Lewat UFC, Petarung Indonesia Jeka Saragih Ingin Bawa Simalungun Mendunia
Kamis, 02 Februari 2023 - 03:03 WIB
LAS VEGAS - Bintang MMA Indonesia, Jeka Saragih, mengungkapkan tujuannya bisa berlaga di UFC . Dia ingin desanya di Simalungun, Sumatera Utara, dikenal dunia sehingga bisa membawa perubahan.
Seperti diketahui, Jeka Saragih berpeluang menjadi petarung asal Indonesia pertama yang dikontrak oleh UFC. Namun, dia harus terlebih dahulu melewati hadangan terakhirnya dalam final Road to UFC, yakni wakil India, Anshul Jubli.
Pertandingan akbar tersebut dijadwalkan berlangsung pada Minggu (5/2/2023) siang WIB di Las Vegas, Amerika Serikat. Hanya sang pemenang yang berhak mendapatkan satu tiket untuk dikontrak oleh kompetisi tarung bela diri campuran paling bergengsi di dunia itu.
Namun, Jeka sama sekali tak egois dalam memikirkan masa depannya. Dia tak mengincar popularitas dirinya sendiri jika akhirnya bisa mentas di UFC.
Petarung berusia 28 tahun itu justru ingin membuat daerah asalnya, Simalungun, Sumatera Utara, terkenal di mata dunia. Tujuannya agar kampungnya itu bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga pembangunan infrastruktur bisa terjadi di sana karena selama ini daerah tersebut sangat tertinggal.
“Hal yang paling saya sukai dari menjadi petarung MMA adalah saya bisa membuat desa saya dikenal oleh orang-orang yang tinggal di luar desa saya. Dan mudah-mudahan saya bisa membuat desa saya dikenal secara internasional,” kata Jeka dilansir dari South China Morning Post, Rabu (1/2/2023).
“Bagi saya tidak ada yang istimewa bertanding di Las Vegas karena yang terpenting adalah jika saya bisa membawa dampak yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya,” tambahnya.
“Saya ingin dunia tahu apa yang sedang terjadi, dan semoga pemerintah atau bahkan mungkin Presiden Indonesia bisa mengetahui desa saya masih buruk. Tidak ada jalan, tidak ada telepon dan saya ingin ini berubah,” tuturnya.
Sebagai informasi, Jeka lahir di desa Bah Panunsang, Simalungun, Sumatera Utara, dari orang tua yang hingga saat ini masih bertani di ladang dalam wilayah pegunungan setempat. Daerah tersebut terletak sekitar 1.300 kilometer dari Jakarta sehingga cukup tertinggal dari segi pembangunan ekonomi.
Tentunya, ambisi mantan atlet Wushu itu sangatlah mulia. Pastinya, rakyat Indonesia memberikan dukungan penuh padanya agar bisa terus memberikan perubahan bagi masyarakat yang ada di kampungnya.
Jeka sendiri berhasil masuk ke final Road to UFC setelah memenangkan pertarungan semifinal kontra Ki Won Bin dari Korea Selatan pada Oktober lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dengan pukulan keras tangan kanannya. Sebelumnya, di babak pertama dia juga melibas petarung India, Pawan Maan Singh di akhir ronde ketiga.
Seperti diketahui, Jeka Saragih berpeluang menjadi petarung asal Indonesia pertama yang dikontrak oleh UFC. Namun, dia harus terlebih dahulu melewati hadangan terakhirnya dalam final Road to UFC, yakni wakil India, Anshul Jubli.
Pertandingan akbar tersebut dijadwalkan berlangsung pada Minggu (5/2/2023) siang WIB di Las Vegas, Amerika Serikat. Hanya sang pemenang yang berhak mendapatkan satu tiket untuk dikontrak oleh kompetisi tarung bela diri campuran paling bergengsi di dunia itu.
Namun, Jeka sama sekali tak egois dalam memikirkan masa depannya. Dia tak mengincar popularitas dirinya sendiri jika akhirnya bisa mentas di UFC.
Petarung berusia 28 tahun itu justru ingin membuat daerah asalnya, Simalungun, Sumatera Utara, terkenal di mata dunia. Tujuannya agar kampungnya itu bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah sehingga pembangunan infrastruktur bisa terjadi di sana karena selama ini daerah tersebut sangat tertinggal.
“Hal yang paling saya sukai dari menjadi petarung MMA adalah saya bisa membuat desa saya dikenal oleh orang-orang yang tinggal di luar desa saya. Dan mudah-mudahan saya bisa membuat desa saya dikenal secara internasional,” kata Jeka dilansir dari South China Morning Post, Rabu (1/2/2023).
“Bagi saya tidak ada yang istimewa bertanding di Las Vegas karena yang terpenting adalah jika saya bisa membawa dampak yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sekitar saya,” tambahnya.
“Saya ingin dunia tahu apa yang sedang terjadi, dan semoga pemerintah atau bahkan mungkin Presiden Indonesia bisa mengetahui desa saya masih buruk. Tidak ada jalan, tidak ada telepon dan saya ingin ini berubah,” tuturnya.
Sebagai informasi, Jeka lahir di desa Bah Panunsang, Simalungun, Sumatera Utara, dari orang tua yang hingga saat ini masih bertani di ladang dalam wilayah pegunungan setempat. Daerah tersebut terletak sekitar 1.300 kilometer dari Jakarta sehingga cukup tertinggal dari segi pembangunan ekonomi.
Tentunya, ambisi mantan atlet Wushu itu sangatlah mulia. Pastinya, rakyat Indonesia memberikan dukungan penuh padanya agar bisa terus memberikan perubahan bagi masyarakat yang ada di kampungnya.
Jeka sendiri berhasil masuk ke final Road to UFC setelah memenangkan pertarungan semifinal kontra Ki Won Bin dari Korea Selatan pada Oktober lalu di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dengan pukulan keras tangan kanannya. Sebelumnya, di babak pertama dia juga melibas petarung India, Pawan Maan Singh di akhir ronde ketiga.
(sto)
tulis komentar anda