Cita-Cita Marquez Kecil Bukan Jadi Pembalap MotoGP
Jum'at, 01 Mei 2020 - 13:15 WIB
CERVERA - Marc Marquez tidak pernah membayangkan sebelumnya jika dirinya mendapatkan ketenaran dan kekayaan dari dunia balap MotoGP. Padahal sewaktu masih berusia delapan tahun, dia lebih suka menyaksikan tayangan balapan motorcross di televisi.
"Dari usia delapan atau sembilan tahun, saya ingin menjadi pengendara motorcross. Kecepatan tidak masalah bagi saya. Mereka terus berkata kepada ayah saya, "Kamu mendaftarkan anakmu di kompetisi cepat karena dia tahu bagaimana cara bergantian dengan baik, dia pembalap cepat." kenang Marquez saat diwawancarai DAZN, Jumat (1/5/2020)
Lantas, kenapa Marquez pada akhirnya justru menekuni kariernya sebagai pembalap MotoGP? Dia menjelaskan bahwa ada tantangan yang ingin dirasakan. Terlebih, di kelas elite 1000cc ini semua pembalap memiliki keputusan sendiri untuk dibuat.
"Kamu sendirian di atas motor. Anda memiliki tim yang bekerja untuk Anda dan merupakan bagian dari kesuksesan Anda. Tetapi ketika Anda berada di motor, keputusan terakhir terserah Anda dan di situlah saya harus mengikuti naluri saya," beber Marquez.
Dalam tiga tahun terakhir Marquez hanya memiliki satu lawan nyata, yakni Andrea Dovizioso. Meski di paruh kedua musim MotoGP 2019 Yamaha berhasil memberikan tekanan melalui pembalapnya seperti Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Tapi di balik keberhasilannya mengalahkan sejumlah kompatriotnya pembalap kelahiran Cervera, Spanyol itu merasa bangga bisa menunjukkan kemampuan di depan idola saat mengaspal di lintasan pacuan kuda besi
"Bersaing melawan mereka yang menjadi idola Anda, seperti Valentino Rossi, Dani Pedrosa ... Jorge Lorenzo. Bersaing melawan mereka, dengan mereka, sungguh luar biasa," pungkas Marquez.
"Dari usia delapan atau sembilan tahun, saya ingin menjadi pengendara motorcross. Kecepatan tidak masalah bagi saya. Mereka terus berkata kepada ayah saya, "Kamu mendaftarkan anakmu di kompetisi cepat karena dia tahu bagaimana cara bergantian dengan baik, dia pembalap cepat." kenang Marquez saat diwawancarai DAZN, Jumat (1/5/2020)
Lantas, kenapa Marquez pada akhirnya justru menekuni kariernya sebagai pembalap MotoGP? Dia menjelaskan bahwa ada tantangan yang ingin dirasakan. Terlebih, di kelas elite 1000cc ini semua pembalap memiliki keputusan sendiri untuk dibuat.
"Kamu sendirian di atas motor. Anda memiliki tim yang bekerja untuk Anda dan merupakan bagian dari kesuksesan Anda. Tetapi ketika Anda berada di motor, keputusan terakhir terserah Anda dan di situlah saya harus mengikuti naluri saya," beber Marquez.
Dalam tiga tahun terakhir Marquez hanya memiliki satu lawan nyata, yakni Andrea Dovizioso. Meski di paruh kedua musim MotoGP 2019 Yamaha berhasil memberikan tekanan melalui pembalapnya seperti Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Tapi di balik keberhasilannya mengalahkan sejumlah kompatriotnya pembalap kelahiran Cervera, Spanyol itu merasa bangga bisa menunjukkan kemampuan di depan idola saat mengaspal di lintasan pacuan kuda besi
"Bersaing melawan mereka yang menjadi idola Anda, seperti Valentino Rossi, Dani Pedrosa ... Jorge Lorenzo. Bersaing melawan mereka, dengan mereka, sungguh luar biasa," pungkas Marquez.
(mirz)
tulis komentar anda