APPI Siap Mediasi PSSI-Kemenpora

Senin, 04 Mei 2015 - 12:55 WIB
APPI Siap Mediasi PSSI-Kemenpora
APPI Siap Mediasi PSSI-Kemenpora
A A A
MAKASSAR - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) akan melakukan komunikasi dengan pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta PSSI. Langkah tersebut diambil untuk mencari solusi terbaik, terhadap penghentian kompetisi QNB League 2015.

APPI menilai penghentian kompetisi akan berdampak luas terhadap prestasi sepak bola nasional, bahkan bisa saja FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia karena penghentian kompetisi ini. Secara khusus, klub dan pemain yang sudah mempersiapkan diri akan sangat dirugikan. Presiden APPI Ponaryo Astaman yang juga gelandang senior PSM mengungkapkan, dirinya akan coba berkomunikasi dengan kedua lembaga yang menaungi olahraga tersebut untuk mencari solusi terbaik.

”Kami akan coba berkomunikasi dengan kedua pihak dalam hal ini Kemenpora dan PSSI semoga masih ada solusi ke arah yang lebih baik,” kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO. Penghentian kompetisi yang dilakukan oleh PSSI merupakan buntut dari dibekukannya seluruh aktivitas induk organisasi sepak bola Indonesia oleh Kemenpora.

Menpora Imam Nahrawi tidak memberikan izin pertandingan buat seluruh klub yang berada di bawah naungan PSSI. Tindakan Menpora tersebut membuat, PSSI menghentikan kompetisi setelah melakukan Komite Eksekutif (Exco), Sabtu (2/5). ”Kami sihmasih berharap kompetisi bisa diselamatkan, kompetisi kan muaranya prestasi tim nasional.

Tanpa kompetisi susah berharap prestasi, tohkatanya kemajuan sepak bola Indonesia menjadi tujuan bersama,” kata kapten kedua PSM ini. Selain itu, pihaknya beserta seluruh pemain yang ada di 18 klub Indonesia menyayangkan jika memang kompetisi bergengsi di Indonesia ini dihentikan total. Dia menyebutkan pasti banyak kerugian yang dialami.

”Klub rugi dengan batalnya sponsor, pemain juga pasti rugi dengan nilai kontrak, lebih besar dari semua itu adalah berhentinya proses meraih prestasi, semua persiapan, latihan keras oleh pelatih dan pemain menjadi sia-sia,” tutur pemain kelahiran Balikpapan ini. Hingga saat ini seluruh aktivitas tim Juku Ejaharus diistirahatkan lantaran kompetisi belum ada kejelasan.

Padahal, tim asuhan Hans Peter Schaller ini sudah mempersiapkan diri untuk mengarungi liga, meski sudah dua kali tertunda karena polemik sepak bola nasional terjadi saat ini. Direktur Klub PSM Sumirlan mengatakan, pihaknya menunggu perkembangan dari PSSI dan PT liga terkait persoalan tersebut. Bahkan, pihaknya akan tetap mengikuti apa pun keputusan PSSI.

”Karena PSSI merupakan induk setiap klub, jadi kita tunggu perkembangannya bagaimana,” ungkapnya. Meski begitu, dia sangat menyayangkan kompetisi di Indonesia ini dihentikan, hanya hal tersebut dikarenakan pemerintah yang seperti tidak melayani sepak bola nasional. ”Kami sebenarnya sangat ini berkompetisi, tapi kalau kondisinya seperti ini Kamai mau bagaimana,” ujarnya.

Agus nyomba
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5132 seconds (0.1#10.140)