Pindah ke Sevilla, Ivan Rakitic Tak Mau Jadi Kacang Lupa Kulitnya
Jum'at, 04 September 2020 - 02:02 WIB
SEVILLA - Kepindahan Ivan Rakitic dari Barcelona ke Sevilla dianggap kontroversial oleh sebagian orang. Namun bagi pemain asal Korasia itu, kepindahan tersebut wajib dilakukan untuk menghormati klub yang telah membesarkan namanya.
Lahir di Rheinfelden, Swiss, Ivan Rakitic memilih untuk membela negara orang tuanya, Kroasia. Ia memulai karirnya di FC Mohlin-Riburg, lalu pindah ke tim muda FC Basel. Ketika bermain di tim terbesar kedua di Swiss, Rakitic tak memenangkan satu gelar pun, dan hanya bermain dua musim di tim utama Basel. Ia lalu pindah ke Schalke 04, dimana ia bermain selama empat musim. Dan pada akhirnya ia pindah ke LaLiga bersama Sevilla FC. (Lihat Grafis: Tiga Klub yang Mampu Beli Lionel Messi )
Di Sevilla, ia mencetak sejarah dan menjuarai Liga Europa 2014, sebelum akhirnya pindah ke FC Barcelona – dimana ia berhasil memenangkan banyak gelar (4 gelar LaLiga Santander, 4 Copa del Rey, 2 Piala Super Spanyol, 1 Liga Champions, 1 UEFA Super Cup, dan 1 Piala Dunia Klub). Ia kembali ke Sevilla pada 1 September 2020, beberapa hari sebelum LaLiga Santander memulai musim baru. Sevilla adalah klub dan kota dimana Rakitić merasa nyaman. Seperti apa dunia sepak bola ketika Rakitić masih bermain untuk Sevilla FC?
Di Spanyol, dunia sepak bola saat itu sangat berbeda dengan saat ini. Di tahun 2014, Atletico de Madrid adalah juara LaLiga Santander – setelah puasa gelar selama 18 tahun – dengan Raihan 90 poin (28 kali menang, 6 kali imbang, dan 4 kalah). Klub ibukota lainnya, Real Madrid, menjuarai Copa del Rey setelah menang atas FC Barcelona (lalu, di Piala Super Spanyol, Atlético juga berhasil menjuarai gelar tersebut).
Di Eropa, Liga Champions didominasi oleh Real Madrid, dimana mereka berhasil meraih La Decima (gelar pertama dari total empat gelar yang mereka menangi di dekade ini) setelah berhasil mengalahkan rival abadinya, Atletico, di final. Sergio Ramos mencetak gol bersejarah di menit ke-93 dalam pertandingan final tersebut. (Lihat Grafis: Rakitic Tinggalkan Barcelona )
Karena performanya di Liga Champions, Cristiano Ronaldo berhasil dianugerahi gelar FIFA Ballon d’Or di tahun 2013 dan 2014.Satu-satunya kompetisi yang tak berubah adalah Liga Europa. Di tahun 2014 (Rakitic masih bermain untuk Sevilla) dan 2020, Sevilla FC berhasil menjuarai turnamen ini – menang atas FC Porto (2014) dan Inter Milan (2020) di pertandingan final.
Setelah semua kompetisi yang disebutkan diatas, di akhir musim 2013/2014, Rakitic pindah ke FC Barcelona pada 16 Juni. Sepak bola Spanyol telah berubah sejak Rakitic terakhir membela Sevilla FC. (Baca Juga: Ada Jejak Ibra di Langkah Suarez Menuju Juventu s)
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
Lahir di Rheinfelden, Swiss, Ivan Rakitic memilih untuk membela negara orang tuanya, Kroasia. Ia memulai karirnya di FC Mohlin-Riburg, lalu pindah ke tim muda FC Basel. Ketika bermain di tim terbesar kedua di Swiss, Rakitic tak memenangkan satu gelar pun, dan hanya bermain dua musim di tim utama Basel. Ia lalu pindah ke Schalke 04, dimana ia bermain selama empat musim. Dan pada akhirnya ia pindah ke LaLiga bersama Sevilla FC. (Lihat Grafis: Tiga Klub yang Mampu Beli Lionel Messi )
Di Sevilla, ia mencetak sejarah dan menjuarai Liga Europa 2014, sebelum akhirnya pindah ke FC Barcelona – dimana ia berhasil memenangkan banyak gelar (4 gelar LaLiga Santander, 4 Copa del Rey, 2 Piala Super Spanyol, 1 Liga Champions, 1 UEFA Super Cup, dan 1 Piala Dunia Klub). Ia kembali ke Sevilla pada 1 September 2020, beberapa hari sebelum LaLiga Santander memulai musim baru. Sevilla adalah klub dan kota dimana Rakitić merasa nyaman. Seperti apa dunia sepak bola ketika Rakitić masih bermain untuk Sevilla FC?
Di Spanyol, dunia sepak bola saat itu sangat berbeda dengan saat ini. Di tahun 2014, Atletico de Madrid adalah juara LaLiga Santander – setelah puasa gelar selama 18 tahun – dengan Raihan 90 poin (28 kali menang, 6 kali imbang, dan 4 kalah). Klub ibukota lainnya, Real Madrid, menjuarai Copa del Rey setelah menang atas FC Barcelona (lalu, di Piala Super Spanyol, Atlético juga berhasil menjuarai gelar tersebut).
Di Eropa, Liga Champions didominasi oleh Real Madrid, dimana mereka berhasil meraih La Decima (gelar pertama dari total empat gelar yang mereka menangi di dekade ini) setelah berhasil mengalahkan rival abadinya, Atletico, di final. Sergio Ramos mencetak gol bersejarah di menit ke-93 dalam pertandingan final tersebut. (Lihat Grafis: Rakitic Tinggalkan Barcelona )
Karena performanya di Liga Champions, Cristiano Ronaldo berhasil dianugerahi gelar FIFA Ballon d’Or di tahun 2013 dan 2014.Satu-satunya kompetisi yang tak berubah adalah Liga Europa. Di tahun 2014 (Rakitic masih bermain untuk Sevilla) dan 2020, Sevilla FC berhasil menjuarai turnamen ini – menang atas FC Porto (2014) dan Inter Milan (2020) di pertandingan final.
Setelah semua kompetisi yang disebutkan diatas, di akhir musim 2013/2014, Rakitic pindah ke FC Barcelona pada 16 Juni. Sepak bola Spanyol telah berubah sejak Rakitic terakhir membela Sevilla FC. (Baca Juga: Ada Jejak Ibra di Langkah Suarez Menuju Juventu s)
Lihat Juga: Profil David Alonso, Pembalap Moto3 Juara GP Barcelona 2024 Pemilik Kemenangan Terbanyak dalam Semusim!
(sha)
tulis komentar anda