Ingin Temani Ibu Jaga Warkop, Pemain Yatim Persebaya Ini Tolak Tinggal di Apartemen
Sabtu, 19 Desember 2020 - 01:05 WIB
SURABAYA - Pemain Persebaya Surabaya , Andhika Ramadhani menjadi salah satu anak bangsa yang patut ditiru. Ketika mulai mereguk sukses di lapangan hijau, dia tidak lantas melupakan ibunya di rumah.
(Messi: Suatu Kehormatan Bisa Terpilih dalam Ballon d'Or Dream Team)
Contoh nyata Andhika sangat menyayangi ibunya adalah dengan memutuskan menolak pindah ke apartemen tempat para pemain Persebaya menginap. Kiper muda itu memilih tetap tinggal bersama ibunya di daerah Tanjung Perak.
Padahal, jarak antara rumah Andhika dengan tempat latihan Persebaya yang berada di Sidoarjo sangatlah jauh. Namun, dia rela melakukan perjalanan yang jauh itu agar tetap bisa menenami ibunya di rumah.
Tak hanya sekadar menemani ibu di rumah, Andhika ikut menjaga warung kopi (warkop) milik ibunya yang berada di Surabaya Utara. Baginya membantu ibu bekerja adalah sebagai bentuk kepedulian kepada orang yang sudah melahirkannya ke dunia.
Hebatnya, semua kegiatannya di rumah tak mengganggu Andhika untuk beraktivitas. Dia tetap bisa latihan dengan baik bersama Persebaya. Perjuangannya membuatnya dipercaya bermain bersama tim senior Bajul Ijo.
Andhika mengaku sudah terbiasa menjaga warkop milik ibunya itu sedari kecil. Berawal ketika masih duduk di Sekolah Dasar (SD), sampai akhirnya berani menjaga warkop sendirian saat masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dengan pengalamannya itu, tak sulit bagi Andhika untuk membagi waktu antara membantu ibunya dan saat pergi latihan. Semua itu dilakukan demi terus menemani sang ibu yang diakuinya sudah sepuh.
“Saya waktu masih latihan kemarin (di Persebaya) ya tetap bantu ibu. Siang bantu jaga (warkop), agak sore berangkat ke tempat latihan. Jaraknya ya lumayan, tapi karena mungkin sudah biasa ya jadi gak terasa," terang Andhika.
(Messi: Suatu Kehormatan Bisa Terpilih dalam Ballon d'Or Dream Team)
Contoh nyata Andhika sangat menyayangi ibunya adalah dengan memutuskan menolak pindah ke apartemen tempat para pemain Persebaya menginap. Kiper muda itu memilih tetap tinggal bersama ibunya di daerah Tanjung Perak.
Padahal, jarak antara rumah Andhika dengan tempat latihan Persebaya yang berada di Sidoarjo sangatlah jauh. Namun, dia rela melakukan perjalanan yang jauh itu agar tetap bisa menenami ibunya di rumah.
Tak hanya sekadar menemani ibu di rumah, Andhika ikut menjaga warung kopi (warkop) milik ibunya yang berada di Surabaya Utara. Baginya membantu ibu bekerja adalah sebagai bentuk kepedulian kepada orang yang sudah melahirkannya ke dunia.
Hebatnya, semua kegiatannya di rumah tak mengganggu Andhika untuk beraktivitas. Dia tetap bisa latihan dengan baik bersama Persebaya. Perjuangannya membuatnya dipercaya bermain bersama tim senior Bajul Ijo.
Andhika mengaku sudah terbiasa menjaga warkop milik ibunya itu sedari kecil. Berawal ketika masih duduk di Sekolah Dasar (SD), sampai akhirnya berani menjaga warkop sendirian saat masuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dengan pengalamannya itu, tak sulit bagi Andhika untuk membagi waktu antara membantu ibunya dan saat pergi latihan. Semua itu dilakukan demi terus menemani sang ibu yang diakuinya sudah sepuh.
“Saya waktu masih latihan kemarin (di Persebaya) ya tetap bantu ibu. Siang bantu jaga (warkop), agak sore berangkat ke tempat latihan. Jaraknya ya lumayan, tapi karena mungkin sudah biasa ya jadi gak terasa," terang Andhika.
tulis komentar anda