Sejarah Besar Claressa Shields sang Juara Dunia Kelas Berat
Rabu, 31 Juli 2024 - 10:12 WIB
Sejarah Claressa Shields , sang juara dunia tinju wanita kelas berat yang sulit ditaklukkan. Claressa Shields belum memutuskan apakah ia akan tetap bertahan di divisi kelas berat meskipun ia mencatatkan kemenangan KO pada ronde kedua yang eksplosif atas juara dunia kelas berat wanita WBC, Vanessa Lepage-Joanisse.
Claressa Shields (15-0, 3 KO) kembali mencetak sejarah pada Sabtu malam lalu di Little Caesars Arena, Detroit, saat pemegang gelar juara dunia kelas menengah yang tak terbantahkan ini naik dua kelas untuk melengserkan juara dunia kelas berat wanita WBC, Lepage-Joanisse (7-2, 2 KO) dari Kanada. Shields juga merebut gelar juara dunia kelas berat ringan WBO yang masih lowong.
''Anda memiliki begitu banyak juara dunia di kelas berat, namun saya adalah sapi perahnya,” kata Shields. ''Di mana pun saya berkampanye, saya dapat menemukan pertarungan. Saya akan berbicara dengan tim saya dan memutuskan apakah kami akan turun dan mempertahankan gelar kelas menengah saya atau bertahan di kelas berat dan mengejar lebih banyak gelar juara dunia,''lanjutnya.
Shields, peraih medali emas Olimpiade pada tahun 2012 dan 2016, hanya membutuhkan dua ronde untuk membuktikan mengapa ia dianggap sebagai petarung wanita terbaik yang pernah ada saat menghadapi Lepage-Joanisse, sang juara bertahan WBC dari Quebec, Kanada. Sebuah hook kiri pada ronde pembuka menjatuhkan sang juara ke atas kanvas, yang mendorong Shields untuk melepaskan rangkaian serangan keras untuk menyelesaikan ronde tersebut.
Shields melanjutkan serangannya pada ronde kedua, saat ia kembali menjatuhkan Lepage-Joanisse dengan pukulan kanannya. Ia memaksa sebuah penyelesaian setelah menjatuhkan lawannya ke atas kanvas untuk ketiga kalinya. ''Saya melihat pojok ringnya berdiri setelah knockdown itu,” kata Shields. ''Pertarungan berakhir, namun saya kira wasit ingin saya melontarkan satu pukulan kanan lagi untuk menjatuhkannya. Saya menjatuhkannya tiga kali. 'GWOAT' tetap bertahan.''
''Saya hanya memukulnya dengan dua pukulan pada ronde pertama, dan saya teringat sebuah hook mengenai dirinya, dan saya berkata, 'Ketahuilah, saya tahu saya sangat kuat di sasana, namun saya sangat kuat malam ini. Mungkin saya dapat bertahan di divisi heavyweight jika saya dapat sekuat ini di dalam ring.”
Shields kembali ke dalam ring untuk pertama kalinya dalam waktu lebih dari satu tahun, saat ia berhasil mempertahankan empat gelar kelas menengah miliknya saat menghadapi Maricela Cornejo. Petarung asal Michigan ini meraih kemenangan mutlak atas Cornejo.
Claressa Shields (15-0, 3 KO) kembali mencetak sejarah pada Sabtu malam lalu di Little Caesars Arena, Detroit, saat pemegang gelar juara dunia kelas menengah yang tak terbantahkan ini naik dua kelas untuk melengserkan juara dunia kelas berat wanita WBC, Lepage-Joanisse (7-2, 2 KO) dari Kanada. Shields juga merebut gelar juara dunia kelas berat ringan WBO yang masih lowong.
''Anda memiliki begitu banyak juara dunia di kelas berat, namun saya adalah sapi perahnya,” kata Shields. ''Di mana pun saya berkampanye, saya dapat menemukan pertarungan. Saya akan berbicara dengan tim saya dan memutuskan apakah kami akan turun dan mempertahankan gelar kelas menengah saya atau bertahan di kelas berat dan mengejar lebih banyak gelar juara dunia,''lanjutnya.
Shields, peraih medali emas Olimpiade pada tahun 2012 dan 2016, hanya membutuhkan dua ronde untuk membuktikan mengapa ia dianggap sebagai petarung wanita terbaik yang pernah ada saat menghadapi Lepage-Joanisse, sang juara bertahan WBC dari Quebec, Kanada. Sebuah hook kiri pada ronde pembuka menjatuhkan sang juara ke atas kanvas, yang mendorong Shields untuk melepaskan rangkaian serangan keras untuk menyelesaikan ronde tersebut.
Shields melanjutkan serangannya pada ronde kedua, saat ia kembali menjatuhkan Lepage-Joanisse dengan pukulan kanannya. Ia memaksa sebuah penyelesaian setelah menjatuhkan lawannya ke atas kanvas untuk ketiga kalinya. ''Saya melihat pojok ringnya berdiri setelah knockdown itu,” kata Shields. ''Pertarungan berakhir, namun saya kira wasit ingin saya melontarkan satu pukulan kanan lagi untuk menjatuhkannya. Saya menjatuhkannya tiga kali. 'GWOAT' tetap bertahan.''
''Saya hanya memukulnya dengan dua pukulan pada ronde pertama, dan saya teringat sebuah hook mengenai dirinya, dan saya berkata, 'Ketahuilah, saya tahu saya sangat kuat di sasana, namun saya sangat kuat malam ini. Mungkin saya dapat bertahan di divisi heavyweight jika saya dapat sekuat ini di dalam ring.”
Shields kembali ke dalam ring untuk pertama kalinya dalam waktu lebih dari satu tahun, saat ia berhasil mempertahankan empat gelar kelas menengah miliknya saat menghadapi Maricela Cornejo. Petarung asal Michigan ini meraih kemenangan mutlak atas Cornejo.
(aww)
tulis komentar anda