Kisah Kiyoshi Tanabe: Petinju Jepang Pertama Peraih Medali Olimpiade dan Tragedi Kebutaan

Senin, 12 Agustus 2024 - 19:15 WIB
Rentetan kemenangannya berakhir ketika ia bertarung seri dengan Yuzo Narumi dalam mempertahankan gelar lainnya. Narumi hanya kalah satu kali dari dua puluh satu pertarungannya, tetapi hasil seri tersebut menimbulkan keraguan apakah Tanabe siap menghadapi petarung terbaik di divisi tersebut.

Keraguan tersebut sirna pada bulan Februari 1967 ketika Tanabe menghadapi juara WBA Horacio Accavallo dalam pertarungan non-gelar. Pelatih baru, Eddie Townsend, mengambil alih dan meskipun hanya memiliki waktu 20 hari untuk melatih Tanabe.

Dia fokus untuk meningkatkan serangan Tanabe dengan membuatnya menggunakan lower guard dan melepaskan lebih banyak hook dan uppercut. Rekor Accavallo sangat mengesankan, 73-1-6.

Accavallo tidak pernah kalah dalam duel jarak dekat dan memiliki rekor tak terkalahkan dalam 48 pertarungan yang telah berlangsung selama 7 tahun.



Melawan petarung yang lebih agresif, Tanabe, Accavallo terpaksa melakukan standing count pada ronde ketiga dan keempat dan kalah dalam ronde kelima.

Banyak benturan kepala yang menyebabkan Accavallo mengalami luka di garis rambutnya dan darah mempengaruhi penglihatannya. Tidak ada keputusan teknis pada masa itu, jadi ketika pertarungan dihentikan pada ronde keenam karena cedera, Tanabe dinyatakan sebagai pemenang dengan TKO.

Pertarungan balasan dengan Accavallo, kali ini dengan mempertaruhkan gelar, dijadwalkan pada tanggal 15 Juli di Buenos Aires. Kemenangan atas Accavallo menjadikan Tanabe sebagai favorit besar untuk pertarungan balasan, tetapi sebaliknya dunia Tanabe runtuh.

Saat berlatih untuk pertarungan kedua dengan Accavallo, dia menderita ablasi retina di mata kanannya. Saat itu ablasi retina berarti akhir kariernya dan tempat Tanabe melawan Accavallo diambil alih oleh Hiroyuki Ebihara yang mengalahkan Accavallo pada bulan Agustus 1967 untuk memenangkan gelar WBA.

Penderitaan Tanabe bertambah, kondisi mata kanannya memburuk dan hanya dua tahun setelah pensiun pada usia 26 tahun, dia mengalami kebutaan mata kanannya. Sulit untuk mengatakan seberapa jauh Tanabe bisa melangkah karena memiliki banyak potensi yang membuatnya unggul.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More