Duel Sarat Ambisi di Final Grand Slam US Open 2020
Sabtu, 12 September 2020 - 15:35 WIB
Kewaspadaan Azarenka mengacu pada kegemilangan Osaka di AS Terbuka 2020. Petenis Jepang tersebut melenggang mulus ke final setelah mengalahkan dua andalan tuan rumah Shelby Rogers 6-3,6-4 di perempat final dan Jennifer Bradly 7-6,3-6,6-3, Jumat (11/9).
Melawan Bradly, Osaka melepaskan 35 pukulan sukses dan hanya melakukan 17 kesalahan sendiri sepanjang pertandingan sambil memasukkan sembilan ace. “Saya hanya merasa seperti bertahan dan kami mengandalkan servis. Saya mencoba untuk menyesuaikan sedikit pada servisnya pada set ketiga sehingga mungkin itu membantu saya mengalahkan Bradly,” ujar Osaka. (Lihat videonya: Razia Masker, Banyak Pengendara Motor Nekat Kabur)
Osaka mengungkapkan, suasana kondusif di Flushing Meadow membuatnya sangat nyaman dan itu berdampak besar terhadap performanya di lapangan. Petenis berusia 22 tahun tersebut pun optimistis mampu mengalahkan Azarenka di final sekaligus memenangkan Grand Slam ketiga dalam kariernya setelah menjuarai AS Terbuka (2018) dan Australia Terbuka (2019).
“Itu sangat berarti. Saya menganggap New York sebagai rumah kedua. Saya menyukai suasananya, meskipun tidak ada orang di sini. Saya merasa kondisi seperti ini cocok untuk saya,” tandas Osaka. (Alimansyah)
Melawan Bradly, Osaka melepaskan 35 pukulan sukses dan hanya melakukan 17 kesalahan sendiri sepanjang pertandingan sambil memasukkan sembilan ace. “Saya hanya merasa seperti bertahan dan kami mengandalkan servis. Saya mencoba untuk menyesuaikan sedikit pada servisnya pada set ketiga sehingga mungkin itu membantu saya mengalahkan Bradly,” ujar Osaka. (Lihat videonya: Razia Masker, Banyak Pengendara Motor Nekat Kabur)
Osaka mengungkapkan, suasana kondusif di Flushing Meadow membuatnya sangat nyaman dan itu berdampak besar terhadap performanya di lapangan. Petenis berusia 22 tahun tersebut pun optimistis mampu mengalahkan Azarenka di final sekaligus memenangkan Grand Slam ketiga dalam kariernya setelah menjuarai AS Terbuka (2018) dan Australia Terbuka (2019).
“Itu sangat berarti. Saya menganggap New York sebagai rumah kedua. Saya menyukai suasananya, meskipun tidak ada orang di sini. Saya merasa kondisi seperti ini cocok untuk saya,” tandas Osaka. (Alimansyah)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda