Menpora Mediasi Rekonsiliasi
A
A
A
MALANG - Menpora akhirnya ”turun gunung” dalam menyikapi proses rekonsiliasi klub Arema Cronus.
Menpora mengirimkan tim untuk mempelajari situasi di Arema serta kemungkinan mempertemukan semua pihak yang selama ini masih berseberangan. Proses rekonsiliasi sendiri hingga sekarang masih belum menemui titik final karena masih belum ada kata sepakat dari masing-masing pihak yang mengaku memegang legalitas tim berjuluk Singo Edan. Tim Menpora pada Sabtu (9/5) menemui pihak yang dianggap terlibat dalam rekonsiliasi.
Mereka yang ditemui tim Menpora adalah Gunadi Handoko, Direktur Utama Yayasan Arema Indonesia Novi Adrianda Zaenal, istri mendiang pendiri Arema Malang Lucky Adrianda Zaenal, serta Iwan Budianto, CEO Arema Cronus. Sejauh ini tim hanya meminta penuturan kronologis sengketa di Arema. Gunadi menuturkan, tim dari Menpora meminta data terkait perjalanan Arema, mulai era Arema Malang di bawah kendali Lucky Adrianda Zaenal, kemudian diakuisisi PT Bentoel Prima, yang berlanjut dengan diserahkannya ke yayasan setelah Bentoel undur diri pada 2009.
”Tim Menpora meminta data serta bagaimana perjalanan Arema selama ini, hingga kemudian ada friksi di tubuh Arema. Mereka akan membantu mediasi terkait langkah rekonsiliasi. Tentunya akan ada langkah selanjutnya, mungkin mempertemukan semua pihak,” tutur Gunadi. Gunadi menambahkan, belum ada kesimpulan apa pun dari kunjungan tim Menpora karena sejauh ini sebatas mengumpulkan data. ”Mereka mendapat banyak masukan dan informasi, semoga bisa mengambil langkah terbaik setelah menemui semua pihak,” tuturnya.
Selain di Malang, tim Menpora sebelumnya juga sempat mampir di Surabaya 1927. Tim yang mendatangi Persebaya yang dipimpin Saleh Ismail Mukadar tersebut salah satunya digawangi Asdep Bidang Organisasi Olahraga Kemenpora Dodi Iswandi. Informasi yang diperoleh, dalam pertemuan di Surabaya, tim Menpora hanya berkunjung ke Persebaya 1927 dan tidak mampir ke Persebaya Surabaya yang dikelola PT Mitra Muda Inti Berlian.
Kukuh setyawan
Menpora mengirimkan tim untuk mempelajari situasi di Arema serta kemungkinan mempertemukan semua pihak yang selama ini masih berseberangan. Proses rekonsiliasi sendiri hingga sekarang masih belum menemui titik final karena masih belum ada kata sepakat dari masing-masing pihak yang mengaku memegang legalitas tim berjuluk Singo Edan. Tim Menpora pada Sabtu (9/5) menemui pihak yang dianggap terlibat dalam rekonsiliasi.
Mereka yang ditemui tim Menpora adalah Gunadi Handoko, Direktur Utama Yayasan Arema Indonesia Novi Adrianda Zaenal, istri mendiang pendiri Arema Malang Lucky Adrianda Zaenal, serta Iwan Budianto, CEO Arema Cronus. Sejauh ini tim hanya meminta penuturan kronologis sengketa di Arema. Gunadi menuturkan, tim dari Menpora meminta data terkait perjalanan Arema, mulai era Arema Malang di bawah kendali Lucky Adrianda Zaenal, kemudian diakuisisi PT Bentoel Prima, yang berlanjut dengan diserahkannya ke yayasan setelah Bentoel undur diri pada 2009.
”Tim Menpora meminta data serta bagaimana perjalanan Arema selama ini, hingga kemudian ada friksi di tubuh Arema. Mereka akan membantu mediasi terkait langkah rekonsiliasi. Tentunya akan ada langkah selanjutnya, mungkin mempertemukan semua pihak,” tutur Gunadi. Gunadi menambahkan, belum ada kesimpulan apa pun dari kunjungan tim Menpora karena sejauh ini sebatas mengumpulkan data. ”Mereka mendapat banyak masukan dan informasi, semoga bisa mengambil langkah terbaik setelah menemui semua pihak,” tuturnya.
Selain di Malang, tim Menpora sebelumnya juga sempat mampir di Surabaya 1927. Tim yang mendatangi Persebaya yang dipimpin Saleh Ismail Mukadar tersebut salah satunya digawangi Asdep Bidang Organisasi Olahraga Kemenpora Dodi Iswandi. Informasi yang diperoleh, dalam pertemuan di Surabaya, tim Menpora hanya berkunjung ke Persebaya 1927 dan tidak mampir ke Persebaya Surabaya yang dikelola PT Mitra Muda Inti Berlian.
Kukuh setyawan
(ars)