Dibekukan, Liga Spanyol Terancam Tanpa Juara
A
A
A
BARCELONA - Sengketa yang terjadi antara Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan pemerintah terkait pembagian hak siar televisi mengancam Liga Spanyol tidak mempunyai juara untuk musim 2014-2015 ini, setelah sebelumnya terhitung tanggal 16 Mei 2015 semua kompetisi di Negeri Matador bakal terhenti. Barcelona sendiri sejauh ini masih memimpin klasemen sementara dengan selisih empat poin dari Real Madrid diposisi kedua dengan hanya menyisakan tiga laga terakhir.
Berhentinya kompetisi Liga Spanyol memang disayangkan beberapa pihak, bahkan Presiden Barca, Josep Bartomeu meminta secara tegas kompetisi terus bergulir. Lantaran selain merugikan La Blaugrana -julukan Barca- yang dalam jalur juara baik di Liga Spanyol maupun Copa del Rey, terhentinya kompetisi juga bakal memberikan efek kepada lebih dari 600.000 pemain yang merumput di Liga Spanyol.
Sengketa ini bermula dari aturan baru yang diterapkan pemerintah terkait pembagian hak siar yang akan ditetapkan secara kolektif. Sebelum aturan baru muncul dua tim raksasa Spanyol Barcelona dan Real Madrid mendapatkan jatah pembagian hak siar yang lebih tinggi dibandingkan peserta lain di kompetisi Negeri Matador -julukan Spanyol-. Barca dan Madrid memang mendapat bagian enam kali lebih banyak ketimbang klub yang mendapat hak siar terendah Liga Spanyol
Di bawah sistem pembagian yang lama, hampir setengah dari pendapatan hak siar Liga Spanyol atau sekitar 280 juta euro (sekitar Rp4 triliun) diserap oleh Barcelona dan Real Madrid. Bandingkan dengan Almeria yang hanya mendapat 18 juta euro (lihat tabel yang dilansir AS). Atas dasar ini pemerintah Spanyol memberlakukan aturan baru yang berujung pada pemerataan hak siar bagi semua peserta.
Legislasi pemerintah menyatakan dana hasil penjualan hak siar televisi yang sebesar 90 persen akan dialokasikan ke wakil Liga Spanyol. Pemasukan kemudian dibagi lagi, 50 persen didistribusi rata ke 20 klub dan 50 persen berdasar performa.
Sisa hak siar (10%) ditujukan ke klub Segunda Division. Sebesar 70% dibagi adil ke tiap kontestan dan sisanya menurut penampilan.
(Baca Juga: HOT NEWS: Liga Spanyol Dibekukan Sementara)
Keputusan ini mendapatkan dukungan Pengelola Liga Spanyol (LFP) yang menurutnya RFEF dan Asosiasi Pemain Profesional Spanyol (AFE) telah banyak melakukan pelanggaran dan ada motif kepentingan dibalik pemberhentian sementara kompetisi Liga Spanyol pada 16 Menit. Sementara RFEF menuduh pemerintah bersikap arogan karena tidak mengajak mereka dalam perumusan undang-undang.
RFEF juga kecewa cuma menerima 4,55% dari peraturan baru hak siar televisi tersebut. Bila pembekuan Liga Spanyol benar terjadi maka akan membuat kekacauan kalender kompetisi, dan berpotensi merusak jadwal musim depan. Hal ini juga akan membuat klub Spanyol juga berpeluang berseteru dengan FIFA karena pemain Amerika Selatan harus mengikuti Copa America (11 Juni-4 Juli). Skenario terburuk kompetisi Liga Spanyol musim 2014-2015 ini tidak akan mempunyai juara, meski Barca sejauh ini masih memimpin sementara.
Berhentinya kompetisi Liga Spanyol memang disayangkan beberapa pihak, bahkan Presiden Barca, Josep Bartomeu meminta secara tegas kompetisi terus bergulir. Lantaran selain merugikan La Blaugrana -julukan Barca- yang dalam jalur juara baik di Liga Spanyol maupun Copa del Rey, terhentinya kompetisi juga bakal memberikan efek kepada lebih dari 600.000 pemain yang merumput di Liga Spanyol.
Sengketa ini bermula dari aturan baru yang diterapkan pemerintah terkait pembagian hak siar yang akan ditetapkan secara kolektif. Sebelum aturan baru muncul dua tim raksasa Spanyol Barcelona dan Real Madrid mendapatkan jatah pembagian hak siar yang lebih tinggi dibandingkan peserta lain di kompetisi Negeri Matador -julukan Spanyol-. Barca dan Madrid memang mendapat bagian enam kali lebih banyak ketimbang klub yang mendapat hak siar terendah Liga Spanyol
Di bawah sistem pembagian yang lama, hampir setengah dari pendapatan hak siar Liga Spanyol atau sekitar 280 juta euro (sekitar Rp4 triliun) diserap oleh Barcelona dan Real Madrid. Bandingkan dengan Almeria yang hanya mendapat 18 juta euro (lihat tabel yang dilansir AS). Atas dasar ini pemerintah Spanyol memberlakukan aturan baru yang berujung pada pemerataan hak siar bagi semua peserta.
Legislasi pemerintah menyatakan dana hasil penjualan hak siar televisi yang sebesar 90 persen akan dialokasikan ke wakil Liga Spanyol. Pemasukan kemudian dibagi lagi, 50 persen didistribusi rata ke 20 klub dan 50 persen berdasar performa.
Sisa hak siar (10%) ditujukan ke klub Segunda Division. Sebesar 70% dibagi adil ke tiap kontestan dan sisanya menurut penampilan.
(Baca Juga: HOT NEWS: Liga Spanyol Dibekukan Sementara)
Keputusan ini mendapatkan dukungan Pengelola Liga Spanyol (LFP) yang menurutnya RFEF dan Asosiasi Pemain Profesional Spanyol (AFE) telah banyak melakukan pelanggaran dan ada motif kepentingan dibalik pemberhentian sementara kompetisi Liga Spanyol pada 16 Menit. Sementara RFEF menuduh pemerintah bersikap arogan karena tidak mengajak mereka dalam perumusan undang-undang.
RFEF juga kecewa cuma menerima 4,55% dari peraturan baru hak siar televisi tersebut. Bila pembekuan Liga Spanyol benar terjadi maka akan membuat kekacauan kalender kompetisi, dan berpotensi merusak jadwal musim depan. Hal ini juga akan membuat klub Spanyol juga berpeluang berseteru dengan FIFA karena pemain Amerika Selatan harus mengikuti Copa America (11 Juni-4 Juli). Skenario terburuk kompetisi Liga Spanyol musim 2014-2015 ini tidak akan mempunyai juara, meski Barca sejauh ini masih memimpin sementara.
(akr)