Priska Nugroho, Merawat Poin Lewat Turnamen Rutin
Senin, 11 Mei 2020 - 15:44 WIB
JAKARTA - Priska Madelyn Nugroho merupakan salah satu dari tiga petenis Indonesia yang pernah memenangkan grand slam junior. Untuk mencapai prestasi itu, Priska menekankan pentingnya turnamen untuk memelihara poin.
Priska mengecap manisnya gelar juara Grand Slam Australia Terbuka 2020 di nomor ganda putri. Dara kelahiran Jakarta, 18 tahun lalu, memenangkannya ketika berpasangan dengan Alexandra Eala dari Filipina.
Sepanjang sejarah tenis Indonesia, baru Angelique Widjaja (tiga gelar) dan Tami Grende (satu gelar) yang mencicipi manisnya trofi grand slam. Dalam Live Instagram SINDOnews, Senin (11/5/2020) Priska membeberkan kunci suksesnya.
“Pertama harus punya kesempatan, berikutnya memelihara poin lewat turnamen rutin,” kata Priska.
Kesempatan diperoleh Priska berkat manajemen yang apik dari kedua orang tuanya, serta dari beasiswa Grand slam Development Fund. Sedangkan pekerjaan memelihara poin, kata Priska, dilakukan berkat bimbingan pelatih Ryan Tanujaya serta keberadaan turnamen bertaraf internasional.
“Ketika sudah sampai di peringkat tertentu paling penting untuk maintenance poin lewat turnamen rutin,” lanjutnya.
Sayangnya, di Indonesia belum banyak turnamen grade ITF yang bisa diambil untuk mendulang poin. Priska membandingkan kondisi di Tanah Airdengan Thailand yang menyediakan lebih banyak turnamen tenis untuk diikuti.
Untuk menyiasati itu, Priska mencaripoin dengan mengikuti turnamen tenis grade ITF di luar negeri. Untuk tampil di negara-negara Asia, Priska sanggup mengeluarkan ongkos sendiri. Namun untuk bersaing di negara-negara Eropa, Amerika, dan Australia, Priska dibantu program beasiswa tadi.
“Waktu menang Australia Open saya juga terima kasih ke Grand Slam Development Fund,” kata Priska.
Saat ini gadis yang mulai mengayun raket sejak usia empat tahun ituberharap pandemi virus corona segera berakhir. Sebab, dengan adanya wabah, dia dan petenis lain jadi terpaksa tidak bisa tampil di turnamen. Padahal Priska bercita-cita ingin tampil di grand slam senior untuk mendongkrak peringkatWTA.
“Target besar saya terdekat adalah masuk top 100 WTA dan tampil di grand slam level senior,”(Baca juga: Priska Nugroho, Awalnya Iseng hingga Juara Grand Slam Australia Open )
Priska mengecap manisnya gelar juara Grand Slam Australia Terbuka 2020 di nomor ganda putri. Dara kelahiran Jakarta, 18 tahun lalu, memenangkannya ketika berpasangan dengan Alexandra Eala dari Filipina.
Sepanjang sejarah tenis Indonesia, baru Angelique Widjaja (tiga gelar) dan Tami Grende (satu gelar) yang mencicipi manisnya trofi grand slam. Dalam Live Instagram SINDOnews, Senin (11/5/2020) Priska membeberkan kunci suksesnya.
“Pertama harus punya kesempatan, berikutnya memelihara poin lewat turnamen rutin,” kata Priska.
Kesempatan diperoleh Priska berkat manajemen yang apik dari kedua orang tuanya, serta dari beasiswa Grand slam Development Fund. Sedangkan pekerjaan memelihara poin, kata Priska, dilakukan berkat bimbingan pelatih Ryan Tanujaya serta keberadaan turnamen bertaraf internasional.
“Ketika sudah sampai di peringkat tertentu paling penting untuk maintenance poin lewat turnamen rutin,” lanjutnya.
Sayangnya, di Indonesia belum banyak turnamen grade ITF yang bisa diambil untuk mendulang poin. Priska membandingkan kondisi di Tanah Airdengan Thailand yang menyediakan lebih banyak turnamen tenis untuk diikuti.
Untuk menyiasati itu, Priska mencaripoin dengan mengikuti turnamen tenis grade ITF di luar negeri. Untuk tampil di negara-negara Asia, Priska sanggup mengeluarkan ongkos sendiri. Namun untuk bersaing di negara-negara Eropa, Amerika, dan Australia, Priska dibantu program beasiswa tadi.
“Waktu menang Australia Open saya juga terima kasih ke Grand Slam Development Fund,” kata Priska.
Saat ini gadis yang mulai mengayun raket sejak usia empat tahun ituberharap pandemi virus corona segera berakhir. Sebab, dengan adanya wabah, dia dan petenis lain jadi terpaksa tidak bisa tampil di turnamen. Padahal Priska bercita-cita ingin tampil di grand slam senior untuk mendongkrak peringkatWTA.
“Target besar saya terdekat adalah masuk top 100 WTA dan tampil di grand slam level senior,”(Baca juga: Priska Nugroho, Awalnya Iseng hingga Juara Grand Slam Australia Open )
(mirz)
tulis komentar anda