Prediksi Ranking FIFA Indonesia Jika Terkena Sanksi: Bisa Merosot Puluhan Tingkat
Rabu, 29 Maret 2023 - 15:01 WIB
JAKARTA - Indonesia berpotensi merosot jauh dalam peringkat FIFA bila terkena sanksi akibat polemik penolakan timnas Israel. Kemungkinan sanksi ini sudah tercium sejak penundaan agenda drawing Piala Dunia U-20 2023 yang semestinya digelar pada 31 Maret di Bali.
Polemik penolakan timnas Israel ini menjadi sorotan serius di tengah masyarakat, ditandai dengan penolakan keras oleh beberapa tokoh politik seperti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Isu politik tersebut berimbas pada persepak bolaan Indonesia. Jika terkena sanksi, kemungkinan besar peringkat timnas akan turun, seperti yang terjadi pada tahun 2015-2016 lalu ketika FIFA mencabut keanggotaan PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.
Pada saat itu, kisruh antara PSSI dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait keikutsertaan Arema Cronus dan Persebaya di Liga Indonesia menyebabkan sanksi diberikan. Aturan BOPI yang tidak diindahkan PSSI membuat badan sepak bola Indonesia ini mendapat teguran dan dibekukan oleh Kemenpora pada 17 April 2015.
Indonesia mengalami penurunan peringkat yang signifikan lantaran tidak adanya kompetisi resmi yang diikuti timnas. Sebelum pemberlakuan sanksi, Indonesia berada di posisi 159 FIFA pada April 2015, kemudian peringkat ini turun pada bulan Juli.
Setelah sanksi dicabut oleh FIFA pada kongres ke-66 di Meksiko pada Mei 2016, peringkat Indonesia berada di posisi 185. Hal ini membuat timnas Indonesia kalah peringkat dari negara kecil yang punya kualitas sepak bola tidak jauh lebih baik, seperti Timor Leste yang kala itu berada di posisi 175 FIFA. Indonesia juga kalah dari negara kecil seperti Fiji dan beberapa negara di Samudra Pasifik.
Jika Indonesia terkena sanksi lagi, peringkat FIFA-nya kemungkinan akan turun hingga puluhan peringkat. Jika bercermin dari pengalaman di beberapa tahun lalu, kemungkinan kemerosotan akan mencapai 20-30 peringkat, sehingga Indonesia berpotensi menempati peringkat 179 atau 169 bila harus terkena sanksi satu tahun.
Namun, jika sanksi yang diberlakukan kurang dari setahun, kemungkinan kemerosotan akan jauh lebih kecil.
Polemik penolakan timnas Israel ini menjadi sorotan serius di tengah masyarakat, ditandai dengan penolakan keras oleh beberapa tokoh politik seperti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Baca Juga
Isu politik tersebut berimbas pada persepak bolaan Indonesia. Jika terkena sanksi, kemungkinan besar peringkat timnas akan turun, seperti yang terjadi pada tahun 2015-2016 lalu ketika FIFA mencabut keanggotaan PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia.
Pada saat itu, kisruh antara PSSI dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) terkait keikutsertaan Arema Cronus dan Persebaya di Liga Indonesia menyebabkan sanksi diberikan. Aturan BOPI yang tidak diindahkan PSSI membuat badan sepak bola Indonesia ini mendapat teguran dan dibekukan oleh Kemenpora pada 17 April 2015.
Indonesia mengalami penurunan peringkat yang signifikan lantaran tidak adanya kompetisi resmi yang diikuti timnas. Sebelum pemberlakuan sanksi, Indonesia berada di posisi 159 FIFA pada April 2015, kemudian peringkat ini turun pada bulan Juli.
Setelah sanksi dicabut oleh FIFA pada kongres ke-66 di Meksiko pada Mei 2016, peringkat Indonesia berada di posisi 185. Hal ini membuat timnas Indonesia kalah peringkat dari negara kecil yang punya kualitas sepak bola tidak jauh lebih baik, seperti Timor Leste yang kala itu berada di posisi 175 FIFA. Indonesia juga kalah dari negara kecil seperti Fiji dan beberapa negara di Samudra Pasifik.
Jika Indonesia terkena sanksi lagi, peringkat FIFA-nya kemungkinan akan turun hingga puluhan peringkat. Jika bercermin dari pengalaman di beberapa tahun lalu, kemungkinan kemerosotan akan mencapai 20-30 peringkat, sehingga Indonesia berpotensi menempati peringkat 179 atau 169 bila harus terkena sanksi satu tahun.
Namun, jika sanksi yang diberlakukan kurang dari setahun, kemungkinan kemerosotan akan jauh lebih kecil.
(sto)
tulis komentar anda