Alami Krisis Keuangan, Borneo FC Masih Mampu Bertahan

Senin, 11 Mei 2020 - 17:05 WIB
Borneo FC sangat merasakan dampak negatif karena pandemi virus Corona. Tanpa ada pemasukan akibat terhentinya Liga 1 2020, Pesut Etam tetap harus membayar gaji. Foto: Liga-indonesia
SAMARINDA - Borneo FC sangat merasakan dampak negatif karena pandemi virus Corona yang melanda Indonesia. Tanpa ada pemasukan akibat terhentinya Liga 1 2020, Pesut Etam tetap harus membayar gaji.

Krisis keuangan yang saat ini melanda, membuat kewajiban memenuhi hak pemain dan offisial tidak sebanding dengan pendapatan. Itu tidak hanya dialami Borneo, juga klub lain baik Liga 1 dan Liga 2. Situasinya bisa semakin parah bila pandemi virus Corona tidak segera selesai.

"Sangat sedih tidak ada pemasukan. Bukan hanya kami. Semua klub merasakan hal yang sama. Allhamdulillah dari sembilan sponsor yang bekerja sama dengan kami musim ini, tidak ada yang rasionalisasi kontrak. Semua mau bersabar dan mengerti situasi yang dihadapi," jelas Chief Marketing Borneo FC, Novi Umar, dilansir liga-indionesia.

Meski demikian, penjualan jersey tidak maksimal karena baru awal musim. Outlet resmi Borneo FC juga belum beroperasi karena mengikuti imbauan pemerintah. "Kalau jersey kami memang belum tersedia di store. Misal ada yang ingin beli via online ke apparel Riors," lanjutnya.

Terkait kelanjutan Liga 1 yang sudah terhenti sejak pertengan Maret lalu, Novi enggan banyak berkomentar. Dia hanya menyatakan mengatasi pandemi virus Corona jelas lebih utama. "Kalau dari sisi marketing, melanjutkan liga sangat bagus. Kerja sama dengan sponsor bisa kembali dilanjutkan," tutupnya.
(mirz)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More