Ide Penggabungan ATP dan WTA Tours Didukung Mantan Petenis No 1 Dunia
Sabtu, 25 Juli 2020 - 21:03 WIB
LONDON - Mantan petenis No 1 dunia, Martina Hingis, mendukung ide penggabungan ATP dan WTA Tours. Dukungan tersebut disampaikan Hingis, selama wawancara dengan situs web Handelszeitung.
(Baca juga: Baru Terungkap, Pelari Kazakhstan Pakai Doping di Olimpiade 2012)
"Saya akan melihatnya merger secara positif. Asosiasi akan memiliki posisi yang lebih kuat daripada penyelenggara turnamen. Ini juga bisa menjadi tuas untuk menyelaraskan sistem dan juga hadiah uang. Wanita dan pria menerima hadiah uang yang sama di acara-acara penting," tutur petenis cantik pemenang 5 gelar tunggal Grand Slam dan menjadi nomor satu dunia ini, dilansir Tennis World USA.
(Baca juga: ATP Batalkan Semua Event Tenis yang Digelar di China)
Hingis menambahkan menyelaraskan mereka di even yang lebih kecil bisa jadi sulit, karena banyak turnamen kemudian akan hilang karena anggaran yang tiba-tiba lebih besar.
"Sebagian besar petenis tidak bisa hidup dari olahraga. Masalah ini hanya dapat diselesaikan, jika olahraga memiliki status yang lebih tinggi di masyarakat. Berarti, lebih banyak uang diinvestasikan dalam olahraga. Bukan hanya olahraga yang merayakan para pemenang, msyarakat juga suka melupakan yang kalah," katanya.
(Baca juga: Baru Terungkap, Pelari Kazakhstan Pakai Doping di Olimpiade 2012)
"Saya akan melihatnya merger secara positif. Asosiasi akan memiliki posisi yang lebih kuat daripada penyelenggara turnamen. Ini juga bisa menjadi tuas untuk menyelaraskan sistem dan juga hadiah uang. Wanita dan pria menerima hadiah uang yang sama di acara-acara penting," tutur petenis cantik pemenang 5 gelar tunggal Grand Slam dan menjadi nomor satu dunia ini, dilansir Tennis World USA.
(Baca juga: ATP Batalkan Semua Event Tenis yang Digelar di China)
Hingis menambahkan menyelaraskan mereka di even yang lebih kecil bisa jadi sulit, karena banyak turnamen kemudian akan hilang karena anggaran yang tiba-tiba lebih besar.
"Sebagian besar petenis tidak bisa hidup dari olahraga. Masalah ini hanya dapat diselesaikan, jika olahraga memiliki status yang lebih tinggi di masyarakat. Berarti, lebih banyak uang diinvestasikan dalam olahraga. Bukan hanya olahraga yang merayakan para pemenang, msyarakat juga suka melupakan yang kalah," katanya.
(zil)
tulis komentar anda