Junto Nakatani Tantang Monster KO Naoya Inoue Duel Unifikasi Gelar
Minggu, 21 Juli 2024 - 11:11 WIB
Juara dunia kelas bantam WBC tak terkalahkan, Junto Nakatani , mengincar duel unifikasi gelar melawan Monster KO Naoya Inoue setelah kemenangan KO atas Vincent Astrolabio dari Filipina. Junto Nakatani (28-0, 21 KO) melanjutkan audisi untuk sebuah laga pound-for-pound setelah kemenangan KO pada ronde pertama pada hari Sabtu di Ryogoku Kokugikan, Tokyo.
Junto Nakatani, 26 tahun, mendaratkan sebuah pukulan straight kiri ke arah tubuh Astrolabio (19-4, 14 KO) yang menjatuhkan petinju Filipina itu ke atas kanvas dan mengakhiri laga dengan cepat. Kemenangan ini memberi Nakatani pertahanan gelar WBC yang pertama. ''Saya kira ini akan menjadi pertarungan yang panjang,” kata peraih tiga gelar juara tiga divisi ini. ''Untungnya saya mendaratkan pukulan itu lebih awal untuk mengakhiri pertarungan.”
Dengan kekalahan tersebut, Astrolabio, 27, belum pernah memenangkan pertarungan kejuaraan dunia setelah kalah dari Jason Moloney (27-3, 19 KO) bulan Mei lalu, meskipun ia telah menunjukkan penampilan yang baik. Petinju Filipina berusia 27 tahun ini memberikan segalanya dalam perebutan gelar WBO di California, namun kalah angka mutlak.
Tiga bulan kemudian, Astrolabio kembali bertarung dalam perebutan gelar saat ia mencatat kemenangan di ronde ke-11 atas Navapon Khaikanha dari Thailand (60-4-1, 50 KO). Nakatani telah memegang gelar juara dunia kelas terbang, bantam junior, dan bantam. Ia pertama kali menjadi juara kelas terbang pada bulan November 2020 dengan sebuah kemenangan KO atas Giemel Magramo.
Setelah dua kali mempertahankan gelar, ia mengosongkan sabuknya dan turun ke kelas 52,1 kg untuk menantang Andrew Moloney demi sabuk lowong di kelas bantam junior WBO, yang dimenangkannya dengan KO pada ronde ke-12. Ia berhasil mempertahankan gelarnya dan memilih untuk menantang pemegang gelar juara kelas bantam WBC asal Meksiko, Alexandro Santiago (28-4-5, 14 KO). Nakatani meraih kemenangan TKO pada ronde keenam.
Sementara itu, keberhasilan mempertahankan gelar juara dunia kelas bantam WBC-nya memberi Nakatani sebuah opsi untuk menyatukan divisi yang menjadi incarannya. Ia harus bertarung melawan rekan senegaranya Ryosuke Nishida (9-0, 1 KO), Takuma Inoue (20-1, 5 KO), dan Yoshiki Takei (9-0, 8 KO) jika ingin menjadi juara yang tak terbantahkan.
Sementara Nishida memegang sabuk IBF, Inoue adalah pemegang gelar WBA. Di sisi lain, Takei memenangkan gelar WBO dari Jason Maloney pada bulan Mei lalu. Nakatani dapat memiliki kesempatan sempurna untuk menghadapi juara dunia kelas bantam 55,3 kg Monster KO Naoya Inoue jika ia dapat menyapu bersih semua gelar kelas bantam lainnya dan menjadi juara tak terbantahkan.
Saat ditanya tentang rencananya setelah kemenangan ini, Nakatani mengatakan, “Saya ingin menyatukan gelar atau naik ke [divisi] 55,3 kg untuk memenangkan kejuaraan di sana,” katanya. ''Laga melawan [Naoya] Inoue adalah yang paling saya inginkan. Banyak orang sangat mengharapkan laga ini. Saya akan terus menjadi lebih kuat dan siap untuk laga itu.”
Junto Nakatani, 26 tahun, mendaratkan sebuah pukulan straight kiri ke arah tubuh Astrolabio (19-4, 14 KO) yang menjatuhkan petinju Filipina itu ke atas kanvas dan mengakhiri laga dengan cepat. Kemenangan ini memberi Nakatani pertahanan gelar WBC yang pertama. ''Saya kira ini akan menjadi pertarungan yang panjang,” kata peraih tiga gelar juara tiga divisi ini. ''Untungnya saya mendaratkan pukulan itu lebih awal untuk mengakhiri pertarungan.”
Dengan kekalahan tersebut, Astrolabio, 27, belum pernah memenangkan pertarungan kejuaraan dunia setelah kalah dari Jason Moloney (27-3, 19 KO) bulan Mei lalu, meskipun ia telah menunjukkan penampilan yang baik. Petinju Filipina berusia 27 tahun ini memberikan segalanya dalam perebutan gelar WBO di California, namun kalah angka mutlak.
Tiga bulan kemudian, Astrolabio kembali bertarung dalam perebutan gelar saat ia mencatat kemenangan di ronde ke-11 atas Navapon Khaikanha dari Thailand (60-4-1, 50 KO). Nakatani telah memegang gelar juara dunia kelas terbang, bantam junior, dan bantam. Ia pertama kali menjadi juara kelas terbang pada bulan November 2020 dengan sebuah kemenangan KO atas Giemel Magramo.
Setelah dua kali mempertahankan gelar, ia mengosongkan sabuknya dan turun ke kelas 52,1 kg untuk menantang Andrew Moloney demi sabuk lowong di kelas bantam junior WBO, yang dimenangkannya dengan KO pada ronde ke-12. Ia berhasil mempertahankan gelarnya dan memilih untuk menantang pemegang gelar juara kelas bantam WBC asal Meksiko, Alexandro Santiago (28-4-5, 14 KO). Nakatani meraih kemenangan TKO pada ronde keenam.
Sementara itu, keberhasilan mempertahankan gelar juara dunia kelas bantam WBC-nya memberi Nakatani sebuah opsi untuk menyatukan divisi yang menjadi incarannya. Ia harus bertarung melawan rekan senegaranya Ryosuke Nishida (9-0, 1 KO), Takuma Inoue (20-1, 5 KO), dan Yoshiki Takei (9-0, 8 KO) jika ingin menjadi juara yang tak terbantahkan.
Sementara Nishida memegang sabuk IBF, Inoue adalah pemegang gelar WBA. Di sisi lain, Takei memenangkan gelar WBO dari Jason Maloney pada bulan Mei lalu. Nakatani dapat memiliki kesempatan sempurna untuk menghadapi juara dunia kelas bantam 55,3 kg Monster KO Naoya Inoue jika ia dapat menyapu bersih semua gelar kelas bantam lainnya dan menjadi juara tak terbantahkan.
Saat ditanya tentang rencananya setelah kemenangan ini, Nakatani mengatakan, “Saya ingin menyatukan gelar atau naik ke [divisi] 55,3 kg untuk memenangkan kejuaraan di sana,” katanya. ''Laga melawan [Naoya] Inoue adalah yang paling saya inginkan. Banyak orang sangat mengharapkan laga ini. Saya akan terus menjadi lebih kuat dan siap untuk laga itu.”
(aww)
tulis komentar anda