Bos Mercedes Tak Menyesal Lepas Lewis Hamilton ke Ferrari
Selasa, 09 Juli 2024 - 01:01 WIB
SILVERSTONE - Bintang F1, Lewis Hamilton, akan meninggalkan Mercedes dan bergabung dengan Ferrari untuk musim depan. Bos Mercedes AMG Petronas, Toto Wolff, mengaku tidak menyesali keputusan ini.
Setelah 18 musim bersama Mercedes sejak debutnya pada 2007, Hamilton akan memulai musim baru dengan Ferrari. Keputusan ini telah diumumkan beberapa waktu lalu.
Saat ditanya tentang kepergian Hamilton, Wolff menegaskan bahwa dia tidak menyesal. "Tidak ada penyesalan dalam hidup saya karena itu prinsip saya," ujar Wolff, seperti dilansir dari Crash, Senin (8/7/2024). "Sebagai manusia dewasa, kita harus mengambil keputusan tanpa penyesalan. Itu yang terpenting."
Hamilton baru saja meraih kemenangan di F1 GP Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Minggu (7/7/2024), mengalahkan juara bertahan Max Verstappen (Red Bull Racing) dengan selisih 1,465 detik.
Meski akan ditinggalkan Hamilton, Wolff tetap optimis untuk musim 2024 dan bertekad mengumpulkan poin lebih banyak untuk mencapai puncak klasemen konstruktor. "Dua tahun terakhir sulit karena kami tidak bisa memberikan mobil yang kompetitif. Melihat dia menang di GP Inggris pada balapan terakhirnya bersama Mercedes seperti sebuah dongeng yang menarik," pungkas Wolff.
Setelah 18 musim bersama Mercedes sejak debutnya pada 2007, Hamilton akan memulai musim baru dengan Ferrari. Keputusan ini telah diumumkan beberapa waktu lalu.
Saat ditanya tentang kepergian Hamilton, Wolff menegaskan bahwa dia tidak menyesal. "Tidak ada penyesalan dalam hidup saya karena itu prinsip saya," ujar Wolff, seperti dilansir dari Crash, Senin (8/7/2024). "Sebagai manusia dewasa, kita harus mengambil keputusan tanpa penyesalan. Itu yang terpenting."
Hamilton baru saja meraih kemenangan di F1 GP Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Minggu (7/7/2024), mengalahkan juara bertahan Max Verstappen (Red Bull Racing) dengan selisih 1,465 detik.
Meski akan ditinggalkan Hamilton, Wolff tetap optimis untuk musim 2024 dan bertekad mengumpulkan poin lebih banyak untuk mencapai puncak klasemen konstruktor. "Dua tahun terakhir sulit karena kami tidak bisa memberikan mobil yang kompetitif. Melihat dia menang di GP Inggris pada balapan terakhirnya bersama Mercedes seperti sebuah dongeng yang menarik," pungkas Wolff.
(sto)
tulis komentar anda