Lewis Hamilton Puas Lihat Evolusi Jet Darat Mercedes untuk F1 2023
Jum'at, 17 Februari 2023 - 01:02 WIB
SILVERSTONE - Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton , mengaku puas dengan evolusi yang dilakukan timnya pada mobil teranyar Mercedes untuk F1 2023, W14. Menurutnya, jet daratnya itu melewati perubahan yang sangat menarik, di desain ulang dan dioptimalkan dengan inovasi di berbagai bagiannya yang membuatnya sangat terkesan.
Sebagaimana diketahui, Hamilton menjalani tahun terburuk dalam kariernya pada 2022 lalu. Dia tak mampu memenangkan satu balapan pun untuk pertama kalinya dan berakhir di urutan keenam dalam klasemen akhir dengan selisih 214 poin dari sang juara, Max Verstappen.
Hal itu disebabkan oleh performa buruk dari Mercedes W13, yang mengalami masalah porpoising yang sangat parah sejak awal hingga pertengahan musim. Alhasil, Silver Arrow –julukan Mercedes- kehilangan dominasi mereka di F1 selama delapan tahun terakhir yang ditandai dengan satu-satunya kemenangan yang diraih oleh George Russel di Brasil.
Namun, nampaknya pada F1 2023 nanti tim pabrikan asal Jerman itu bakal kembali lagi ke jalur juara. Pasalnya, sang juara F1 tujuh kali mengaku takjub dengan semua peningkatan dan perkembangan yang dilakukan timnya pada mobil W14, yang baru saja diluncurkan pada Rabu (15/2/2023) di Sirkuit Silverstone, Inggris.
“Saya telah menjadi bagian dari tim ini selama lebih dari satu dekade dan upaya semua orang tidak pernah berhenti membuat saya takjub,” kata Hamilton dilansir dari Metro, Kamis (16/2/2023).
“Melihat evolusi mobil dan perubahan yang telah dilakukan sangat menarik. Kami telah mendesain ulang, mengoptimalkan, dan menginovasi begitu banyak bagian mobil dan itu mengesankan. Dan saya suka livery baru ini!” tambahnya.
Livery baru W14 menampilkan warna hitam yang sangat gagah dengan balutan garis berwarna toscha khas sang sponsor, Petronas. Warna tersebut sangat mirip dengan yang mereka gunakan pada musim 2020 dan 2021 sebelum akhirnya mengenakan warna perak tradisional pada musim lalu.
Livery hitam tersebut digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan keragaman dalam olahraga yang berhubungan dengan gerakan yang mendukung para atlet kulit hitam, yakni Black Lives Matter. Hal itu jelas relevan karena FIA semakin berupaya untuk menghentikan para pembalap membuat pernyataan politik, termasuk soal rasisme.
Hamilton pun mengatakan bahwa usaha FIA untuk membungkam mulut para pembalap untuk mengatakan hal-hal politis tak akan membuatnya berhenti untuk menyuarakan soal isu kesetaraan yang selama ini sering dilontarkannya. Dia akan terus melakukannya karena para pembalap juga sepakat soal itu dan mereka mendapat dukungan penuh dari CEO F1, Stefano Domenicali.
“Tidak ada yang akan menghentikan saya untuk berbicara tentang hal-hal yang saya sukai. Olahraga memiliki tanggung jawab untuk berbicara dan menciptakan kesadaran tentang topik-topik penting, terutama saat kita bepergian ke berbagai tempat. Jadi tidak ada yang berubah,” jelas pembalap berusia 38 tahun itu.
"Akan konyol untuk mengatakan saya ingin mendapatkan poin penalti karena berbicara tentang hal-hal ini tetapi saya masih akan mengutarakan pikiran saya. Kami masih memiliki platform ini. Dukungan dari Stefano sangat luar biasa dan semua pembalap sangat selaras dengan kebebasan berbicara,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Hamilton menjalani tahun terburuk dalam kariernya pada 2022 lalu. Dia tak mampu memenangkan satu balapan pun untuk pertama kalinya dan berakhir di urutan keenam dalam klasemen akhir dengan selisih 214 poin dari sang juara, Max Verstappen.
Hal itu disebabkan oleh performa buruk dari Mercedes W13, yang mengalami masalah porpoising yang sangat parah sejak awal hingga pertengahan musim. Alhasil, Silver Arrow –julukan Mercedes- kehilangan dominasi mereka di F1 selama delapan tahun terakhir yang ditandai dengan satu-satunya kemenangan yang diraih oleh George Russel di Brasil.
Namun, nampaknya pada F1 2023 nanti tim pabrikan asal Jerman itu bakal kembali lagi ke jalur juara. Pasalnya, sang juara F1 tujuh kali mengaku takjub dengan semua peningkatan dan perkembangan yang dilakukan timnya pada mobil W14, yang baru saja diluncurkan pada Rabu (15/2/2023) di Sirkuit Silverstone, Inggris.
“Saya telah menjadi bagian dari tim ini selama lebih dari satu dekade dan upaya semua orang tidak pernah berhenti membuat saya takjub,” kata Hamilton dilansir dari Metro, Kamis (16/2/2023).
“Melihat evolusi mobil dan perubahan yang telah dilakukan sangat menarik. Kami telah mendesain ulang, mengoptimalkan, dan menginovasi begitu banyak bagian mobil dan itu mengesankan. Dan saya suka livery baru ini!” tambahnya.
Livery baru W14 menampilkan warna hitam yang sangat gagah dengan balutan garis berwarna toscha khas sang sponsor, Petronas. Warna tersebut sangat mirip dengan yang mereka gunakan pada musim 2020 dan 2021 sebelum akhirnya mengenakan warna perak tradisional pada musim lalu.
Livery hitam tersebut digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan keragaman dalam olahraga yang berhubungan dengan gerakan yang mendukung para atlet kulit hitam, yakni Black Lives Matter. Hal itu jelas relevan karena FIA semakin berupaya untuk menghentikan para pembalap membuat pernyataan politik, termasuk soal rasisme.
Hamilton pun mengatakan bahwa usaha FIA untuk membungkam mulut para pembalap untuk mengatakan hal-hal politis tak akan membuatnya berhenti untuk menyuarakan soal isu kesetaraan yang selama ini sering dilontarkannya. Dia akan terus melakukannya karena para pembalap juga sepakat soal itu dan mereka mendapat dukungan penuh dari CEO F1, Stefano Domenicali.
“Tidak ada yang akan menghentikan saya untuk berbicara tentang hal-hal yang saya sukai. Olahraga memiliki tanggung jawab untuk berbicara dan menciptakan kesadaran tentang topik-topik penting, terutama saat kita bepergian ke berbagai tempat. Jadi tidak ada yang berubah,” jelas pembalap berusia 38 tahun itu.
"Akan konyol untuk mengatakan saya ingin mendapatkan poin penalti karena berbicara tentang hal-hal ini tetapi saya masih akan mengutarakan pikiran saya. Kami masih memiliki platform ini. Dukungan dari Stefano sangat luar biasa dan semua pembalap sangat selaras dengan kebebasan berbicara,” tambahnya.
(sto)
tulis komentar anda