Persaingan Ketat Juara Dunia di MotoGP, Kuncinya Konsistensi
Sabtu, 26 September 2020 - 13:35 WIB
MONTMELO - Tak terasa MotoGP 2020 sudah memasuki paruh kedua saat balapan berlangsung di Grand Prix (GP) Catalunya, akhir pekan ini. Persaingan ketat menuju gelar juara dunia membuat para rider wajib menjaga konsistensi penampilannya jika ingin menjadi yang terbaik di akhir musim.
Sekarang, ada beberapa pembalap yang berpeluang menjadi juara dunia MotoGP 2020. Namun, empat rider seperti Andrea Dovizioso (Ducati), Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha), dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) menjadi kandidat terkuat untuk bisa menjadi raja di akhir tahun ini. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Ada Makan Kepada Anak)
Keempat pembalap itu sama-sama bertarung di papan atas klasemen sementara dengan selisih angka tipis. Saat ini, Dovizioso memang masih menjadi pemimpin dengan mengumpulkan 84 poin. Namun, dia hanya unggul satu angka dari Quartararo dan Vinales serta empat angka dari Mir yang berada di posisi keempat.
Bagi Dovizioso, posisi itu sama sekali tidak aman mengingat performanya sangat mengkhawatirkan dalam beberapa balapan terakhir. Menurut dia, sebuah keajaiban dirinya masih menempati urutan teratas klasemen pembalap dengan situasi yang dialami.
Rider asal Italia itu sadar jika ingin tetap aman di puncak, dirinya harus tampil konsisten saat balapan di Sirkuit Barcelona-Catalunya, besok.
“Sangat terkejut bisa di posisi ini, tapi seperti semua orang yang saya pikirkan. Selain Austria dan balapan pertama di Jerez, saya tidak pernah sekuat dan secepat dulu. Saya terkejut masih memimpin kejuaraan, tapi ini merupakan kejuaraan yang gila karena semua orang berjuang. Setiap balapan, setiap orang semuanya berjuang untuk menang,” ucap Dovizioso, dilansir Crash. (Baca juga: 5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Banjir)
Sementara Quartararo mungkin paling favorit untuk memenangkan balapan di Catalunya. Pasalnya, dia memiliki pengalaman bagus pada tahun lalu. Ketika itu, rider asal Prancis ini mampu menembus podium kedua di bawah sang juara Marc Marquez. Kini, tanpa ada pembalap Repsol Honda itu, dia berpeluang menjadi yang terbaik.
Namun, Quartararo masih mengeluhkan kinerja motornya, Yamaha YZR-M1. Menurutnya, tunggangannya itu selalu mengalami kesulitan ketika mencoba menyalip lawan di lintasan lurus. Apalagi, Sirkuit Catalunya memiliki trek sepanjang 1 kilometer yang bakal menjadi tantangan besar buat seluruh rider Yamaha.
“Kami sangat kesulitan dalam menyalip. Jika tidak berbuat seperti Vinales (di Misano) yang memimpin sejak awal, sulit rasanya memenangkan balapan. Saya suka dengan Sirkuit Barcelona. Tapi, lintasan lurus sepanjang 1 kilometer, saya tidak tahu cara mengatasinya. Namun, saya juga tidak sabar, karena yakin bisa memperoleh hasil positif,” kata Quartararo.
Sekarang, ada beberapa pembalap yang berpeluang menjadi juara dunia MotoGP 2020. Namun, empat rider seperti Andrea Dovizioso (Ducati), Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT), Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha), dan Joan Mir (Suzuki Ecstar) menjadi kandidat terkuat untuk bisa menjadi raja di akhir tahun ini. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Ada Makan Kepada Anak)
Keempat pembalap itu sama-sama bertarung di papan atas klasemen sementara dengan selisih angka tipis. Saat ini, Dovizioso memang masih menjadi pemimpin dengan mengumpulkan 84 poin. Namun, dia hanya unggul satu angka dari Quartararo dan Vinales serta empat angka dari Mir yang berada di posisi keempat.
Bagi Dovizioso, posisi itu sama sekali tidak aman mengingat performanya sangat mengkhawatirkan dalam beberapa balapan terakhir. Menurut dia, sebuah keajaiban dirinya masih menempati urutan teratas klasemen pembalap dengan situasi yang dialami.
Rider asal Italia itu sadar jika ingin tetap aman di puncak, dirinya harus tampil konsisten saat balapan di Sirkuit Barcelona-Catalunya, besok.
“Sangat terkejut bisa di posisi ini, tapi seperti semua orang yang saya pikirkan. Selain Austria dan balapan pertama di Jerez, saya tidak pernah sekuat dan secepat dulu. Saya terkejut masih memimpin kejuaraan, tapi ini merupakan kejuaraan yang gila karena semua orang berjuang. Setiap balapan, setiap orang semuanya berjuang untuk menang,” ucap Dovizioso, dilansir Crash. (Baca juga: 5 Tips Jaga Daya Tahan Tubuh saat Banjir)
Sementara Quartararo mungkin paling favorit untuk memenangkan balapan di Catalunya. Pasalnya, dia memiliki pengalaman bagus pada tahun lalu. Ketika itu, rider asal Prancis ini mampu menembus podium kedua di bawah sang juara Marc Marquez. Kini, tanpa ada pembalap Repsol Honda itu, dia berpeluang menjadi yang terbaik.
Namun, Quartararo masih mengeluhkan kinerja motornya, Yamaha YZR-M1. Menurutnya, tunggangannya itu selalu mengalami kesulitan ketika mencoba menyalip lawan di lintasan lurus. Apalagi, Sirkuit Catalunya memiliki trek sepanjang 1 kilometer yang bakal menjadi tantangan besar buat seluruh rider Yamaha.
“Kami sangat kesulitan dalam menyalip. Jika tidak berbuat seperti Vinales (di Misano) yang memimpin sejak awal, sulit rasanya memenangkan balapan. Saya suka dengan Sirkuit Barcelona. Tapi, lintasan lurus sepanjang 1 kilometer, saya tidak tahu cara mengatasinya. Namun, saya juga tidak sabar, karena yakin bisa memperoleh hasil positif,” kata Quartararo.
tulis komentar anda