Menpora Ajak Peserta KTT AIS Menikmati Kapal Selam Khas Palembang

Selasa, 10 Oktober 2023 - 22:24 WIB
Menpora Dito Ariotedjo saat hadir menjadi pembicara dalam Archipelagic and Island States (AIS) Startup Blue Business Summit di Mulia Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (10/10/2023) / Foto: Kemenpora
BADUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ( Menpora RI) Dito Ariotedjo menjadi pembicara dalam Archipelagic and Island States (AIS) Startup Blue Business Summit di Mulia Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (10/10/2023). KTT AIS Forum merupakan sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama.

Empat area utama itu adalah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.

KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global. Dalam kesempatan itu, Menpora Dito mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara maritim sejati dan bangsa kepulauan yang kuat.



Bagaimana tidak, seribu kapal selam bisa dibuat. oleh masyarakat sehari. Namun, kapal selam itu bukan untuk transportasi melainkan untuk dimakan dalam bentuk mpek-mpek khas Palembang.

Menteri termuda di Kabinet Jokowi itu pun mengajak para delegasi yang hadir untuk membuktikan kenikmatan mpek-mpek yang disebutnya sebagai seafood terenak di dunia. "Di kota Palembang, Sumatera Selatan, setiap warga kami bisa membuat 100 kapal selam hanya dalam waktu 1 hari. Tapi, kapal selam itu tidak untuk alat transportasi, kapal selam itu kami makan sehari-hari," kata Menpora dalam keterangan persnya.

"Kapal selam itu bernama “Mpek-mpek”, Seafood terenak di dunia terbuat dari ikan tenggiri, pastinya perlu kalian cicipi dan bisa dijadilan oleh-oleh untuk sahabat anda. Sampai jumpa, selamat berbelanja kapal selam di Indonesia," ucap Menpora.

Sebelumnya, politikus Partai Golkar itu menyampaikan lima gagasan yang diharapkan bisa jadi gerakan bersama. Pertama, Negara-Negara Pulau dan Kepulauan harus sama-sama menjaga ekosistem laut agar tetap produktif sekaligus terhindar dari eksploitasi berlebihan dengan cara memastikan keseimbangan ekologis dan kelangsungan hidup spesies laut.

Kedua, kata Menpora Dito, kolaborasi Negara-Negara Pulau dan Kepulauan harus berjalan dengan baik untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi dampak emisi karbon dan memitigasi kenaikan permukaan laut. "Ketiga, kita harus mulai terjun berbisnis di sektor ekonomi yang terkait dengan kelautan, seperti perikanan, pariwisata, transportasi, energi terbarukan, teknologi kemaritiman dan penelitian ilmiah," kata Menpora.

"Keempat, mendorong kolaborasi mulipihak antara pemerintah, swasta dan NGO untuk berfokus pada kesejahteraan masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya laut, dengan memastikan distribusi manfaat yang adil," ujarnya, menambahkan.

Adapun yang kelima, Menteri termuda dalam kabinet Jokowi itu mengajak untuk bersama-sama mengawal peningkatan infrastruktur pelabuhan dan transportasi maritim sebagai pintu masuk kolaborasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi global. "Dengan demikian, Saya berharap, melalui KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum ini, semua negara di bumi akan terus berlayar bersama menuju masa depan, tidak tenggelam di masa lalu seperti legenda atlantis," ujarnya.

"Karena sebagaimana kata mahatma gandhi, “Dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk memenuhi keserakahan manusia," tutup Menpora.
(yov)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More