Sodorkan Rp7,6 Triliun, Joshua vs Fury Jajaki Duel di Arab Saudi
Sabtu, 02 Mei 2020 - 05:05 WIB
Pembicaraan megaduel antara Anthony Joshua versus Tyson Fury telah dimulai/Foto/metro.co.uk
LONDON - Pembicaraan megaduel antara Anthony Joshua versus Tyson Fury telah dimulai. Arab Saudi siap menawarkan sejumlah dana besar untuk menggelar pertarungan bintang kelas berat tersebut pada Desember 2020. Jika terlaksana, Deontay Wilder dan Kubrat Pulev harus menyingkir dulu agar pertarungan terus berjalan.
ESPN mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai megaduel kedua petinju Inggris tersebut sedang berlangsung, dengan Arab Saudi untuk sementara meletakkan tawaran 400 juta poundsterling atau sekitar Rp7,6 triliun untuk menjadi tuan rumah.
Sejatinya Fury, pemegang sabuk WBC, harus menghadapi Deontay Wilder dalam pertarungan trilogi musim panas ini di Las Vegas. Tapi, jadwal itu dibatalkan karena pandemi virus corona. Kemudian jadwal tersebut didorong ke Oktober 2020 namun lagi-lagi ditunda hingga November dengan kasus kematian akibat virus coronavirus melampaui 1 juta orang di AS.
Sementara penyandang gelar WBA, WBO, IBF, IBO, Joshua bersiap-siap mempertahankan gelar dunianya melawan Kubrat Pulev di London pada bulan Juli, tetapi pertarungan itu juga ditunda akibat penguncian (lockdown) di Inggris akan dilanjutkan setidaknya untuk jangka waktu sebulan lagi.
Arab Saudi, yang kasus pandemi virus corona tidak separah Inggris dan AS, telah menawarkan solusi lokasi, jika Inggris dan AS tak siap untuk memanggungkan Fury vs Joshua. Kedua petinju tersebut diharapkan untuk bertemu, hanya masalahnya apakah Wilder dan Pulev akan mau menyisi untuk sementara waktu.
Namun, jumlah uang tunai yang gila-gilaan yang disiapkan Arab Saudi bisa saja membuat Wilder dan Pulev menyingkir. Bagaimanapun, fans lebih tertarik melihat pertandingan unifikasi gelar Fury vs Joshua ketimbang Wilder vs Fury untuk ketiga kalinya atau Joshua mempertahankan gelarnya melawan Pulev (untuk gelar IBF).
Jika skenario itu berjalan, dan IBF mengizinkan Joshua tetap memegang sabuk juaranya tanpa menghadapi tarung wajib melawan Pulev, maka negosiasi duel Fury vs Joshua bisa berjalan.
"Percakapan antara saya dan MTK (penasihat Fury) sejatinya sudah punya pendekatan," kata Promotor Fury Eddie Hearn kepada ESPN seperti dilansir Daily Mail.
“Kami telah melakukan sejumlah pendekatan dari wilayah untuk menggelar pertarungan itu. Jadi satu-satunya diskusi saat ini adalah di mana pertarungan ini terjadi, dan kita bahkan belum tahu kapan pertarungan ini bisa terjadi."
"Kami tentu terbuka untuk berdiskusi tentang kemungkinan ini terjadi tahun ini atau dalam pertarungan berikutnya."
Ditanya tentang kemungkinan menghadapi Joshua di Arab Saudi, Fury mengatakan kepada ESPN: "Saya akan bertarung di Timbuktu jika uangnya cocok. Saya punya tas, dan saya akan bepergian."
Seperti disinggung Hearn, akan sangat sulit menentukan tanggal dalam situasi dunia saat ini, dan itu bukan satu-satunya rintangan yang mereka hadapi. Mereka juga perlu menentukan apakah akan diadakan di balik pintu tertutup atau tidak. Bagaimana para petinju, pelatih, ofisial, media dan komentator akan tetap aman dari virus corona.
ESPN mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai megaduel kedua petinju Inggris tersebut sedang berlangsung, dengan Arab Saudi untuk sementara meletakkan tawaran 400 juta poundsterling atau sekitar Rp7,6 triliun untuk menjadi tuan rumah.
Sejatinya Fury, pemegang sabuk WBC, harus menghadapi Deontay Wilder dalam pertarungan trilogi musim panas ini di Las Vegas. Tapi, jadwal itu dibatalkan karena pandemi virus corona. Kemudian jadwal tersebut didorong ke Oktober 2020 namun lagi-lagi ditunda hingga November dengan kasus kematian akibat virus coronavirus melampaui 1 juta orang di AS.
Sementara penyandang gelar WBA, WBO, IBF, IBO, Joshua bersiap-siap mempertahankan gelar dunianya melawan Kubrat Pulev di London pada bulan Juli, tetapi pertarungan itu juga ditunda akibat penguncian (lockdown) di Inggris akan dilanjutkan setidaknya untuk jangka waktu sebulan lagi.
Arab Saudi, yang kasus pandemi virus corona tidak separah Inggris dan AS, telah menawarkan solusi lokasi, jika Inggris dan AS tak siap untuk memanggungkan Fury vs Joshua. Kedua petinju tersebut diharapkan untuk bertemu, hanya masalahnya apakah Wilder dan Pulev akan mau menyisi untuk sementara waktu.
Namun, jumlah uang tunai yang gila-gilaan yang disiapkan Arab Saudi bisa saja membuat Wilder dan Pulev menyingkir. Bagaimanapun, fans lebih tertarik melihat pertandingan unifikasi gelar Fury vs Joshua ketimbang Wilder vs Fury untuk ketiga kalinya atau Joshua mempertahankan gelarnya melawan Pulev (untuk gelar IBF).
Jika skenario itu berjalan, dan IBF mengizinkan Joshua tetap memegang sabuk juaranya tanpa menghadapi tarung wajib melawan Pulev, maka negosiasi duel Fury vs Joshua bisa berjalan.
"Percakapan antara saya dan MTK (penasihat Fury) sejatinya sudah punya pendekatan," kata Promotor Fury Eddie Hearn kepada ESPN seperti dilansir Daily Mail.
“Kami telah melakukan sejumlah pendekatan dari wilayah untuk menggelar pertarungan itu. Jadi satu-satunya diskusi saat ini adalah di mana pertarungan ini terjadi, dan kita bahkan belum tahu kapan pertarungan ini bisa terjadi."
"Kami tentu terbuka untuk berdiskusi tentang kemungkinan ini terjadi tahun ini atau dalam pertarungan berikutnya."
Ditanya tentang kemungkinan menghadapi Joshua di Arab Saudi, Fury mengatakan kepada ESPN: "Saya akan bertarung di Timbuktu jika uangnya cocok. Saya punya tas, dan saya akan bepergian."
Seperti disinggung Hearn, akan sangat sulit menentukan tanggal dalam situasi dunia saat ini, dan itu bukan satu-satunya rintangan yang mereka hadapi. Mereka juga perlu menentukan apakah akan diadakan di balik pintu tertutup atau tidak. Bagaimana para petinju, pelatih, ofisial, media dan komentator akan tetap aman dari virus corona.
(sha)
tulis komentar anda