjadi tempat latihan tim.
(bbk)