Legenda Timnas Indonesia Soal Piala Dunia U-17 2023: Jangan Cuma Euforia
Senin, 27 November 2023 - 07:03 WIB
Sebab, regenerasi Timnas Indonesia selalu dimulai dari kelompok usia dan anak-anak memulainya dari SSB. Dari situ, mereka seharusnya mendapat kesempatan untuk berkompetisi sesuai dengan kelompok usianya.
Indonesia sendiri saat ini memiliki Elite Pro Academy (EPA) yang menampung tiga kompetisi kelompok usia, yakni U-16, U-18, dan U-20.
Sayangnya, para pemain jebolan terkadang tidak mendapat wadah saat memasuki usia senior.
"Kita lihat pada EPA, apakah anak-anak itu sudah mendapatkan tempat yang tepat dalam menambah jam terbangnya? Soal skill mungkin bisa bersaing, tapi dalam hal teknik dan fisik perlu banyak lagi peningkatan," ucap Ferril.
"Saya berharap federasi tidak hanya berhenti di sini. Federasi perlu menyiapkan ke depannya seperti apa. Setelah Piala Dunia, harus ada fokus untuk bisa membuat kompetisi berjenjang yang berkualitas," ujarnya.
Catatan Ferril soal Piala Dunia U-17 2023 ini masih terus berfokus pada pengembangan sepak bola muda. Pria yang pernah membela Petrokimia semasa berkarier sebagai pemain itu tak ingin PSSI lupa dengan tugas regenerasi pemain.
Dalam pergaulan internasional, sepak bola Indonesia kini sudah mendapat sorotan dunia. Dia berharap hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk semakin mengembangkan sepak bola dalam negeri dimulai dari usia dini.
"Erick Thohir (Ketum PSSI) itu sosok yang tepat di PSSI, dia punya hubungan dekat dengan FIFA. Seharusnya Exco (PSSI) bisa memanfaatkan ini juga untuk bisa memikirkan pengembangan sepak bola muda," kata Ferril.
"Kalau tidak ada program yang berkelanjutan, sepak bola Indonesia akan seperti ini terus tanpa kemajuan. Sedangkan, ke depan Timnas Indonesia akan membutuhkan generasi baru untuk bisa bersaing di level internasional," imbuhnya.
Indonesia sendiri saat ini memiliki Elite Pro Academy (EPA) yang menampung tiga kompetisi kelompok usia, yakni U-16, U-18, dan U-20.
Sayangnya, para pemain jebolan terkadang tidak mendapat wadah saat memasuki usia senior.
"Kita lihat pada EPA, apakah anak-anak itu sudah mendapatkan tempat yang tepat dalam menambah jam terbangnya? Soal skill mungkin bisa bersaing, tapi dalam hal teknik dan fisik perlu banyak lagi peningkatan," ucap Ferril.
"Saya berharap federasi tidak hanya berhenti di sini. Federasi perlu menyiapkan ke depannya seperti apa. Setelah Piala Dunia, harus ada fokus untuk bisa membuat kompetisi berjenjang yang berkualitas," ujarnya.
Catatan Ferril soal Piala Dunia U-17 2023 ini masih terus berfokus pada pengembangan sepak bola muda. Pria yang pernah membela Petrokimia semasa berkarier sebagai pemain itu tak ingin PSSI lupa dengan tugas regenerasi pemain.
Dalam pergaulan internasional, sepak bola Indonesia kini sudah mendapat sorotan dunia. Dia berharap hal ini bisa dimanfaatkan dengan baik untuk semakin mengembangkan sepak bola dalam negeri dimulai dari usia dini.
"Erick Thohir (Ketum PSSI) itu sosok yang tepat di PSSI, dia punya hubungan dekat dengan FIFA. Seharusnya Exco (PSSI) bisa memanfaatkan ini juga untuk bisa memikirkan pengembangan sepak bola muda," kata Ferril.
"Kalau tidak ada program yang berkelanjutan, sepak bola Indonesia akan seperti ini terus tanpa kemajuan. Sedangkan, ke depan Timnas Indonesia akan membutuhkan generasi baru untuk bisa bersaing di level internasional," imbuhnya.
(sto)
tulis komentar anda