Cerita Pitha Haningtyas Mentari: 7 Tahun Berduet dengan Rinov Rivaldy hingga Tembus Olimpiade
Minggu, 19 Mei 2024 - 05:01 WIB
PASANGAN ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari menjadi salah satu perwakilan Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis yang akan tampil ajang Olimpiade Paris 2024. Ini akan menjadi penampilan perdana mereka di ajang Olimpiade dan pencapaian tertinggi mereka selama berpasangan hampir tujuh tahun.
Menjadi rekan duet sejak 2017, perjalanan yang dilalui Rinov/Pitha terbilang tidak mudah. Siapa yang menyangka berpasangan secara mendadak sejak tujuh tahun lalu, duet berjuluk Ripith ini masih bertahan hingga saat ini. Dengan status juara dunia pada 2017, Rinov/Pitha memang sukses menghasilkan sejumlah prestasi.
Sebut saja seperti juara Indonesia Masters Super 100 di Bangka Belitung pada 2018, Spain Masters 2021, dan terakhir juara lagi di Spain Masters pada 2024. Saat ini mereka menjadi garda terdepan bagi ganda campuran Indonesia di usia yang cukup muda. Pitha yang akrab disapa Tari pun menceritakan bagaimana perjalanan panjang yang dilaluinya bersama Rinov sebagai rekan ganda campuran.
“Sebenarnya tantangan kita kayaknya kurang lebih sama kayak pasangan-pasangan lainnya. Aku yakinlah semua pasangan enggak ada yang bener-bener komunikasinya bagus 100%. Tapi kita makin ke sini makin belajar aja bahwa kita bisa terima dan bisa mengerti apa kurangnya, apa lebihnya dan harus bagaimana,” ucap Tari dalam wawancara eksklusif bersama MNC Portal Indonesia.
“Kalau ditanya struggle-nya kayaknya enggak perlu aku ceritakan orang luar pun sebenarnya tahu kan. Dari hal kecil di dalam lapangan bahkan di luar lapangan kayaknya aku rasa banyak orang yang tahu akan hal itu, karena kita lumayan terekspos. Jadi paling sejauh ini yang kami usahakan adalah bisa saling mengerti dan komunikasinya menjadi lebih baik,” lanjutnya.
“Kami juga semakin tahu tugasnya di dalam lapangan tuh apa. Mungkin kalau dulu bahkan sampai sekarang pun aku bisa mengakui bahwa egois aku dan egois Rinov bisa sama-sama tinggi gitu. Tapi di satu sisi kita bisa sama-sama tahu kapan kita harus ngalah, kapan kita harus nurunin ego,” sambung pemain berusia 24 tahun itu.
Tari memang tidak menyangkal komunikasi menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mereka berduet selama tujuh tahun. Tetapi, baik Tari dan Rinov sama-sama berusaha untuk bisa menemukan solusi terbaik. Hingga di titik ini, Tari pun merasa apa yang sudah ia dan Rinov usahakan dalam hal komunikasi adalah lebih dari cukup.
“Aku sih jujur udah merasa cukup ya. Cukup dengan komunikasi kita yang seperti saat ini. Aku sudah merasa bersyukur dan aku enggak minta lebih dia harus kayak gini atau harus kayak gitu. Komunikasi yang kita jalani dengan komunikasi pasangan lain jalani itu kan enggak akan sama,” ucap pemain asal Jakarta tersebut.
“Kita juga enggak bisa ngikutin idealnya orang-orang di luar kalau pasangan harusnya kayak gini. Tetap yang jalanin aku dan Rinov. Dia udah lebih dari cukuplah buat aku, apalagi dengan yang dia kasih, ya maksudnya effort-nya dan semuanya gitu dia udah usahakan semuanya,” tutur pemain jebolan PB Jaya Raya tersebut.
Menjadi rekan duet sejak 2017, perjalanan yang dilalui Rinov/Pitha terbilang tidak mudah. Siapa yang menyangka berpasangan secara mendadak sejak tujuh tahun lalu, duet berjuluk Ripith ini masih bertahan hingga saat ini. Dengan status juara dunia pada 2017, Rinov/Pitha memang sukses menghasilkan sejumlah prestasi.
Sebut saja seperti juara Indonesia Masters Super 100 di Bangka Belitung pada 2018, Spain Masters 2021, dan terakhir juara lagi di Spain Masters pada 2024. Saat ini mereka menjadi garda terdepan bagi ganda campuran Indonesia di usia yang cukup muda. Pitha yang akrab disapa Tari pun menceritakan bagaimana perjalanan panjang yang dilaluinya bersama Rinov sebagai rekan ganda campuran.
“Sebenarnya tantangan kita kayaknya kurang lebih sama kayak pasangan-pasangan lainnya. Aku yakinlah semua pasangan enggak ada yang bener-bener komunikasinya bagus 100%. Tapi kita makin ke sini makin belajar aja bahwa kita bisa terima dan bisa mengerti apa kurangnya, apa lebihnya dan harus bagaimana,” ucap Tari dalam wawancara eksklusif bersama MNC Portal Indonesia.
“Kalau ditanya struggle-nya kayaknya enggak perlu aku ceritakan orang luar pun sebenarnya tahu kan. Dari hal kecil di dalam lapangan bahkan di luar lapangan kayaknya aku rasa banyak orang yang tahu akan hal itu, karena kita lumayan terekspos. Jadi paling sejauh ini yang kami usahakan adalah bisa saling mengerti dan komunikasinya menjadi lebih baik,” lanjutnya.
“Kami juga semakin tahu tugasnya di dalam lapangan tuh apa. Mungkin kalau dulu bahkan sampai sekarang pun aku bisa mengakui bahwa egois aku dan egois Rinov bisa sama-sama tinggi gitu. Tapi di satu sisi kita bisa sama-sama tahu kapan kita harus ngalah, kapan kita harus nurunin ego,” sambung pemain berusia 24 tahun itu.
Tari memang tidak menyangkal komunikasi menjadi salah satu tantangan terbesar dalam mereka berduet selama tujuh tahun. Tetapi, baik Tari dan Rinov sama-sama berusaha untuk bisa menemukan solusi terbaik. Hingga di titik ini, Tari pun merasa apa yang sudah ia dan Rinov usahakan dalam hal komunikasi adalah lebih dari cukup.
“Aku sih jujur udah merasa cukup ya. Cukup dengan komunikasi kita yang seperti saat ini. Aku sudah merasa bersyukur dan aku enggak minta lebih dia harus kayak gini atau harus kayak gitu. Komunikasi yang kita jalani dengan komunikasi pasangan lain jalani itu kan enggak akan sama,” ucap pemain asal Jakarta tersebut.
“Kita juga enggak bisa ngikutin idealnya orang-orang di luar kalau pasangan harusnya kayak gini. Tetap yang jalanin aku dan Rinov. Dia udah lebih dari cukuplah buat aku, apalagi dengan yang dia kasih, ya maksudnya effort-nya dan semuanya gitu dia udah usahakan semuanya,” tutur pemain jebolan PB Jaya Raya tersebut.
tulis komentar anda