5 Petinju Juara Dunia yang Comeback Bertarung di Usia 50-an: Holyfield Memalukan
Rabu, 04 Desember 2024 - 11:31 WIB
Inilah 5 petinju juara dunia yang comeback bertarung di usia 50-an yang salah satunya kekalahan memalukan Evander Holyfield . Dunia tinju dikenal dengan perjuangan keras para atlet untuk mempertahankan gelar dan prestasi mereka.
Namun, ada beberapa petinju yang memutuskan untuk kembali bertarung di usia yang tidak muda lagi, bahkan saat mereka sudah memasuki usia 50 tahun. Keputusan ini sering kali mengejutkan banyak orang, karena tinju adalah olahraga yang sangat menguras fisik. Berikut adalah tiga petinju yang berhasil comeback bertarung di usia 50 tahun.
1. George Foreman
George Foreman, salah satu petinju legendaris dari Amerika Serikat, adalah contoh comeback yang menginspirasi. Setelah pensiun pada tahun 1977 setelah kekalahan dari Muhammad Ali di pertandingan terkenal "Rumble in the Jungle," Foreman tidak hanya kembali ke dunia tinju pada usia 45 tahun, tetapi juga meraih gelar juara dunia kelas berat lagi pada usia 45 tahun, yang menjadikannya petinju tertua yang pernah meraih gelar dunia di kelas berat.
Namun, ia tidak berhenti di situ. Foreman kembali bertarung pada usia 50 tahun dan pada 1994, dia memenangkan pertarungan melawan Michael Moorer untuk merebut gelar kelas berat WBA dan IBF, menjadikannya petinju tertua yang menjadi juara dunia di usia 45 tahun. Keberhasilan ini adalah bukti ketangguhan mental dan fisik Foreman meskipun sudah berusia 50 tahun.
2. Bernard Hopkins
Bernard Hopkins adalah petinju yang terkenal karena karir panjangnya dan ketahanan fisiknya. Sebelum pensiun, Hopkins telah meraih berbagai gelar di kelas menengah dan kelas berat ringan. Pada usia 49 tahun, Hopkins berhasil meraih kemenangan atas Tavoris Cloud untuk merebut gelar juara dunia kelas berat ringan WBA pada 2013, menjadikannya juara dunia tertua dalam sejarah tinju profesional.
Pada 2014, Hopkins bertarung melawan Sergey Kovalev pada usia 50 tahun. Meskipun kalah dalam pertandingan tersebut, keberanian dan kegigihan Hopkins untuk bertarung di usia lanjut tetap menjadi pencapaian yang luar biasa dan menginspirasi banyak petinju muda.
Namun, ada beberapa petinju yang memutuskan untuk kembali bertarung di usia yang tidak muda lagi, bahkan saat mereka sudah memasuki usia 50 tahun. Keputusan ini sering kali mengejutkan banyak orang, karena tinju adalah olahraga yang sangat menguras fisik. Berikut adalah tiga petinju yang berhasil comeback bertarung di usia 50 tahun.
1. George Foreman
George Foreman, salah satu petinju legendaris dari Amerika Serikat, adalah contoh comeback yang menginspirasi. Setelah pensiun pada tahun 1977 setelah kekalahan dari Muhammad Ali di pertandingan terkenal "Rumble in the Jungle," Foreman tidak hanya kembali ke dunia tinju pada usia 45 tahun, tetapi juga meraih gelar juara dunia kelas berat lagi pada usia 45 tahun, yang menjadikannya petinju tertua yang pernah meraih gelar dunia di kelas berat.
Namun, ia tidak berhenti di situ. Foreman kembali bertarung pada usia 50 tahun dan pada 1994, dia memenangkan pertarungan melawan Michael Moorer untuk merebut gelar kelas berat WBA dan IBF, menjadikannya petinju tertua yang menjadi juara dunia di usia 45 tahun. Keberhasilan ini adalah bukti ketangguhan mental dan fisik Foreman meskipun sudah berusia 50 tahun.
2. Bernard Hopkins
Bernard Hopkins adalah petinju yang terkenal karena karir panjangnya dan ketahanan fisiknya. Sebelum pensiun, Hopkins telah meraih berbagai gelar di kelas menengah dan kelas berat ringan. Pada usia 49 tahun, Hopkins berhasil meraih kemenangan atas Tavoris Cloud untuk merebut gelar juara dunia kelas berat ringan WBA pada 2013, menjadikannya juara dunia tertua dalam sejarah tinju profesional.
Pada 2014, Hopkins bertarung melawan Sergey Kovalev pada usia 50 tahun. Meskipun kalah dalam pertandingan tersebut, keberanian dan kegigihan Hopkins untuk bertarung di usia lanjut tetap menjadi pencapaian yang luar biasa dan menginspirasi banyak petinju muda.
Lihat Juga :
tulis komentar anda