6 Bulan Tanpa Badminton, Piala Thomas & Uber Jadi Turnamen Pembuka
Senin, 31 Agustus 2020 - 15:35 WIB
JAKARTA - Kabar gembira bagi penggemar bulu tangkis. Setelah lebih dari enam bulan turnamen badminton dunia ditangguhkan, pebulutangkis Indonesia akan kembali beraksi pada Oktober mendatang. Skuad Merah Putih akan mengikuti tiga turnamen besar secara beruntun di Denmark.
Piala Thomas & Uber 2020 yang berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober 2020 akan menjadi ajang pertama. Berselang dua hari turnamen bulu tangkis beregu itu berakhir, dua turnamen BWF World Tour Super 750, akan diadakan di Odense, Denmark. (Baca: Dokter Yunani Ungkap Rahasia Vaksin Covid-19 Buatan Rusia)
Danisa Denmark Open I 2020 rencananya akan diselenggarakan pada 13-18 Oktober, kemudian dilanjutkan dengan Denmark Open II 2020 pada 20-25 Oktober.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI Achmad Budiharto sudah memastikan keikutsertaan pebulutangkis Indonesia dalam tiga kejuaraan yang berlangsung di Denmark tersebut. Dia juga sangat senang BWF mengatur jadwal sehingga pemain tidak mesti meninggalkan lokasi untuk mengikuti lebih dari satu turnamen.
Menurutnya, ini menjadi solusi yang paling realistis di tengah adanya wabah Covid-19. “Setelah mengadakan konsolidasi internal, PBSI memutuskan untuk ikut serta di Piala Thomas & Uber serta Denmark Open I dan II. Ini juga akan menjadi kesempatan bagi pemain, setelah vakum selama enam bulan. Selain bisa dapat poin, pemain juga dapat lebih banyak kesempatan bertanding,” ucap Budiharto. (Baca juga: Pertanyakan BLT, Warga Aceh Utara Luka Parah Dibacok Kepala Desa)
Sekitar dua pekan kemudian, para atlet akan melanjutkan tur ke Asia. Sebanyak tiga turnamen beruntun akan dilangsungkan di Asia. Namun, negara penyelenggara masih belum ditentukan. Asia Open I 2020 Super 1000 akan diadakan pada 10-15 November 2020, dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November 2020. Sedangkan gelaran World Tour 2020 akan ditutup dengan BWF World Tour Finals 2020, yang rencananya akan dilangsungkan pada 25-29 November 2020.
Mengenai dua turnamen super 1000 di Asia dan kelanjutan Indonesia Open 2020 yang awalnya akan digelar pada 17-22 November 2020, Budiharto mengatakan hal tersebut masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan BWF. Pasalnya, format turnamen masih belum bisa diputuskan. Hal itu terlihat dari perubahan turnamen di Eropa, dimana jadwal Prancis Open dialokasikan menjadi Denmark Open II. (Baca juga: Begini Cara Mencegah Kanker Usus)
“Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks. Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia, tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya,” ucap Budiharto.
Sementara itu, Sekjen BWF Thomas Lund mengatakan jika wabah Covid-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan turnamen itu. Sebab, turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan berbeda, sesuai ketentuan masing-masing negara penyelenggara dan ini akan menjadi tantangan besar bagi negara peserta. (Lihat videonya: Polsek Ciracas Dibakar Gerombolan Orang Tak Dikenal)
“Perhatian utama kami selalu pada kesehatan dan keselamatan semua peserta dan kami telah membuat dokumen Protokol Keselamatan dan Prosedur Operasi BWF untuk memandu kami dalam proses ini. Kami menantikan kembalinya bulu tangkis internasional dan kami berterima kasih kepada semua pihak dan peserta yang terlibat dalam proses perencanaan,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
Piala Thomas & Uber 2020 yang berlangsung di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober 2020 akan menjadi ajang pertama. Berselang dua hari turnamen bulu tangkis beregu itu berakhir, dua turnamen BWF World Tour Super 750, akan diadakan di Odense, Denmark. (Baca: Dokter Yunani Ungkap Rahasia Vaksin Covid-19 Buatan Rusia)
Danisa Denmark Open I 2020 rencananya akan diselenggarakan pada 13-18 Oktober, kemudian dilanjutkan dengan Denmark Open II 2020 pada 20-25 Oktober.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP PBSI Achmad Budiharto sudah memastikan keikutsertaan pebulutangkis Indonesia dalam tiga kejuaraan yang berlangsung di Denmark tersebut. Dia juga sangat senang BWF mengatur jadwal sehingga pemain tidak mesti meninggalkan lokasi untuk mengikuti lebih dari satu turnamen.
Menurutnya, ini menjadi solusi yang paling realistis di tengah adanya wabah Covid-19. “Setelah mengadakan konsolidasi internal, PBSI memutuskan untuk ikut serta di Piala Thomas & Uber serta Denmark Open I dan II. Ini juga akan menjadi kesempatan bagi pemain, setelah vakum selama enam bulan. Selain bisa dapat poin, pemain juga dapat lebih banyak kesempatan bertanding,” ucap Budiharto. (Baca juga: Pertanyakan BLT, Warga Aceh Utara Luka Parah Dibacok Kepala Desa)
Sekitar dua pekan kemudian, para atlet akan melanjutkan tur ke Asia. Sebanyak tiga turnamen beruntun akan dilangsungkan di Asia. Namun, negara penyelenggara masih belum ditentukan. Asia Open I 2020 Super 1000 akan diadakan pada 10-15 November 2020, dilanjutkan dengan Asia Open II 2020 Super 1000 pada 17-22 November 2020. Sedangkan gelaran World Tour 2020 akan ditutup dengan BWF World Tour Finals 2020, yang rencananya akan dilangsungkan pada 25-29 November 2020.
Mengenai dua turnamen super 1000 di Asia dan kelanjutan Indonesia Open 2020 yang awalnya akan digelar pada 17-22 November 2020, Budiharto mengatakan hal tersebut masih akan didiskusikan lebih lanjut dengan BWF. Pasalnya, format turnamen masih belum bisa diputuskan. Hal itu terlihat dari perubahan turnamen di Eropa, dimana jadwal Prancis Open dialokasikan menjadi Denmark Open II. (Baca juga: Begini Cara Mencegah Kanker Usus)
“Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks. Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia, tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya,” ucap Budiharto.
Sementara itu, Sekjen BWF Thomas Lund mengatakan jika wabah Covid-19 membuat BWF harus mengimplementasikan jadwal penyelenggaraan turnamen itu. Sebab, turnamen di berbagai negara memerlukan pengaturan perjalanan dengan ketentuan berbeda, sesuai ketentuan masing-masing negara penyelenggara dan ini akan menjadi tantangan besar bagi negara peserta. (Lihat videonya: Polsek Ciracas Dibakar Gerombolan Orang Tak Dikenal)
“Perhatian utama kami selalu pada kesehatan dan keselamatan semua peserta dan kami telah membuat dokumen Protokol Keselamatan dan Prosedur Operasi BWF untuk memandu kami dalam proses ini. Kami menantikan kembalinya bulu tangkis internasional dan kami berterima kasih kepada semua pihak dan peserta yang terlibat dalam proses perencanaan,” ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda