Lemparan Pratama Arhan Coreng Wajahnya 2 Kali, Philippe Troussier: Lucu dan Konyol!
Senin, 15 Mei 2023 - 01:01 WIB
PHNOM PENH - Lemparan maut bek Timnas Indonesia U-22 Pratama Arhan membuat pelatih Vietnam Philippe Troussier tak habis pikir. Dua kali lemparan Arhan menghasilkan gol pada laga semifinal cabang olahraga sepak bola SEA Games 2023 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023).
Troussier merasa heran dengan dua gol yang diciptakan Timnas Indonesia lewat skema lemparan ke dalam. Vietnam tersingkir setelah dikalahkan Skuad Garuda Muda 2-3.
Lemparan ke dalam dilakukan Arhan yang dimanfaatkan Komang Teguh menjadi gol pada menit ke-11. Kemudian pada menit ke-53, lemparan Arhan menciptakan kemelut di pertahanan Vietnam yang bisa dimaksimalkan Muhammad Ferarri menjadi gol.
Sementara gol penentu kemenangan Indonesia U-22 diciptakan Muhammad Taufany (90+5’) lewat skema serangan balik.
Philippe Troussier kesal timnya dua kali kebobolan akibat lemparan Arhan. Padahal dia sudah mengantisipasi kemungkinan proses itu akan terjadi.
"Dua gol dari lemparan ke dalam memang konyol. Kami sudah mempersiapkan skema lemparan ke dalam jarak jauh ini. Kami sudah pelajari Indonesia," kata Troussier dalam konferensi pers, Sabtu (13/5/2023).
Mantan pelatih Timnas Jepang itu menyebut The Golden Stars -julukan Vietnam- tidak fokus mengantisipasi lemparan jauh Arhan. Akibatnya, Vietnam dua kali menderita akibat lemparan jauh tersebut.
"Kami kurang konsisten meski ada 10 pemain Vietnam di dalam kotak (penalti). Saya tidak tahu, saya tidak bisa jelaskan gol itu ketika kami melawan Thailand, Singapura, Malaysia," ujarnya.
Troussier mengatakan dalam sepak bola segala kemungkinan bisa terjadi. Meski timnya melakukan hal konyol kebobolan dua kali dari proses lemparan ke dalam, dia berharap hal itu menjadi pengalaman untuk peraiki diri.
"Ini mungkin sangat lucu dan konyol. Tapi inilah sepak bola. Situasi ini harus membawa kami pada kesadaran jika kebobolan dengan konyol seperti ini, harus memperbaiki kesalahan ini di masa depan," pungkasnya.
Troussier merasa heran dengan dua gol yang diciptakan Timnas Indonesia lewat skema lemparan ke dalam. Vietnam tersingkir setelah dikalahkan Skuad Garuda Muda 2-3.
Baca Juga
Lemparan ke dalam dilakukan Arhan yang dimanfaatkan Komang Teguh menjadi gol pada menit ke-11. Kemudian pada menit ke-53, lemparan Arhan menciptakan kemelut di pertahanan Vietnam yang bisa dimaksimalkan Muhammad Ferarri menjadi gol.
Sementara gol penentu kemenangan Indonesia U-22 diciptakan Muhammad Taufany (90+5’) lewat skema serangan balik.
Baca Juga
Philippe Troussier kesal timnya dua kali kebobolan akibat lemparan Arhan. Padahal dia sudah mengantisipasi kemungkinan proses itu akan terjadi.
"Dua gol dari lemparan ke dalam memang konyol. Kami sudah mempersiapkan skema lemparan ke dalam jarak jauh ini. Kami sudah pelajari Indonesia," kata Troussier dalam konferensi pers, Sabtu (13/5/2023).
Mantan pelatih Timnas Jepang itu menyebut The Golden Stars -julukan Vietnam- tidak fokus mengantisipasi lemparan jauh Arhan. Akibatnya, Vietnam dua kali menderita akibat lemparan jauh tersebut.
"Kami kurang konsisten meski ada 10 pemain Vietnam di dalam kotak (penalti). Saya tidak tahu, saya tidak bisa jelaskan gol itu ketika kami melawan Thailand, Singapura, Malaysia," ujarnya.
Troussier mengatakan dalam sepak bola segala kemungkinan bisa terjadi. Meski timnya melakukan hal konyol kebobolan dua kali dari proses lemparan ke dalam, dia berharap hal itu menjadi pengalaman untuk peraiki diri.
"Ini mungkin sangat lucu dan konyol. Tapi inilah sepak bola. Situasi ini harus membawa kami pada kesadaran jika kebobolan dengan konyol seperti ini, harus memperbaiki kesalahan ini di masa depan," pungkasnya.
(sha)
tulis komentar anda