Ujian Nyata Murray di Turnamen Cicinati Masters 2020
Senin, 24 Agustus 2020 - 13:34 WIB
NEW YORK - Babak kedua Turnamen Cincinati Masters 2020 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Andy Murray seusai pulih dari cedera pinggul. Mantan petenis nomor satu dunia itu akan menghadapi petenis muda asal Jerman, Alexander Zverev.
Murray memang memiliki hasrat besar untuk bermain di turnamen berlevel ATP Masters 1000 itu. Ajang ini sekaligus menjadi yang pertama baginya pada tahun ini. Terakhir kali petenis asal Inggris itu bermain ketika merebut gelar juara ke-46 dalam kariernya di Antwerp Open pada Oktober tahun lalu.
Sebelum bertemu dengan Zverev, Murray sudah menunjukkan kualitasnya dengan menyingkirkan petenis tuan rumah Frances Tiafoe 7-6, 3-6, 6-1. Kemenangan itu menjadi bukti bahwa dirinya masih mampu bersaing dengan baik di atas lapangan. Namun, dia menyadari penampilannya harus lebih baik saat menghadapi Zverev yang dinilai sebagai salah satu petenis muda terbaik. (Baca: Yakin Situasi Membaik, Murray Siap Berlaga di Amerika Terbuka)
“Zverev pastinya telah berada di peringkat 10 besar dalam beberapa musim terakhir. Pertandingan melawannya akan menjadi ujian yang baik bagi saya pastinya. Dia bergerak dengan baik untuk petenis yang tubuhnya besar dan bermain dengan solid. Dia terkadang kesulitan dengan servisnya. Ketika servis dengan baik, dia pasti salah satu petenis top dunia,” kata Murray dilansir atpworldtour.
Meski begitu, Murray tetap percaya diri bisa melanjutkan tren positifnya pada pertandingan nanti. Apalagi juara dua kali di Cincinnati (2008 dan 2011) itu unggul dalam rekor pertemuan dengan Zverev 1-0. Namun, dia tentu harus waspada sebab kemenangan satu-satunya dari lawannya itu terjadi empat tahun lalu ketika mengalahkannya di babak pertama Australian Terbuka 2016. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat) )
Selain itu, Murray mengaku puas bisa menjalani laga pertamanya menghadapi Tiafoe yang berjalan dengan mulus. Sebab, dia sempat khawatir dengan kondisi cederanya akan kambuh pada pertandingan tersebut. Beruntung, petenis berusia 33 tahun ini melakukannya dengan sangat baik dan berharap bisa meningkatkan penampilan saat menghadapi Zverev.
“Saya pikir bergerak dengan baik hari ini. Itu mungkin hal paling saya sukai dan mungkin hal paling saya khawatirkan di pertandingan itu. Saya merasa bergerak cukup bagus dan bermain lebih baik. Saya melakukan beberapa hal dengan baik pada akhirnya, tetapi saya yakin bisa meningkatkan permainan saya pada pertandingan berikutnya,” katanya.
Sementara itu, petenis berperingkat 12 dunia asal Kanada Denis Shapovalov tampil impresif dengan mengalahkan juara AS Terbuka 2014 Marin Cilic dua set langsung 6-3, 6-3 di babak pertama Cincinnati Masters 2020. Kemenangan ini diharapkan menjadi modal bagus untuk bisa meraih gelar turnamen ATP Masters 1000 pertama dalam kariernya.
“Saya tidak berpikir bisa bermain lebih baik. Itu adalah hasil sangat sulit untuk melawan Marin pada putaran pertama. Dia pemain yang luar biasa, dan dia membuktikannya berkali-kali. Ini akan menjadi ujian bagus untuk saya,” katanya. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)
Pada laga berikutnya, Shapovalov akan menghadapi petenis asal Jerman Jan-Lennard Struff yang sukses menyingkirkan wakil Australia Alex de Minaur 6-2, 6-4. Namun, petenis berusia 21 ini patut waspada pada pertandingan nanti. Sebab, dia memiliki rekor pertemuan kurang bagus karena menderita tiga kekalahan dari empat pertemuannya dengan lawannya itu. (Raikhul Amar)
Murray memang memiliki hasrat besar untuk bermain di turnamen berlevel ATP Masters 1000 itu. Ajang ini sekaligus menjadi yang pertama baginya pada tahun ini. Terakhir kali petenis asal Inggris itu bermain ketika merebut gelar juara ke-46 dalam kariernya di Antwerp Open pada Oktober tahun lalu.
