Pandemi Covid-19 Turunkan Brand Klub Sepak Bola Eropa
Kamis, 06 Agustus 2020 - 12:35 WIB
MADRID - Pandemi Covid-19 membuat brand atau merek klub sepak bola dunia menurun. Setidaknya jika didasarkan pada laporan Brand Finance 2020, yang baru saja dirilis, total 50 merek sepak bola teratas menurun untuk pertama kali dalam enam tahun.
Meski sepak bola berhasil digulirkan, klub tidak bisa mendapatkan pemasukan maksimal dari tiga sektor utama mereka: tiket pertandingan atau matchday, broadcasting, dan komersial. Menurut laporan tersebut, jika diakumulasi dari 50 merek paling bergengsi di dunia, ada penurunan 3,7% atau sekitar 751 juta euro.
Penghasilan matchday untuk 501 pertandingan yang tersisa di lima liga besar turun menjadi nol. Sementara untuk beberapa klub dan liga-liga kecil dampaknya menjadi lebih besar. Seperti di Liga Skotlandia, di mana matchday merupakan 43% dari total pendapatan mereka. Meski begitu, tak berarti kerugian tim elite menjadi lebih kecil. (Baca: Iker Casillas Gantung Sepatu, Ini Pesan Elegan Messi)
Memang, untuk tim Liga Primer, matchday hanya menyumbang sekitar 13% pendapatan mereka. Tapi, mereka tetap harus membayar lebih dari 330 juta poundsterling kepada pemilik hak siar domestik (22% dari total tahunan) imbas digratiskannya siaran Liga Primer. Angka lebih besar menimpa Ligue 1 yang harus mengembalikan pembayaran 243 juta euro (28%) karena kompetisi dihentikan.
Situasi ini berimbas pada konfigurasi tim peringkat Brand Finance. Salah satunya keberhasilan Barcelona menggeser Manchester United (MU) dari peringkat kedua. Sementara Real Madrid tetap menempati posisi sebagai tim dengan brand tertinggi.
Ini adalah kedua kali berturut-turut Madrid memimpin sebagai merek klub sepak bola bernilai paling tinggi di dunia. Menurut penelitian dari firma konsultan bergengsi itu, Madrid bernilai 1,419 juta euro, dengan Barcelona hanya terpaut 6 juta euro di belakangnya dengan 1,413 juta euro.
Dari peringkat pertama dan kedua, ada perbedaan yang cukup besar dengan tim lainnya di lima besar, dengan MU di peringkat ketiga memiliki nilai 1,315 juta euro, Liverpool yang berada di peringkat keempat dengan 1,262 juta euro, dan Manchester City yang berada di peringkat kelima dengan 1,124 juta euro. (Baca juga: Ini Biang kerok Penyebab Bisnis BPR Alami Kebangkrutan)
Selain menghitung nilai merek, laporan Brand Finance juga menilai kekuatan merek dengan mengaitkan masing-masing klub sepak bola dengan skor “Indeks Kekuatan Merek” dalam skala 100 poin berdasarkan metrik seperti investasi pemasaran, ekuitas pemangku kepentingan, dan kinerja bisnis. Real Madrid juga memimpin peringkat ini dengan skor 94,9, sementara FC Barcelona kembali berada di peringkat kedua dengan skor 93,6.
Seperti yang dikatakan Teresa de Lemus, Direktur Pelaksana Brand Finance Spanyol, dalam laporan setebal 150 halaman: “Ada dua merek Spanyol dari dunia sepak bola yang benar-benar membuat merek Spanyol secara keseluruhan bersinar. Mereka adalah Real Madrid dan FC Barcelona. Keduanya paling berharga dan dua merek terkuat di sektor mereka di tingkat global,” kata De Lemus, seperti rilis yang dikirim La Liga kepada KORAN SINDO.
Bukan hanya Madrid dan FC Barcelona yang mewakili Spanyol dan La Liga di 50 peringkat teratas Brand Finance untuk nilai merek. Secara total, delapan klub La Liga Santander berhasil masuk daftar ini, yakni Atlético Madrid (13), Sevilla FC (32), Valencia CF (36), Athletic Club (40), Villarreal CF (44), dan Real Betis (50). Delapan klub La Liga di posisi 50 besar merupakan 20% dari nilai total sektor ini dengan gabungan 3,938 miliar euro. (Lihat videonya: Suasana terkini Pascaledakan Maut di Beirut Ibu Kota Lebanon)
Dengan perkecualian Real Madrid, yang tetap berada di puncak, setiap klub Primera Liga pada 50 peringkat teratas 2020 telah meningkat dibandingkan dengan posisi 2019 mereka, mencerminkan pertumbuhan yang cepat dan terus-menerus dari merek La Liga di seluruh dunia. “Tidak ada keraguan bahwa olahraga Spanyol adalah hal lain yang bisa dibanggakan orang Spanyol,” tandas De Lemus. (Maruf)
Meski sepak bola berhasil digulirkan, klub tidak bisa mendapatkan pemasukan maksimal dari tiga sektor utama mereka: tiket pertandingan atau matchday, broadcasting, dan komersial. Menurut laporan tersebut, jika diakumulasi dari 50 merek paling bergengsi di dunia, ada penurunan 3,7% atau sekitar 751 juta euro.
