Berdiri di Samping Menteri Olahraga Aljazair, Imane Khelif Pulang Disambut Bak Pahlawan

Selasa, 13 Agustus 2024 - 12:08 WIB
Berdiri di Samping Menteri Olahraga Aljazair, Imane Khelif Pulang Disambut Bak Pahlawan. Foto: berliner-zeitung
Petinju Aljazair kontroversial Imane Khelif menerima sambutan bak pahlawan saat kembali ke tanah airnya setelah memenangkan medali emas di kelas 66kg putri. Dia disambut Menteri Olahraga Abderrahmane Hammad dan berdiri gagah mengalungkan medali emas Olimpiade .

Khelif berhasil merebut emas Olimpiade Paris 2024 setelah mengalahkan Yang Liu dari China di final dengan keputusan bulat. Meskipun Khelif telah menjadi subjek investigasi terkait kelayakan gender, Khelif bersikeras bahwa dirinya terlahir sebagai perempuan dan sepenuhnya memenuhi syarat untuk berkompetisi.

Kontroversi ini bermula ketika Khelif didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) dari Kejuaraan Dunia 2023 setelah gagal dalam tes gender. Namun, Khelif menegaskan kembali bahwa dirinya adalah perempuan dan berhak untuk berkompetisi. Kemenangan Khelif di Olimpiade semakin memperkuat posisinya, meskipun kritik dari berbagai pihak terus berdatangan.





Setibanya di Aljazair, Khelif disambut meriah oleh para penggemar, wartawan, dan pejabat pemerintah di Bandara Houari Boumediene di Aljir, Senin (12/8/2024). Salah satu yang hadir adalah Menteri Olahraga Aljazair, Abderrahmane Hammad yang memilih berdiri persis di samping Khelif.

Ia dengan bangga menunjukkan medali emasnya kepada para pendukung yang menyambutnya di luar terminal bandara. Khelif juga berdiri bersama rekan satu timnya, merayakan keberhasilan Aljazair yang meraih dua medali emas dan satu medali perunggu di Olimpiade Paris.

"Saya ingin memberi tahu dunia bahwa mereka harus berkomitmen pada prinsip-prinsip Olimpiade dan tidak boleh menindas orang lain. Ini adalah pesan dari Olimpiade. Saya harap orang-orang berhenti melakukan perundungan. Kita berada di Olimpiade untuk berprestasi sebagai atlet, untuk keluarga kita. Saya harap tidak akan ada serangan serupa di masa mendatang.” kata Khelif.

Namun, kemenangan Khelif tidak lepas dari kontroversi. Donald Trump, dalam sebuah pidato di Montana, mengejek kemenangan Khelif dengan menyindir bahwa pria tidak seharusnya berpartisipasi dalam olahraga wanita. Trump bahkan merujuk pada Angela Carini, petinju Italia yang kalah dari Khelif dalam waktu singkat yakni 46 detik, dengan mengatakan bahwa Carini tidak pernah dipukul sekeras itu sebelumnya.

Di tengah sorotan tajam dan kritik, Khelif tetap teguh pada pendiriannya bahwa Olimpiade harus menjunjung tinggi prinsip-prinsip sportivitas dan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk menindas atau mengejek orang lain. Ia berharap bahwa serangan serupa tidak akan terjadi lagi di masa mendatang, dan bahwa atlet dapat berfokus pada prestasi olahraga mereka tanpa terganggu oleh isu-isu di luar ring.
(sto)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More