Sepak Bola Baru Digelar dengan Penonton Jika Vaksin Ditemukan

Kamis, 16 April 2020 - 12:36 WIB
Petugas sedang menyemprotkan disinfektan untuk membasmi virus corona di stadion. Foto/Reuters
MILAN - “Kami harus bertanya, apa fungsinya bermain sepak bola tanpa penonton. Jika orang-orang tidak datang menonton pertandingan, maka itu tidak ada gunanya,” kata Pelatih Manchester City (Man City) Pep Guardiola, Rabu (11/3/2020).

Saat itu, Guardiola mengomentari kemungkinan menggelar pertandingan leg kedua Babak 16 Besar Liga Champions tanpa kehadiran penonton. Kini, mungkin pelatih asal Spanyol itu harus realistis dengan situasi sekarang; sepak bola besar kemungkinan harus terbiasa tanpa penonton di stadion dalam jangka waktu lama.

Sebetulnya bukan hanya Guardiola yang memiliki pemikiran sepak bola tanpa penonton sudah menjadi bagian dari olahraga ini sejak kali pertama digulirkan. Stadion adalah “rumah ibadah” untuk para pemuja pertandingan yang paling digemari sejagat itu.



Namun, saat ini stadion harus dijauhkan dulu dari “jamaahnya”. Bahkan, jangka waktu bisa lebih lama dari yang dibayangkan. Pertandingan bisa digelar, dilaksanakan, dan ditayangkan televisi, tapi tidak untuk “jamaahnya”.

“Pertemuan besar—konferensi, konser, acara olahraga—ketika dikatakan akan menjadwal ulangnya pada Oktober 2020, saya tidak tahu bagaimana jadi kemungkinan yang masuk akal menurut mereka. Paling cepat musim gugur 2021 (Maret–Juni),” kata Zeke Emanuel, Ketua Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di University of Pennsylvania dan Penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikutip dari Marca.

Bahkan, kata Emanuel, untuk sekadar bepergian, baik pergi ke restoran, ke layanan keagamaan, sampai dengan berlayar, juga tidak bisa dalam waktu singkat. Semua, menurut Emanuel, baru bisa dilakukan sampai ada vaksin yang melindungi semua orang. “Itu 18 bulan, itu tidak akan lebih cepat,” katanya dikutip ABC.

Dia menegaskan, siapa pun yang memberi tahu akan ada vaksin dalam tiga atau empat bulan, bukan realitas bagaimana biologi dan penelitian bekerja. “Anda harus memiliki struktur dan infrastruktur yang memungkinkan untuk menguji dan dengan cepat mengarantina, serta mengisolasi orang-orang yang dicurigai atau dinyatakan positif COVID. Kami belum sampai di sana (vaksin),” katanya.

Kapasitasnya sebagai salah satu penasihat WHO, membuat apa yang disampaikan bisa berdampak besar, terutama dalam rangkaian perang menghadapi pandemi korona. Selama ini semua negara mengikuti protokol WHO sebelum membuat keputusan apa dan bagaimana dengan situasi yang tak pasti seperti sekarang.

Seperti yang disampaikan Sandra Zampa, wakil menteri kesehatan Italia. Dia memperingatkan sepak bola di Italia masih jauh dari bayangan bermain dengan kehadiran penonton di stadion. Sepak bola Italia di semua tingkatan serta kegiatan olahraga lain telah ditunda sekitar satu bulan.

Dia mengaku sama sekali tidak tahu apakah musim akan dilanjutkan. Apalagi sepak bola dan olahraga masih jauh dari prioritas saat ribuan orang kehilangan nyawa. “Saya pikir sangat sulit bagi liga sepak bola melanjutkan, tetapi saya tidak melihat ini sebagai prioritas sekarang. Bagaimanapun, stadion penuh hanya akan terlihat lagi ketika kita aman dan saat itulah berarti sudah memiliki vaksin. Tidak akan ada kehidupan normal sampai kita memiliki vaksin,” kata mantan wakil presiden partai demokrasi Italia seperti dikutip dari sempreinter.com.

Bundesliga juga belum menemui titik terang. Sempat menjalani sesi latihan untuk kick-off pada 30 April, federasi sepak bola Jerman (DFL) justru menunda rencana pertemuan pada 23 April mendatang. Ke-36 klub dari dua divisi teratas Jerman harus memutuskan apakah mereka ingin sisa musim 2019/2020 selesai. “Alasan menunda (pertemuan hari Jumat) untuk memberi lebih banyak waktu pada klub dan liga menyiapkan keputusan yang harus dibuat,” kata DFL dalam sebuah pernyataan. (Maruf)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More