Jelang Jamu Timnas Indonesia, Mario Rivera Curhat Kondisi Sepakbola Brunei Darussalam
Selasa, 17 Oktober 2023 - 18:10 WIB
BANDAR SERI BEGAWAN - Pelatih tim nasional Brunei Darussalam , Mario Rivera Campesino realistis bahwa tim besutannya tidak mungkin bisa lolos ke putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia usai defisit 6 gol dari Indonesia. Namun, dia memastikan timnya akan tampil maksimal di kandang sendiri.
Brunei memiliki tugas berat menghadapi Indonesia di leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Selasa (17/10/2023), pukul 19.15 WIB. Pasalnya, Brunei harus bisa mencetak 7 gol serta tak boleh kemasukan jika ingin melaju ke babak selanjutnya.
Mario Rivera mengakui secara logika, Brunei tidak mungkin bisa mengejar 6 gol di leg kedua. Yang pasti, dia akan berupaya membawa timnya meraih kemenangan di kandang sendiri.
"Secara realistis, kami berada dalam posisi yang sangat dirugikan dan kami tidak bisa mengatasi defisit 6-0, namun kami akan berusaha memenangkan pertandingan malam ini. Situasinya berbeda dengan leg pertama," ujar Mario Rivera dikutip dari Borneo Bulletin, Selasa (17/10/2023).
"Kami sekarang bermain di kandang sendiri dan kami akan berusaha memenangkan pertandingan, namun meraih lebih dari enam gol secara realistis tidak mungkin dilakukan,” lanjut dia.
Selain itu, menurutnya, Brunei tidak bisa berkembang karena minimnya pertandingan internasional. Dia menjelaskan negara-negara di Asia Tenggara setiap tahunnya memainkan 10 pertandingan, sedangkan Brunei Darussalam hanya tampil dua kali dalam setahun.
"Jika kami tidak cukup memainkan pertandingan internasional, kami tidak dapat berkembang. Tim-tim Asia Tenggara memainkan lebih dari 10 pertandingan internasional setiap tahun, dan Brunei rata-rata memainkan kurang dari 2 pertandingan dalam setahun," keluhnya.
Sebelum berhadapan dengan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Brunei sempat menghadapi Hongkong pada 11 September 2023, tetapi harus menelan kekalahan 0-10.
Mario Rivera mengatakan jika Brunei memiliki risiko besar, karena harus mencoba strategi baru dengan hanya satu laga uji coba. Dia pun menilai Brunei tidak akan bisa berkembang jika minim pertandingan uji coba.
"Kami hanya memiliki satu pertandingan internasional untuk mencoba strategi baru, yang merupakan risiko besar bagi kami. Jika tim kami tidak memainkan lebih banyak pertandingan internasional, kami tidak bisa berkembang," tutupnya.
Brunei memiliki tugas berat menghadapi Indonesia di leg kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Sultan Hassanal Bolkiah, Bandar Seri Begawan, Selasa (17/10/2023), pukul 19.15 WIB. Pasalnya, Brunei harus bisa mencetak 7 gol serta tak boleh kemasukan jika ingin melaju ke babak selanjutnya.
Mario Rivera mengakui secara logika, Brunei tidak mungkin bisa mengejar 6 gol di leg kedua. Yang pasti, dia akan berupaya membawa timnya meraih kemenangan di kandang sendiri.
Baca Juga
"Secara realistis, kami berada dalam posisi yang sangat dirugikan dan kami tidak bisa mengatasi defisit 6-0, namun kami akan berusaha memenangkan pertandingan malam ini. Situasinya berbeda dengan leg pertama," ujar Mario Rivera dikutip dari Borneo Bulletin, Selasa (17/10/2023).
"Kami sekarang bermain di kandang sendiri dan kami akan berusaha memenangkan pertandingan, namun meraih lebih dari enam gol secara realistis tidak mungkin dilakukan,” lanjut dia.
Selain itu, menurutnya, Brunei tidak bisa berkembang karena minimnya pertandingan internasional. Dia menjelaskan negara-negara di Asia Tenggara setiap tahunnya memainkan 10 pertandingan, sedangkan Brunei Darussalam hanya tampil dua kali dalam setahun.
"Jika kami tidak cukup memainkan pertandingan internasional, kami tidak dapat berkembang. Tim-tim Asia Tenggara memainkan lebih dari 10 pertandingan internasional setiap tahun, dan Brunei rata-rata memainkan kurang dari 2 pertandingan dalam setahun," keluhnya.
Sebelum berhadapan dengan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Brunei sempat menghadapi Hongkong pada 11 September 2023, tetapi harus menelan kekalahan 0-10.
Mario Rivera mengatakan jika Brunei memiliki risiko besar, karena harus mencoba strategi baru dengan hanya satu laga uji coba. Dia pun menilai Brunei tidak akan bisa berkembang jika minim pertandingan uji coba.
"Kami hanya memiliki satu pertandingan internasional untuk mencoba strategi baru, yang merupakan risiko besar bagi kami. Jika tim kami tidak memainkan lebih banyak pertandingan internasional, kami tidak bisa berkembang," tutupnya.
(nug)
tulis komentar anda