Penghasilan matchday untuk 501 pertandingan yang tersisa di lima liga besar turun menjadi nol. Sementara untuk beberapa klub dan liga-liga kecil dampaknya menjadi lebih besar. Seperti di Liga Skotlandia, di mana matchday merupakan 43% dari total pendapatan mereka. Meski begitu, tak berarti kerugian tim elite menjadi lebih kecil. (Baca: Iker Casillas Gantung Sepatu, Ini Pesan Elegan Messi)
Memang, untuk tim Liga Primer, matchday hanya menyumbang sekitar 13% pendapatan mereka. Tapi, mereka tetap harus membayar lebih dari 330 juta poundsterling kepada pemilik hak siar domestik (22% dari total tahunan) imbas digratiskannya siaran Liga Primer. Angka lebih besar menimpa Ligue 1 yang harus mengembalikan pembayaran 243 juta euro (28%) karena kompetisi dihentikan.
Situasi ini berimbas pada konfigurasi tim peringkat Brand Finance. Salah satunya keberhasilan Barcelona menggeser Manchester United (MU) dari peringkat kedua. Sementara Real Madrid tetap menempati posisi sebagai tim dengan brand tertinggi.
Ini adalah kedua kali berturut-turut Madrid memimpin sebagai merek klub sepak bola bernilai paling tinggi di dunia. Menurut penelitian dari firma konsultan bergengsi itu, Madrid bernilai 1,419 juta euro, dengan Barcelona hanya terpaut 6 juta euro di belakangnya dengan 1,413 juta euro.
Dari peringkat pertama dan kedua, ada perbedaan yang cukup besar dengan tim lainnya di lima besar, dengan MU di peringkat ketiga memiliki nilai 1,315 juta euro, Liverpool yang berada di peringkat keempat dengan 1,262 juta euro, dan Manchester City yang berada di peringkat kelima dengan 1,124 juta euro. (Baca juga: Ini Biang kerok Penyebab Bisnis BPR Alami Kebangkrutan)
Selain menghitung nilai merek, laporan Brand Finance juga menilai kekuatan merek dengan mengaitkan masing-masing klub sepak bola dengan skor “Indeks Kekuatan Merek” dalam skala 100 poin berdasarkan metrik seperti investasi pemasaran, ekuitas pemangku kepentingan, dan kinerja bisnis. Real Madrid juga memimpin peringkat ini dengan skor 94,9, sementara FC Barcelona kembali berada di peringkat kedua dengan skor 93,6.
Seperti yang dikatakan Teresa de Lemus, Direktur Pelaksana Brand Finance Spanyol, dalam laporan setebal 150 halaman: “Ada dua merek Spanyol dari dunia sepak bola yang benar-benar membuat merek Spanyol secara keseluruhan bersinar. Mereka adalah Real Madrid dan FC Barcelona. Keduanya paling berharga dan dua merek terkuat di sektor mereka di tingkat global,” kata De Lemus, seperti rilis yang dikirim La Liga kepada KORAN SINDO.
Bukan hanya Madrid dan FC Barcelona yang mewakili Spanyol dan La Liga di 50 peringkat teratas Brand Finance untuk nilai merek. Secara total, delapan klub La Liga Santander berhasil masuk daftar ini, yakni Atlético Madrid (13), Sevilla FC (32), Valencia CF (36), Athletic Club (40), Villarreal CF (44), dan Real Betis (50). Delapan klub La Liga di posisi 50 besar merupakan 20% dari nilai total sektor ini dengan gabungan 3,938 miliar euro. (Lihat videonya: Suasana terkini Pascaledakan Maut di Beirut Ibu Kota Lebanon)
Dengan perkecualian Real Madrid, yang tetap berada di puncak, setiap klub Primera Liga pada 50 peringkat teratas 2020 telah meningkat dibandingkan dengan posisi 2019 mereka, mencerminkan pertumbuhan yang cepat dan terus-menerus dari merek La Liga di seluruh dunia. “Tidak ada keraguan bahwa olahraga Spanyol adalah hal lain yang bisa dibanggakan orang Spanyol,” tandas De Lemus. (Maruf)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda