Ryan Garcia Dilarang Bertinju Setahun, Presiden WBC Mauricio Sulaiman Tawarkan Bantuan
Minggu, 23 Juni 2024 - 14:31 WIB
JAKARTA - Ryan Garcia sedang menghadapi masa sulit saat ini, setelah gagal dalam tes narkoba. Di tengah masalah yang membelitnya, dia dapat dukungan dari Presiden WBC, Mauricio Sulaiman.
Komisi Atletik Negara Bagian New York telah memberi Ryan Garcia larangan satu tahun bertinju setelah dinyatakan positif menggunakan ostarine.
Larangan tersebut termasuk penyitaan kontraknya sebesar 1,2 juta dolar dan denda 10.000 dolar.
Berdasarkan keputusan NYSAC, Garcia dapat melanjutkan pertarungan setelah 20 April 2025, tetapi dengan syarat, Ryan Garcia melakukan tes urine bersih sebelum lisensinya diterbitkan kembali.
Selain itu, kemenangan Garcia atas Devin Haney dibatalkan menjadi tidak ada kontes. Meski demikian, Sulaiman meyakinkan bahwa WBC tidak akan memberikan hukuman keras kepada Garcia.
WBC, sebagai badan pemberi sanksi, memiliki wewenang untuk melarang atlet bersaing memperebutkan gelar mereka, seperti yang terlihat pada petinju Rusia setelah perang Rusia-Ukraina dan penolakan mereka untuk mengakui pertarungan dua belas ronde tiga menit yang dilakukan Amanda Serrano.
Namun, bagi Garcia, yang memperoleh pendapatan signifikan dari pertarungannya, WBC tampaknya mengambil sikap yang lebih mendukung.
"Kami tidak peduli untuk menghukumnya. Kami ingin membantu Ryan secara kemanusiaan. Dia menderita, mengalami kesulitan," kata Sulaiman di X.
Sementara, Devin Haney merayakan keputusan NYSAC, memandangnya sebagai keadilan yang ditegakkan. Namun, dia mengkritisi postingan suportif Sulaiman kepada Ryan Garcia.
Lihat Juga: Kenapa Anak Anak Mike Tyson Tidak Ada yang Jadi Petinju Profesional? Ternyata Ini Alasannya
Komisi Atletik Negara Bagian New York telah memberi Ryan Garcia larangan satu tahun bertinju setelah dinyatakan positif menggunakan ostarine.
Baca Juga
Larangan tersebut termasuk penyitaan kontraknya sebesar 1,2 juta dolar dan denda 10.000 dolar.
Berdasarkan keputusan NYSAC, Garcia dapat melanjutkan pertarungan setelah 20 April 2025, tetapi dengan syarat, Ryan Garcia melakukan tes urine bersih sebelum lisensinya diterbitkan kembali.
Selain itu, kemenangan Garcia atas Devin Haney dibatalkan menjadi tidak ada kontes. Meski demikian, Sulaiman meyakinkan bahwa WBC tidak akan memberikan hukuman keras kepada Garcia.
WBC, sebagai badan pemberi sanksi, memiliki wewenang untuk melarang atlet bersaing memperebutkan gelar mereka, seperti yang terlihat pada petinju Rusia setelah perang Rusia-Ukraina dan penolakan mereka untuk mengakui pertarungan dua belas ronde tiga menit yang dilakukan Amanda Serrano.
Namun, bagi Garcia, yang memperoleh pendapatan signifikan dari pertarungannya, WBC tampaknya mengambil sikap yang lebih mendukung.
"Kami tidak peduli untuk menghukumnya. Kami ingin membantu Ryan secara kemanusiaan. Dia menderita, mengalami kesulitan," kata Sulaiman di X.
Sementara, Devin Haney merayakan keputusan NYSAC, memandangnya sebagai keadilan yang ditegakkan. Namun, dia mengkritisi postingan suportif Sulaiman kepada Ryan Garcia.
Lihat Juga: Kenapa Anak Anak Mike Tyson Tidak Ada yang Jadi Petinju Profesional? Ternyata Ini Alasannya
(tdy)
tulis komentar anda