Putaran Roda Nasib Andy Robertson
Sabtu, 14 November 2020 - 13:01 WIB
GLASOW - Delapan tahun lalu Andy Robertson merasa hidupnya seperti sampah tanpa cukup uang. Hari ini dia punya segalanya, termasuk kesempatan memimpin Skotlandia tampil di Piala Eropa 2020.
Pada usia 18 tahun, Robertson bekerja di tempat penjualan tiket di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia. Robertson menemukan dirinya seperti sampah lantaran hidup serba kekurangan, serta melakoni pekerjaan yang tak membuatnya bahagia.
Dalam kondisi hidup yang menderita itu Robertson membuat postingan di Twitter, 18 Agustus 2020. Postingan tersebut tidak pernah dihapus; menandai masa-masa kelam seorang kapten Timnas Skotlandia pada zamannya. (Baca Juga: Play-off Piala Eropa 2020: Skotlandia Tanpa Pedoman )
“Hidup di usia seperti sekarang adalah sampah tanpa uang. Butuh kerja,” tulis Robertson di Twitter.
Segalanya berubah ketika Robertson menekuni dunia sepak bola. Dia bermain untuk tim muda Queens Park sebelum akhirnya pindah ke Dundee United di awal usia 20an.
Kerja keras dalam latihan serta disiplin pada dirinya sendiri membuat Robertson dilirik klub Inggris, Hull City. Pada 2014, Robertson bergabung Hull City dengan nilai kontrak sebesar 3 juta poundsterling.
Kariernya semakin menanjak setelah kedatangan Juergen Klopp ke Liverpool. Pelatih asal Jerman itu memboyongnya ke Anfield, dan menjadikannya sebagai salah satu pemain paling dipercaya dalam skuatnya.
Pengalaman Robertson di Liverpool membuatnya mendapat kepercayaan menyandang ban kapten tim nasional Skotlandia. Kepercayaan itu dijawab dengan membawa negaranya lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.
Bagi Skotlandia, ini merupakan kesempatan pertama mereka tampil di turnamen besar. Terakhir kali Skotlandia bermain di turnamen major ketika Piala Dunia 1998 di Prancis. (Lihat Juga: Lebih dari 50 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona )
Di luar kehidupannya sebagai seorang pesepak bola, Robertson terkenal sebagai seorang dermawan. Kehidupan yang sulit di masa lalu telah membuatnya lebih peduli pada nasib orang lain. Sampai hari ini Robertson aktif sebagai relawan bank makanan di kota Liverpool.
Dua tahun lalu, ketika Robertson mengetahui ada seorang suporter cilik Liverpool yang menyumbangkan uangnya untuk bank makanan itu, Robertson mengirimnya jersey Liverpool bertanda tangan Roberto Firmino untuk diberikan kepada bocah bernama Alfie Radford.
“Waktu itu saya juga menulis surat ‘hai Alfie Radford, saya mengirim kaos bertanda tangan Firmino untukmu, karena saya tahu tidak ada seorang pun yang mau menerima kaus kaki seorang bek kiri’, kemudian saya tertawa terbahak-bahak,” kata Robertson.
Lihat Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tersingkir, Liverpool Lolos ke Perempat Final
Pada usia 18 tahun, Robertson bekerja di tempat penjualan tiket di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia. Robertson menemukan dirinya seperti sampah lantaran hidup serba kekurangan, serta melakoni pekerjaan yang tak membuatnya bahagia.
Dalam kondisi hidup yang menderita itu Robertson membuat postingan di Twitter, 18 Agustus 2020. Postingan tersebut tidak pernah dihapus; menandai masa-masa kelam seorang kapten Timnas Skotlandia pada zamannya. (Baca Juga: Play-off Piala Eropa 2020: Skotlandia Tanpa Pedoman )
“Hidup di usia seperti sekarang adalah sampah tanpa uang. Butuh kerja,” tulis Robertson di Twitter.
Segalanya berubah ketika Robertson menekuni dunia sepak bola. Dia bermain untuk tim muda Queens Park sebelum akhirnya pindah ke Dundee United di awal usia 20an.
Kerja keras dalam latihan serta disiplin pada dirinya sendiri membuat Robertson dilirik klub Inggris, Hull City. Pada 2014, Robertson bergabung Hull City dengan nilai kontrak sebesar 3 juta poundsterling.
Kariernya semakin menanjak setelah kedatangan Juergen Klopp ke Liverpool. Pelatih asal Jerman itu memboyongnya ke Anfield, dan menjadikannya sebagai salah satu pemain paling dipercaya dalam skuatnya.
Pengalaman Robertson di Liverpool membuatnya mendapat kepercayaan menyandang ban kapten tim nasional Skotlandia. Kepercayaan itu dijawab dengan membawa negaranya lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.
Bagi Skotlandia, ini merupakan kesempatan pertama mereka tampil di turnamen besar. Terakhir kali Skotlandia bermain di turnamen major ketika Piala Dunia 1998 di Prancis. (Lihat Juga: Lebih dari 50 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona )
Di luar kehidupannya sebagai seorang pesepak bola, Robertson terkenal sebagai seorang dermawan. Kehidupan yang sulit di masa lalu telah membuatnya lebih peduli pada nasib orang lain. Sampai hari ini Robertson aktif sebagai relawan bank makanan di kota Liverpool.
Dua tahun lalu, ketika Robertson mengetahui ada seorang suporter cilik Liverpool yang menyumbangkan uangnya untuk bank makanan itu, Robertson mengirimnya jersey Liverpool bertanda tangan Roberto Firmino untuk diberikan kepada bocah bernama Alfie Radford.
“Waktu itu saya juga menulis surat ‘hai Alfie Radford, saya mengirim kaos bertanda tangan Firmino untukmu, karena saya tahu tidak ada seorang pun yang mau menerima kaus kaki seorang bek kiri’, kemudian saya tertawa terbahak-bahak,” kata Robertson.
Lihat Juga: Hasil Piala Liga Inggris: Man City dan Chelsea Tersingkir, Liverpool Lolos ke Perempat Final
(mirz)
tulis komentar anda