Sebelum bertemu dengan Zverev, Murray sudah menunjukkan kualitasnya dengan menyingkirkan petenis tuan rumah Frances Tiafoe 7-6, 3-6, 6-1. Kemenangan itu menjadi bukti bahwa dirinya masih mampu bersaing dengan baik di atas lapangan. Namun, dia menyadari penampilannya harus lebih baik saat menghadapi Zverev yang dinilai sebagai salah satu petenis muda terbaik. (Baca: Yakin Situasi Membaik, Murray Siap Berlaga di Amerika Terbuka)
“Zverev pastinya telah berada di peringkat 10 besar dalam beberapa musim terakhir. Pertandingan melawannya akan menjadi ujian yang baik bagi saya pastinya. Dia bergerak dengan baik untuk petenis yang tubuhnya besar dan bermain dengan solid. Dia terkadang kesulitan dengan servisnya. Ketika servis dengan baik, dia pasti salah satu petenis top dunia,” kata Murray dilansir atpworldtour.
Meski begitu, Murray tetap percaya diri bisa melanjutkan tren positifnya pada pertandingan nanti. Apalagi juara dua kali di Cincinnati (2008 dan 2011) itu unggul dalam rekor pertemuan dengan Zverev 1-0. Namun, dia tentu harus waspada sebab kemenangan satu-satunya dari lawannya itu terjadi empat tahun lalu ketika mengalahkannya di babak pertama Australian Terbuka 2016. (Baca juga: Zulhas Sebut Gaya Kepemimpinan Amien Rais Ibarat Pesawat) )
Selain itu, Murray mengaku puas bisa menjalani laga pertamanya menghadapi Tiafoe yang berjalan dengan mulus. Sebab, dia sempat khawatir dengan kondisi cederanya akan kambuh pada pertandingan tersebut. Beruntung, petenis berusia 33 tahun ini melakukannya dengan sangat baik dan berharap bisa meningkatkan penampilan saat menghadapi Zverev.
“Saya pikir bergerak dengan baik hari ini. Itu mungkin hal paling saya sukai dan mungkin hal paling saya khawatirkan di pertandingan itu. Saya merasa bergerak cukup bagus dan bermain lebih baik. Saya melakukan beberapa hal dengan baik pada akhirnya, tetapi saya yakin bisa meningkatkan permainan saya pada pertandingan berikutnya,” katanya.
Sementara itu, petenis berperingkat 12 dunia asal Kanada Denis Shapovalov tampil impresif dengan mengalahkan juara AS Terbuka 2014 Marin Cilic dua set langsung 6-3, 6-3 di babak pertama Cincinnati Masters 2020. Kemenangan ini diharapkan menjadi modal bagus untuk bisa meraih gelar turnamen ATP Masters 1000 pertama dalam kariernya.
“Saya tidak berpikir bisa bermain lebih baik. Itu adalah hasil sangat sulit untuk melawan Marin pada putaran pertama. Dia pemain yang luar biasa, dan dia membuktikannya berkali-kali. Ini akan menjadi ujian bagus untuk saya,” katanya. (Lihat videonya: Pembunuh Keji Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap)
Pada laga berikutnya, Shapovalov akan menghadapi petenis asal Jerman Jan-Lennard Struff yang sukses menyingkirkan wakil Australia Alex de Minaur 6-2, 6-4. Namun, petenis berusia 21 ini patut waspada pada pertandingan nanti. Sebab, dia memiliki rekor pertemuan kurang bagus karena menderita tiga kekalahan dari empat pertemuannya dengan lawannya itu. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda