Narantraya Jeihan Kembali Naik Podium di Kompetisi Berkuda Arthayasa Open 2024
Senin, 27 Mei 2024 - 16:36 WIB
JAKARTA - Kompetisi berkuda Arthayasa Open 2024 kembali digelar. Turnamen yang berlangsung pada 24-26 Mei 2024 di Arthayasa Stable, Limo, Depok itu diikuti total 227 kuda, 534 atlet berkuda, 33 klub berkuda dari 5 provinsi di tanah air.
Salah satu kategori unik yang dipertandingkan pada ajang bergengsi itu adalah kompetisi berkuda menggunakan kostum unik. Puluhan peserta yang bersaing di kategori ini pun menghadirkan keseruan bagi penonton yang hadir.
Narantraya Jeihan Widjaya, equestrian cilik asal Jakarta berhasil menyabet posisi kedua untuk best costume. Salah satu juri yang menilai keunikan kostum adalah Nabila Syakieb.
Tampil dengan kostum Pikachu, Jeihan berhasil menyita perhatian penonton lewat kostum yang dikenakannya. Selain itu, Jeihan juga berhasil finish di posisi 8 dari 45 peserta rider untuk Show Jumping 60-70cm.
"Ketika dengar ada atraksi dengan kostum, saya kepikiran mau bikin pikachu. Karena memang karakter yang lucu dan menggemaskan, hampir semua orang suka pikachu," ujarnya.
Baca Juga: Oleksandr Usyk Petinju P4P Terbaik Sepanjang Masa
Sebagai informasi, Jeihan berkompetisi di kelas yang levelnya jauh diatas. Atlet berusia 10 tahun itu berkompetisi di kategori jumping 60-70cm, yang mana banyak atlet seusianya hanya berkompetisi di jumping 40 cm atau kategori terendah.
"Memang dari pelatih ingin saya bersaing di kelas yang lebih tinggi melawan senior-senior, agar bisa mengambil ilmu dan semakin kompetitif," lanjutnya.
Hendra Widjaya, orang tua Jeihan menuturkan sejak lama putrinya memang dipersiapkan menjadi equestrian profesional. Sehingga Ia mendukung tim pelatih manakala putrinya justru mengikuti pertandingan yang pesertanya jauh lebih senior.
"Ini bukan kali pertama, di Surabaya Jumping Master, Jeihan juga juara 1, waktu itu turun di kategori U16 dan dia mengalahkan peserta yang umurnya jauh di atasnya. Dia juga bersaing di Aragon Fei Jumping Worldcup dan banyak kompetisi lainnya," kata Hendra.
Hendra menyebut setelah ini akan lebih banyak kompetisi yang diikuti putrinya. Makanya secara intensif Ia mendukung karir putrinya sebagai seorang atlet dan di sisi lain juga terus memantau perkembangan akademiknya.
Salah satu kategori unik yang dipertandingkan pada ajang bergengsi itu adalah kompetisi berkuda menggunakan kostum unik. Puluhan peserta yang bersaing di kategori ini pun menghadirkan keseruan bagi penonton yang hadir.
Narantraya Jeihan Widjaya, equestrian cilik asal Jakarta berhasil menyabet posisi kedua untuk best costume. Salah satu juri yang menilai keunikan kostum adalah Nabila Syakieb.
Tampil dengan kostum Pikachu, Jeihan berhasil menyita perhatian penonton lewat kostum yang dikenakannya. Selain itu, Jeihan juga berhasil finish di posisi 8 dari 45 peserta rider untuk Show Jumping 60-70cm.
"Ketika dengar ada atraksi dengan kostum, saya kepikiran mau bikin pikachu. Karena memang karakter yang lucu dan menggemaskan, hampir semua orang suka pikachu," ujarnya.
Baca Juga: Oleksandr Usyk Petinju P4P Terbaik Sepanjang Masa
Sebagai informasi, Jeihan berkompetisi di kelas yang levelnya jauh diatas. Atlet berusia 10 tahun itu berkompetisi di kategori jumping 60-70cm, yang mana banyak atlet seusianya hanya berkompetisi di jumping 40 cm atau kategori terendah.
"Memang dari pelatih ingin saya bersaing di kelas yang lebih tinggi melawan senior-senior, agar bisa mengambil ilmu dan semakin kompetitif," lanjutnya.
Hendra Widjaya, orang tua Jeihan menuturkan sejak lama putrinya memang dipersiapkan menjadi equestrian profesional. Sehingga Ia mendukung tim pelatih manakala putrinya justru mengikuti pertandingan yang pesertanya jauh lebih senior.
"Ini bukan kali pertama, di Surabaya Jumping Master, Jeihan juga juara 1, waktu itu turun di kategori U16 dan dia mengalahkan peserta yang umurnya jauh di atasnya. Dia juga bersaing di Aragon Fei Jumping Worldcup dan banyak kompetisi lainnya," kata Hendra.
Hendra menyebut setelah ini akan lebih banyak kompetisi yang diikuti putrinya. Makanya secara intensif Ia mendukung karir putrinya sebagai seorang atlet dan di sisi lain juga terus memantau perkembangan akademiknya.
(sto)
tulis komentar anda