Kompetisi Resmi Dihentikan

Minggu, 03 Mei 2015 - 11:37 WIB
Kompetisi Resmi Dihentikan
Kompetisi Resmi Dihentikan
A A A
JAKARTA - Kondisi force majeure yang dialami sepak bola Indonesia membuat PSSI mengambil keputusan menghentikan Kompetisi Qatar National League (QNB) 2015.

Langkah itu diambil PSSI setelah adanya intervensi dari pihak ketiga dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Keputusan force majeuredengan menghentikan QNB League (dulu Indonesia Super League) diambil PSSI selepas menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) di Kantor PSSI, Jakarta, kemarin. Rapat itu dihadiri seluruh anggota Exco PSSI, Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Azwan Karim, dan CEO PT Liga Indonesia (Liga) Joko Driyono.

“Dengan kondisi yang dialami sepak bola saat ini, Exco PSSI memastikan kondisi saat ini dalam keadaan force majeure. Akibatnya, tidak ada yang bisa dijalankan PSSI. Karena ada pihak ketiga, seluruh kompetisi di bawah PSSI dinyatakan force majeure. Sekali lagi kami tegaskan force majeuredi luar kehendak PSSI,” ungkap Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI Hinca Panjaitan.

Hinca yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menyampaikan keputusan yang diambil PSSI adalah mengikat kepada seluruh anggotanya, seperti Liga, klub-klub yang ada di bawah PSSI, perangkat pertandingan, dan seluruh elemen sepak bola Indonesia yang ada di bawah PSSI yang kini diketuai La Nyalla Mattalitti.

Dengan adanya ketegasan itu, PSSI menyatakan tidak mungkin kompetisi digulirkan di luar PSSI, termasuk adanya keinginan Menpora tetap menggelar kompetisi di bawah mereka lewat tim transisi yang sampai saat ini belum juga diputuskan siapa anggotanya. “Keputusan yang diambil PSSI mengikat kepada Liga sebagai operator kompetisi, semua klub-klub anggota PSSI, seluruh perangkat pertandingan dari mulai wasit dan lain sebagainya, juga kepada seluruh elemen sepak bola yang ada di bawah PSSI. Jika melanggar, anggota PSSI tentu akan mendapat hukuman,” papar Hinca.

Keputusan force majeureyang diambil PSSI ditindaklanjuti Liga dengan memastikan semua kompetisi di bawah mereka seperti QNB League dan Divisi Utama 2015 resmi berhenti, tapi tidak selesai. Untuk langkah selanjutnya, Jokdri, sapaan akrab Joko, akan melakukan pembahasan lanjutan dalam rapat internal operator kompetisi sepak bola di Indonesia tersebut.

“Keputusan sudah diambil PSSI. PSSI memutuskan menghentikan semua kompetisi. Dengan status itu, QNB League dan Divisi Utama menurut regulasi kompetisinya dianggap tidak ada. Keputusan dari PSSI pun akan dibahas dalam rapat Liga. Karena, keputusan itu akan berhubungan dengan klub-klub kontestan,” tutur Jokdri. Mantan Sekjen PSSI itu intinya menjelaskan kompetisi tak lagi dilanjutkan.

“Jika nantinya memang ada perubahan situasi dan kondisi, kami anggap akan ada kompetisi baru. Entah itu kompetisi yang dimulai pada 2015/2016. Tapi, kompetisi 2015 ini sudah dinyatakan selesai per hari ini (kemarin),” papar pria asal Ngawi, Jawa Timur, tersebut.

“Kalau ada inisiatif pihak mana pun untuk menjalankan kompetisi, Liga tidak mau berandai-andai. Kompetisi punya PSSI, Liga harus ikuti PSSI. Liga juga tidak memiliki kapasitas menjawab apakah klub akan melakukan langkah lain setelah adanya keputusan penghentian ini,” sambung Jokdri.

Sementara Manajer Persebaya Surabaya Sulaiman Harry Ruswanto menuturkan, penghentian ini akan memberikan dampak besar bagi klub. Karena itu, pria yang akrab disapa Gendar ini berharap kedua kubu, yaitu PSSI dan Menpora bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan dengan baik.

“Ini jelas merugikan. Seharusnya kedua belah pihak bisa duduk bersama. Kalau sudah begini, yang rugi pemain. Apalagi, para ofisial yang ada di belakang. Saya masih belum tahu apakah klub akan membayar pemain sampai masa kontrak atau sampai April. Karena dalam kontrak, jika situasinya force majeurememaksa klub tidak membayar sisa kontrak kepada pemain,” tutur Gendar.

Decky irawan jasri
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5672 seconds (0.1#10.140)