Formula One Kemungkinan hanya Gelar 8 Balapan

Selasa, 05 Mei 2020 - 12:25 WIB
Otoritas Formula One (F1) mulai realistis dengan peluang menggelar balapan musim 2020. Balapan mobil paling bergengsi itu ditargetkan bisa menghelat minimal delapan race untuk memenuhi klasifikasi. Foto/gpfrance
LONDON - Otoritas Formula One (F1) mulai realistis dengan peluang menggelar balapan musim 2020. Balapan mobil paling bergengsi itu ditargetkan bisa menghelat minimal delapan race untuk memenuhi klasifikasi sebagai kejuaraan dunia sesuai persyaratan Federation Internationale Automobile (FIA).

Krisis pandemi virus corona membuat seluruh agenda olahraga mengalami kekacauan, termasuk balapan F1 yang sedianya melakoni seri perdana di Australia. Meski banyak yang mengalami penundaan, mantan bos F1 Bernie Ecclestone sangat yakin setidaknya delapan balapan dapat digelar musim ini.

Ecclestone merekomendasikan kepada pemilik F1 yang baru, Liberty Media, agar bisa menggelar delapan balapan tanpa masalah untuk F1 2020. Pasalnya, jumlah itu adalah minimal Grand Prix yang dibutuhkan untuk diklasifikasikan sebagai kejuaraan dunia oleh badan automotif dunia, FIA.



"F1 harus memiliki delapan balapan jika ingin diakui sebagai kejuaraan dunia," katanya, dilansir pitpass.

Sebelumnya, CEO F1 Chase Carey menyatakan jika pihaknya menargetkan minimal 18 balapan sambil menunggu penyusunan jadwal baru yang ditargetkan rampung pada pertengahan Mei ini. Setelah penyelenggara di Prancis mengumumkan pembatalan balapan di Paul Ricard, bos Sirkuit Silverstone Stuart Pringle bersikeras GP Inggris akan tetap digelar sesuai jadwal, meskipun tanpa kehadiran penonton dan media.

Sementara untuk balapan pembuka akan dimulai di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 5 Juli mendatang. Pasalnya, Austria merupakan salah satu negara yang tidak terlalu terdampak pandemi virus korona dibandingkan negara-negara Eropa lainnya seperti Italia dan Spanyol. Tercatat hanya ada 15.597 kasus dan 598 kematian hingga saat ini. Apalagi, Menteri Olahraga Austria Werner Kogler sempat mengatakan bahwa pemerintahnya tidak ingin menghalangi penyelenggaraan kejuaraan balapan mobil F1.

"Dietrich mengatakan sangat senang menjalankan perlombaan. Tidak akan ada penonton, tapi dia mengatakan pihaknya tetap akan menjalankan balapan," kata Ecclestone, seperti dituturkan teman dekatnya, pemilik perusahaan minuman Red Bull, Dietrich Mateschitz.

Sebelumnya Direktur Manajer F1 Ross Brawn menyatakan jika balapan bisa berlangsung tanpa penonton. Namun, skenario tersebut bisa berjalan jika beberapa negara mau menerapkan balapan seperti yang dilakukan Austria. Nantinya, otoritas F1 akan melakukan persiapan dengan standar kesehatan sebelum seluruh kru tim masuk ke paddock. Protokol baku dan ketat diterapkan untuk menjamin kesehatan dan keselamatan seluruh pihak.

Dengan begitu, Ecclestone semakin yakin balapan akan segera berlangsung dan berharap negara-negara tuan rumah lainnya bisa menyusul Austria dan Inggris untuk menggelar race tertutup.

"Dietrich punya staf di sana, semua pekerja datang dari sana, semua sukarelawan akan tetap ada dan menjalankan tugasnya masing-masing. Austria tidak terlalu ketat. Jadi, itu sedikit mudah. Tapi, apakah tim yang di Italia bisa keluar dan pemasok ban F1 (Pirelli) yang juga dari Italia bisa keluar dari negaranya? Itu akan menjadi masalah," ungkap Ecclestone.

Meski begitu, F1 dipastikan harus siap mengalami kerugian jika balapan tetap akan berlangsung tanpa penonton pada tahun ini. Pasalnya, pihak tuan rumah tidak akan mendapatkan keuntungan dari hasil menggelar balapan tersebut. Bahkan, panitia penyelenggara harus mengeluarkan dana untuk biaya operasional dalam menggelar balapan.

"Dia (Dietrich) tidak akan membayar, tapi akan menjalankan balapan. Mereka tidak akan membayar biayanya karena tak akan menjual tiket apa pun," ungkap pria asal Inggris tersebut. (Raikhul Amar)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More