Kisah Raja Kelas Menengah Nick Blackwell Meregang Nyawa di Tangan Chris Eubank Jr
Senin, 17 Maret 2025 - 11:05 WIB
Kisah Raja Kelas Menengah Nick Blackwell Meregang Nyawa di Tangan Chris Eubank Jr
Dunia tinju mengenal banyak kisah tragis, tetapi sedikit yang seintens perjalanan Nick Blackwell. Mantan juara tinju kelas menengah Inggris ini harus mengakhiri kariernya secara mendadak setelah pertarungan brutal melawan Chris Eubank Jr. di Wembley Arena pada 2016. Malam itu, Blackwell bukan hanya kehilangan gelarnya, tetapi juga hampir kehilangan nyawanya.
Nick Blackwell lahir pada 27 Oktober 1990 di Trowbridge, Inggris. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar terhadap olahraga, terutama tinju. Blackwell memulai karier profesionalnya pada 2009 dan dengan cepat menarik perhatian publik berkat gaya bertarungnya yang agresif dan stamina luar biasa di atas ring.
Puncak karier Blackwell terjadi pada 2015 ketika ia merebut gelar juara kelas menengah Inggris dengan mengalahkan John Ryder. Keberhasilannya semakin diperkuat dengan kemenangan atas Damon Jones dan Jack Arnfield. Namun, masa kejayaannya hanya berlangsung singkat. Pada 26 Maret 2016, ia berhadapan dengan Chris Eubank Jr. dalam duel mempertahankan gelar yang berakhir dengan tragedi.
Dalam pertarungan itu, Eubank Jr. mendominasi dengan pukulan-pukulan kerasnya. Meski sempat memberikan perlawanan, Blackwell mengalami cedera serius akibat pukulan bertubi-tubi yang dilancarkan lawannya. Wasit akhirnya menghentikan pertandingan di ronde ke-10 setelah dokter menilai Blackwell tidak bisa melanjutkan.
Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi Blackwell semakin memburuk. Ia mengalami pendarahan otak dan sempat dinyatakan meninggal dalam perjalanan sebelum akhirnya berhasil diselamatkan dengan suntikan adrenalin ke jantungnya.
"Saya tidak ingat apa-apa. Saya hanya tahu ketika sadar, saya sudah di rumah sakit. Saya pikir sedang bermimpi," kenang Blackwell dalam wawancara dengan BBC.
Selama berminggu-minggu, ia berada dalam kondisi koma. Setelah sadar, Blackwell harus memulai hidupnya dari nol—belajar berjalan, berbicara, dan makan kembali.
Cedera parah itu membuat Blackwell kehilangan lisensi bertinjunya. Namun, ia sempat melanggar larangan medis dengan kembali berlatih dan melakukan sparring. Akibatnya, kondisinya semakin memburuk, dan ia harus menerima kenyataan bahwa ia tidak akan pernah bisa bertarung lagi.
Nick Blackwell lahir pada 27 Oktober 1990 di Trowbridge, Inggris. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar terhadap olahraga, terutama tinju. Blackwell memulai karier profesionalnya pada 2009 dan dengan cepat menarik perhatian publik berkat gaya bertarungnya yang agresif dan stamina luar biasa di atas ring.
Puncak karier Blackwell terjadi pada 2015 ketika ia merebut gelar juara kelas menengah Inggris dengan mengalahkan John Ryder. Keberhasilannya semakin diperkuat dengan kemenangan atas Damon Jones dan Jack Arnfield. Namun, masa kejayaannya hanya berlangsung singkat. Pada 26 Maret 2016, ia berhadapan dengan Chris Eubank Jr. dalam duel mempertahankan gelar yang berakhir dengan tragedi.
Duel Mengerikan di Wembley Arena
Dalam pertarungan itu, Eubank Jr. mendominasi dengan pukulan-pukulan kerasnya. Meski sempat memberikan perlawanan, Blackwell mengalami cedera serius akibat pukulan bertubi-tubi yang dilancarkan lawannya. Wasit akhirnya menghentikan pertandingan di ronde ke-10 setelah dokter menilai Blackwell tidak bisa melanjutkan.
Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi Blackwell semakin memburuk. Ia mengalami pendarahan otak dan sempat dinyatakan meninggal dalam perjalanan sebelum akhirnya berhasil diselamatkan dengan suntikan adrenalin ke jantungnya.
"Saya tidak ingat apa-apa. Saya hanya tahu ketika sadar, saya sudah di rumah sakit. Saya pikir sedang bermimpi," kenang Blackwell dalam wawancara dengan BBC.
Selama berminggu-minggu, ia berada dalam kondisi koma. Setelah sadar, Blackwell harus memulai hidupnya dari nol—belajar berjalan, berbicara, dan makan kembali.
Cedera parah itu membuat Blackwell kehilangan lisensi bertinjunya. Namun, ia sempat melanggar larangan medis dengan kembali berlatih dan melakukan sparring. Akibatnya, kondisinya semakin memburuk, dan ia harus menerima kenyataan bahwa ia tidak akan pernah bisa bertarung lagi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda